The Lan Twin's Sword Lesson

8.8K 914 44
                                    

Happy reading🥰
.
.

Taman kelinci milik Lan Wangji kini telah beralih fungsi menjadi arena latihan pedang bagi sikembar Lan.

Dibawah cuaca yang cukup terik, Lan Yanli dan Lan Shuwan yang kini berusia delapan tahun berdiri disana dengan sebuah pedang ditangan mereka.

"A Shuwan, perhatikan posisi kakimu. Ikuti seperti yang jiejiemu lakukan." Wei Wuxian mengomentari posisi sibungsu yang sedikit berubah.

Sedangkan dirinya sendiri sesekali memutari keduanya, mengawasi setiap gerakan dan postur putera-puterinya.

"A Niang, kapan kita akan mulai belajar pedang?" Protes A Shuwan, jujur saja dirinya sudah sangat tak sabar untuk mulai belajar menggerakan pedangnya,
Ia sudah cukup bosan karena selama seminggu ini sang ibu hanya menyuruh mereka berdiri dibawah terik matahari dengan pedang ditangan mereka.

Tanpa melakukan apapun selain itu.

"Kita sedang mempelajarinya." Jawab sang ibu singkat.

"Bukan ini, aku ingin belajar menggerakan pedangnya. Seperti yang dilakukan A Die dan Zui Gege!" Ia kembali protes, matanya mengikuti seriap pergerakan sang ibu yang mondar mandir dihadapan mereka dengan Chenqing yang sedaei tadi ia putar diantara jemari lentiknya.

Setelah mendengar kalimat puteranya, ia menghentikan aksinya dan menghampiri Lan Shuwan yang masih berdiri dengan posisi serupa.

"A Shuwan, sepertinya kau belum siap untuk belajar menggunakan pedang. Lihat, apa jiejiemu pernah protes?" Ia menunjuk Lan Yanli yang tetap diam pada posisinya, sama sekali tak terganggu dengan percakapan ibu dan adiknya.

"Tapi a Niang~ ini membosankan." Ia mulai merengek.

"Ya, ini memang membosankan. Tapi ini juga merupakan bagian terpenting dari latihan. Sebelum kau mulai belajar mengayunkan, kau harus merasakan bobotnya dulu dikedua tanganmu, sampai kau terbiasa." Ia mengetuk pedang sibungsu dengan Chenqing miliknya hingga membuat bungsu kembar Lan itu meringis akibat bobotnya yang sedikit bertambah.

"Saat kau sudah merasakan bobotnya, kau akan menggunakan pedang dengan lebih bijak. Kau tau pedang itu sangat berat, tapi tanggungjawab yang dipikulnya juga tak kalah berat."

Kedua tangannya telah tertaut dibelakang tubuhnya, ia menatap puteranya dengan sangat serius.

"Belajar pedang juga bukan soal seberapa hebat kau bisa memainkannya, tapi juga soal kesabaran. Itu juga menjadi salah satu faktor yang akan menentukan apakah kau bisa menjadi kuktivator andal atau tidak."

Mendengar apa yang dikatakan ibunya, A Shuwan mulai paham dengan tujuan latihan membosankan ini.

Yah, meskipun ini sangat membosankan dan dirinya yang terlampau tak sabaran untuk belajar hal baru, tapi ia akan mendengarkan apa yang ibunya katakan.

Diam-diam, ia melirik jiejienya yang berdiri dengan sangat fokus.

Bahkan ia tak terganggu sama sekali dengan keringat yang mulai bercucuran akibat rasa panas dan pegal.

Putri sulung Lan Wangji dan Wei Wuxian itu tetap berdiri kokoh dengan pedang diatas telapak tangannya yang terjulur.

"Baiklah, aku akan melakukannya juga." Bisik Lan Shuwan untuk menyemangati dirinya sendiri.

anthology of wangxianWhere stories live. Discover now