Cinta itu memang tak masuk akal.
Contoh saja Wangji, ia sudah jatuh terlalu dalam pada Wei Wuxian.
Ia mencintai apapun yang ada pada pria itu.
Apapun.
Bahkan ia akan dengan senang hati menghabiskan sup cabai yang hampir membuat Lan Jingyi terkurung seharian di toilet dan membuat Shizui kembung akibat terlalu banyak minum. Jangan lupakan Jin Ling yang membuat Wei Wuxian kewalahan akibat amukan dahsyatnya.
Apapun tentang Wei Wuxian, ia akan memujanya.
Bahkan tingkah konyol Wei Wuxian adalah pesona yang tak bisa Wangji tolak.
"Lan Zhan, lihat! Aku tidak percaya aku bisa sehebat ini."
Wangji tersenyum, apa yang Wei Wuxian lakukan bukan hal yang benar-benar luar biasa. Ia hanya berdiri diatas Xiao Pingguo dan memainkan lagu wangxian disana
"Wei Ying, turun."
Wangji mengulurkan tanggannya dan disambut baik oleh Wei Wuxian. Ia melompak kedalam dekapan Wangji kemudian memeluknya erat.
"Lan Zhan, bagaimana kalau kita ke Yunmen besok? Aku ingin bermain lempar cincin lagi"
Wangji membelai rambut Wei Wuxian. "Mn."
"Tapi aku tidak yakin pemilik itu akan mengizinkan kita bermain lagi" ia merengek, sebelah tangannya memainkan ujung pita dahi Wangji.
"Aku akan menyewa tempat itu khusus untukmu."
Wei Wuxian meregangkan pelukannya dan menatap Wangji berbinar, "benarkah?"
"Mn."
Wei Wuxian tertawa dan kembali memeluk Wangji erat. "Lan Zhan, apa kau sebegitunya mencintaiku?" Ia hanya bertanya iseng, namun juga berharap Wangji akan menjawab seperti apa yang ia inginkan.
"Tidak."
Wei Wuxian tersentak, "huh?"
Ia menatap Wangji sedih, namun Wangji kembali menariknya dalam dekapan hangatnya."Kau adalah hidupku, Wei Ying."
Jawaban itu. Ia tidak pernah berpikir Wangji akan mengatakan itu dan ia hampir menangis mendengarnya. Ia terlampau bahagia.
"Kau adalah hidupku juga, lan Zhan."
Cinta Lan Wangji pada Wei Wuxian sudah terlalu dalam.
Hingga pada tahap yang membuat Lan Qiren ingin menangis histeris setiap kali mengingat keponakan berharganya telah menjadi budak cinta Wei Wuxian.