merajut

15.8K 1.5K 92
                                    

Diusia kandungan Wei Wuxian yang menginjak 9 bulan membuat dirinya semakin malas menggerakkan tubuh.

Selain berat badannya yang bertambah, juga beban diperutnya yang semakin membesar membuatnya ingin diam berguling-guling saja diatas tubuh Lan Wangji- eh.

Tapi hari ini Wangji harus mengikuti konverensi yang diadakan di Yunmeng; meski sempat menolak karena tak mau meninggalkannya sendiri ditengah hamil besar, namun atas paksaan istrinya yang tak tega jika Lan Xichen harus pergi sendiri akhirnya Wangji setuju,

Tentu setelah puluhan syarat yang ia ajukan pada Wei Wuxian.

Salah satunya, jauhi makanan pedas seberapapun inginnya itu.

Wei Wuxian berdecak malas, Jingshi tanpa Lan Wangji itu adalah sesuatu yang tak ia sukai,

Pasalnya, ia tak bisa menahan rindu setiap kali aroma cendana menyapa indra penciumannya.

Wei Wuxian meregangkan tubuhnya yang terasa pegal, kakinya menendang-nendang lembaran kertas yang berserakan dilantai. Itu adalah kertas dengan lukisan tangannya, jika para junior melihatnya pasti mereka akan berebut,

Tak heran karena Wei Wuxian itu sangat pandai dalam berbagai hal,

Apalagi dalam menggoda Lan Wangji.

Tentu saja dia ahlinya.

Wei Wuxian berdiri dari duduknya, ia beralih kearah kabinet di Jingshi lalu memgambil jubah Lan Wangji dan memakainya.

Aromanya membuat Wei Wuxian ingin berlari ke Yunmeng dan menyeret suaminya itu kemari, "hah, aku sangat merindukan Lan Zhan." Ia memelas sambil mendekap jubah suaminya.

"Baobao rindu papa juga 'kan?" Ia lalu mengelus perut buncitnya kemudian terkekeh saat satu tendangan keras ia dapatkan.

Wei Wuxian menutup pintu kabinet lalu keluar dari Jingshi.

Ia bersenandung dan menyusuri koridor Yun Shen Buzichu, sesekali mengintip murid yang sedang belajar dengan khusyuk. "Sikap sempurna yang mengerikan. Baobao tidak boleh tersiksa seperti mereka." Ia bergidik mengingat bagaimana kerasnya sekte Gusu Lan dalam mendidik murid-muridnya.

"Eh, tapi baobao harus seperti papa juga sih." Wei Wuxian cemberut saat memikirkan hal itu.

"Mama akan meminta papa supaya tidak terlalu keras saat mengajarimu nanti, oke?" Dan moodnya kembali berubah cepat menjadi ceria.

Kehamilan membawa dampak besar bagi emosi Wei Wuxian, untung saja dia bukan tipe temperamental seperti Jiang Cheng.

Bisa gawat kalau begitu.

Mungkin Lan Wangji hanya akan tinggal nama akibat terlalu banyak diamuk.

LOL.

Wei Wuxian mengarah ke taman kelinci Lan Wangji dan tersenyum lebar ketika mendapati para junior tengah berkumpul di salah satu sudut disana.

Para kelinci berkeliaran tanpa terganggu, beberapa bahkan mencoba naik ke pangkuan Shizui untuk mengintip apa yang anak itu lakukan.

"Hoy, anak-anak!" Wei Wuxian melambai ceria, namun tidak dengan para junior yang tersentak kaget dan langsung waspada seketika, tangan mereka bersembunyi dibelakang punggung.

"Senior Wei, kenapa kemari?" Tanya Jingyi Jingyi yang langsung disikut Shizui, "Jingyi." Bisiknya.

Wei Wuxian mengernyit, "Apa ada alasan aku tidak boleh kesini?" Tanyanya heran.

"Senior Wei, bukan begitu. Bukankah Hanguang Jun bilang anda tidak bileh terlalu banyak bergerak?" Tanya Shizui sopan, anak itu berdiri lalu menghampiri Wei Wuxian yang masih berdiri.

anthology of wangxianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang