L.O.V.E

4.9K 610 95
                                    

Bosen gak? :v

.
.

Jika berbicara tentang cinta, maka tak akan pernah ada kata yang cukup untuk menjabarkannya.

Akan tetapi, jika kau bertanya seperti apa itu cinta? Mungkin Lan Wangji adalah representasi yang paling tepat untuk menjawabnya.

Ia memiliki bentuk cinta paling murni diantara jutaan manusia dengan kisah romansa mereka,

Lan Wangji adalah sebuah lambang cinta abadi.

Seperti rasa cintanya pada Wei Wuxian yang telah mengukir sejarah tersendiri di dunia kultivasi.

Dimulai dari pertemuan penuh gejolak masa muda, pertarungan sengit antara Bichen dan Suibian,

Dimulai dari Wangji yang menyalah artikan perasaannya sebagai sebuah kebencian terhadap sibebal Wei Wuxian.

Dan berujung pada penantiannya selama tiga belas tahun, dalam harapan dan keputus asaan,

Menanti dia yang amat dicintainya kembali dalam jangkauannya.

Pertemuannya di gunung dafan melalui lagu Wangxian yang ia ciptakan, adalah titik balik kehidupannya setelah sebelumnya hanya berjalan dalam kegelapan.

Ia tak pernah berani bermimpi, tentang Wei Wuxian yang mungkin akan menyambut perasaannya suatu hari nanti.

Bagi Lan Wangji, hanya dengan Wei Wuxian berada bersamanya saja sudah lebih dari cukup,

Mencintai dalam diam, Wangji telah terbiasa dengan itu.

Sampai pada hari dimana Wei Wuxian mengutarakan perasaannya dalam ketegasan, itu seperti mimpi.

Dirinya tak kuasa untuk menarik pemuda itu dalam pelukannya, mengulangi setiap pengakuan yang Wei Wuxian ucap dalam kesungguhan.

"Lan Zhan."

Suara lembut mendayu merayu telinganya.

Wangji menarik diri dari lamunannya dan menatap Wei Wuxian yang berbaring diatas pangkuannya.

Musim gugur hampir berakhir, udara menjadi semakin dingin dengan langit mendung sepanjang hari.

Ditaman kelinci, dibawah pohon magnolia yang hampir kehilangan seluruh daunnya, Wangji bersandar sembari membelai rambut Wei Wuxian.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanyanya kembali, kali ini membelai pipi halus nan tegas itu dengan lembut, lalu menangkap pita dahinya untuk ia mainkan.

Wangji menggeleng, meraih tangan yang tengah memainkan pita dahinya lalu mengecupnya berkali-kali.

"Kau memikirkanku ya?" Tanyanya bercanda, sambil terkikik jenaka.

"Mn."

Adalah jawaban yang sedikitnya membuat jantung Wei Wuxian serasa didobrak.

Bagaimana bisa kata teramat singkat itu bisa membuat jantungnya berdebar seperti ini?

Wei Wuxian masih belum biaa terbiasa meski mereka telah bersama bertahun-tahun.

"Aku kan disini bersamamu, kenapa masih memikirkanku?"

Wangji tersenyum, "apa tidak boleh?"

"Tentu saja boleh! Memang apa yang kau pikirkan?"

Wangji menangkap bunga megnolia yang gugur kemudian menyelipkannya ditelinga Wei Wuxian, "hanya, tentang perasaanku padamu."

"Hm?"

Wangji terkekeh melihat wajah takengerti kekasihnya, ia lalu mendunduk dan mengecup hidung Wei Wuxian,

"Aku mencintaimu."

Dan tak butuh waktu lama sampai wajahnya dihinggapi rona merah, ia menarik Wangji untuk semakin menunduk dan memberi ciuman instens untuknya,

"Aku juga, Lan Zhan." Bisiknya disela-sela ciuman mereka.

.
.

"S sepertinya, gege saja yang mengajari kalian, ayo."

Lan Sizhui menggiring kembali adik kembarnya ke aula setelah tak sengaja melihat pemandangan yang- errr, apa ya?

Yah itu lah.

Diam-diam hatinya merutuk dirinya sendiri yang selalu datang disaat yang tidak tepat.

"Apa A Die dan a Niang sedang sibuk?" Tanya sibungsu.

Sizhui memaksakan senyum, "mm, yah, Hangguang Jun dan Senior Wei sedang sibuk, ayo."

Sikembar hanya menurut, mengikuti gegenya kembali ke aula belajar.

Meski agak kecewa karena tidak bisa belajar bersama orangtuanya.

.
.

Pernah gak kalian merasa hilang minat pada hal-hal yang paling kalian suka?
Jujur, akhir-akhir ini aku ngerasa jenuh banget sama kehidupanku.

Ngaruh juga ke penulisanku yang makin amburadul.

Rasanya, berat banget mau nulis.
Bahkan sampai berpikir untuk unpublish cerita yang belum beres.

Jadi, mungkin kedepannya akan sangat slow update, ngikutin mood yang naik turun haha

Luv U friends<3

anthology of wangxianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang