Haaaiiiii~
Rindu banget nulis semi-canon pasangan terfavorit sepanjang masa (。•́︿•̀。)
And I hope you guys feel the same as well to enjoy this book (⊃。•́‿•̀。)⊃
Happy reading~
.
.
.Tengah malam, dan seperti sebelum-sebelumnya dimana kawasan Yun Shen Buzi Chu selalu terdengar hening setelah jam malam berlalu.
Wei Wuxian mungkin satu-satunya entitas yang tak pernah terbiasa dengan segala hal aturan ketat ditempat ini, termasuk kebiasaan tidur orang-orang sekte Lan. Bahkan meski ia telah menghabiskan banyak tahun ditempat ini, dirinya masih merasa kesulitan untuk mengikuti jam tidur suaminya.
Maka, disinilah ia saat ini.
Wei Wuxian tidur sambil memiringkan tubuhnya, menatap wajah tenang Wangji yang tertidur pulas.
Napasnya tampak teratur, bibir merahnya terkatup rapat, rambut hitam panjangnya tergerai indah.
"Sangat tidak adil. Bahkan saat tidurpun kau masih terlihat sempurna." Wei Wuxian berbisik, ia melarikan jemarinya untuk membelai dahi Wangji dengan penuh kehati-hatian. Hanya saja, ia tak ingin mengganggu istirahat suaminya.
Lan Zhan nya pasti lelah.
Setelah seharian mengajar dan menjadi pengawas ujian untuk menggantikan pamannya, lalu setelahnya ia masih harus mengoreksi catatan perburuan malam, dilanjutkan dengan membuat makan malam untuknya, menyiapkan air mandi, diakhiri dengan aktivitas malam yang tak pernah mereka lewatkan. Belum lagi pagi hari setelah bangun Wangji masih harus mencuci pakaian dan sprei yang mereka pakai semalam.
Semua rutinitas yang terdengar sangat sibuk dan melelahkan bagi Wei Wuxian yang lebih sering menghabiskan waktu untuk bermain-main dengan para junior dan anak-anaknya.
Wei Wuxian tidak tau, bagaimana bisa ia bisa berakhir dengan sosok sesempurna Lan Wangji.
Bahkan setelah semua kesalahan yang telah ia lakukan dimasa lalu, ia pikir mendapatkan Lan Wangji disisinya adalah keajaiban yang terkadang masih sulit untuk dipercaya.
Jika ia harus mengingat lagi setiap hal yang dirinya lakukan dimasa lalu, Wei Wuxian merasa tertampar oleh semua itu.
Ia pernah dengan sesumbar mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah mencintai siapapun dalam hidupnya-
"Mencintai seseorang itu sama seperti kau memasangkan tali kekang dilehermu."
Adalah kalimat yang dengan ajaibnya bisa dirinya ingat dengan mudah.
Tapi kini-
Wei Wuxian semakin merapatkan diri dalam dekapan posesif Wangji, ia merebahkan kepalanya di dada bidang pasangan hidupnya dan melayangkan kecupan di permukaan berotot yang polos bertubu-tubi,
"Aku tidak pernah mengira akan mencintai seseorang sampai sedalam ini."
Tak berapa lama ia tertawa lirih, "kenapa aku terus menelan kata-kataku sendiri?"
Ia merasa bodoh dengan fakta itu.
Wei Wuxian mengangkat kembali kepalanya dari dada Wangji, kembali pada posisinya semula untuk menatap wajah rupawan suaminya.
Jika saja mereka bertemu di lain waktu dan menemukan Wangji yang sedang terpejam seperti ini, maka Wei Wuxian akan mengira bahwa orang ini adalah jelmaan dewa.