Chapter 2

5.8K 485 35
                                    

Bagi yang belum kenal sama Rayyan bisa di baca kisah orang tuanya di Duda Araban (jilid1)

Dan yang belum kenal Aya, kisah orang tuanya bisa di baca di Mentari Untuk Arkan.

__________________________

~ Selamat Membaca ~

Rayyan

Dua tahun lalu

Rayyan baru saja tiba di negaranya setelah memakan waktu di perjalanan selama sembilan jam lebih di dalam pesawat.

Saat tiba di rumahnya, dia disambut dengan meriah oleh keluarga besar Riyadh. Ayahnya langsung mengundang keluarga besar untuk makan malam bersama menyambut kedatangan Rayyan sang calon pengantin. Malam itu Riyadh memotong dua ekor domba sekaligus sebagai hidangan makan malam spesial untuk Rayyan.

Setelah acara makan malam usai Rayyan tidak ingin membuang waktu lagi, dia langsung menghadap sang ayah membicarakan tentang rencananya kalau dia ingin membatalkan perjodohan ini. Rayyan akan menerima segala konsekuensi yang akan dia terima dari Riyadh, demi kekasihnya apapun akan dia lakukan.

"Yubah fi syai abgo gullik," (ayah ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu)," ujar Rayyan sedikit gugup. Saat ini mereka sedang duduk di halaman rumah Riyadh.

"Gult. "(katakan)" Riyadh menatap putranya, dia tahu ada sesuatu yang penting yang akan di katakan putra sulungnya.

"Abgo 'iilgha hadza khutubah." (aku ingin membatalkan pertunangan ini)" Rayyan menunggu reaksi ayahnya.

"ISYH GULT?" (apa kamu bilang)" Riyadh meninggikan volume suaranya, Nuni yang duduk di samping Riyadh tak kalah kaget mendengar penuturan Rayyan.

"Rayyan kamu ngomong apa?" Nuni memang sering berbicara Indonesia dengan Rayyan.

"Yuom jifaafik bagi 'usbuein bes." (hari pernikahan mu hanya tinggal dua minggu )." Riyadh menatap Rayyan setajam tombak.

"Leisyh inta tabgo 'iilgha hadza khutubah?" (Kenapa kamu ingin membatalkan pertunangan ini )" Tanya Riyadh.

" lii ani tuhibbu syaksan
akhar," (karena aku mencintai seseorang)" jawab Rayyan.

"Leisyh ma gult min awal," (kenapa tidak bilang dari awal)" Riyadh benar-benar emosi melihat tingkah putranya. Riyadh pernah bertanya apakah dia sudah mempunyai kekasih. Rayyan bilang belum. Makanya Riyadh menerima perjodohan dengan anak temannya.

"Seandainya aku bertemu Aya sebelum tunangan," Rayyan juga berharap seperti itu.

"Sawfa yastamir hadza jawaz," (pernikahan akan tetap berlangsung)," ujar Riyadh tanpa ingin di bantah.

"Yubah, Tekfa," ( ayah. Please)" Rayyan berharap Riyadh membatalkan pertunangannya.

"Jiddu Reem mariid huwa li tabgo ta'jil hadza jawaz," ( kakek Reem /Rim sakit, dia yang ingin pernikahan ini di percepat)" Riyadh menghela nafasnya. "Iinhai 'alaqatik ma' tilk almar'ah," (akhiri hubungan kamu dengan wanita itu)" perintah Riyadh.

"La hadza mustahil," (tidak, itu tidak mungkin)" ujar Rayyan.

"Inta tabgo tahrijuni wa 'aelatana?" (kamu ingin mempermalukanku dan keluarga kita)" Riyadh membentak putranya kemudian jatuh ke lantai dan tak sadarkan diri.

"Yubah."(ayah)" Rayyan langsung membawa ayahnya ke rumah sakit. Dia benar-benar bingung, dia sudah berjanji pada Aya. Tapi dia tidak ingin kehilangan ayahnya.

Duda Araban jilid 2 (END) Место, где живут истории. Откройте их для себя