Chapter 6

5.2K 559 20
                                    

Happy Reading ❤

"Kamu tahu kenapa ayah memberikan kamu nama Maryam?"

"Ayah dan bunda ingin kamu menjadi anak yang solehah, selalu menjaga diri dan kehormatan."

Aya selalu teringat kata-kata ayahnya, yang selalu menyuruh nya menjaga diri dan kehormatannya. Tapi apa, Aya melakukan dosa besar yang membuat kedua orang tuanya kecewa padanya. Masih lekat dalam benak Aya wajah kecewa kedua orang tuanya saat mengetahui dirinya hamil di luar nikah.

"Maafkan Aya telah membuat kalian kecewa," selalu itu yang dia ucapkan. Aya memandangi potret keluarganya yang ia bawa, ayah ibu adik dan kakaknya serta Aya, terlihat bahagia di foto itu. "Aya kangen kalian." Aya membawa foto itu dalam pelukannya.

Tangisan Noah mengalihkan perhatian Aya. Saat ini jam masih pukul dua pagi. Aya baru saja mengerjakan solat malam.

"Haus ya sayang." Aya lalu mendekati putranya lalu menyusuinya. Noah masih minum ASI, untung ASI banyak jadi dia tidak perlu membeli susu formula untuk putranya. Sejak kelahiran Noah banyak yang berubah pada diri Aya, termasuk penampilannya, sekarang dia menggunakan kerudung seperti ibunya.

"Pak Rayyan kamu tahu anakmu sudah besar. Wajahnya sebagian mirip kamu dan sebagian mirip denganku" Aya membelai wajah putranya yang kembali terlelap. " Pasti kamu juga sudah punya anak dengan istrimu kan pak" Tak terasa butir airmatanya lolos membasahi pipinya.

Noah segalanya bagi Aya sekarang, walau terlahir dari kesalahan yang dia perbuat.

Selama ini Aya selalu memberikan yang terbaik untuk putranya, meskipun hidup pas-pasan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selama ini Aya selalu memberikan yang terbaik untuk putranya, meskipun hidup pas-pasan. Noah alasan  dia bertahan hidup setelah di khianati kekasihnya.

*****

Seperti biasa setiap hari Aya akan membawa Noah bekerja.

"Bismillah. Semangat Aya, ayo kita berangkat" ajaknya pada Noah. Bocah laki-laki itu terlihat antusias setiap di ajak bekerja. Jarak kontrakan dengan toko Aya bekerja tidak terlalu jauh, cukup jalan kaki. Itung-itung olahraga.

"Selamat pagi Ay" sapa seorang laki-laki mungkin seusia Aya.

"Pagi" jawab Aya.

"Pagi jagoan. Nih om bawain mainan " lalu memberikan Noah mainan yang dia bawa. Noah melirik ibunya meminta persetujuan.

"Terimakasih Deny. Kamu selalu beliin Noah mainan." Sebenarnya Aya merasa tidak enak karena laki-laki ini selalu membelikan Noah mainan dan makanan.

"Sama-sama. Aku ikhlas kok" Bukan sekali dua kali Deny menyatakan cinta pada Aya, tapi Aya selalu menolaknya, dia masih tidak ingin membuka hatinya untuk laki-laki lain. Ya sampai sekarang hanya Rayyan di hatinya.

"Sini sama om" Noah menggeleng. Walau sering di belikan mainan oleh Deny, bocah itu tidak pernah mau di gendong olehnya, hanya mainannya yang Noah ambil. Tadinya Deny berusaha mendekatkan diri dengan Noah. Dan dia memang sayang sama Noah.

"Maafkan Noah ya Den. Selalu nolak di gendong sama kamu" Aya heran,  Noah hanya tidak mau di gendong oleh Deny. Kalau orang lain pasti dia mau.

"Tidak apa-apa, ya udah aku pergi dulu ya"

"Iya. Sekali lagi terimakasih".

Deny ini anak pemilik toko Aya bekerja. Sejak pertama kali melihat Aya dia sudah jatuh cinta padanya. Berbagai cara dia lakukan untuk meluluhkan hati Aya. Tapi Aya selalu bilang lebih baik berteman.

"Ay. Kenapa sih kamu ga terima saja Deny. Aku lihat dia laki-laki yang baik. Dia juga kelihatan sayang sama Noah," ujar Nitta teman kerja Aya.

"Iya aku tahu tapi aku ga cinta sama dia. Aku ga mau menjalin hubungan dengan orang lain sementara aku belum bisa melupakan masa laluku,"

"Sampai kapan kamu mencintai ayahnya Noah yang jelas-jelas sudah menkhianati kamu, mungkin sekarang dia hidup bahagia dengan keluarganya." Memang Aya sudah menceritakan semua hidupnya pada Nitta.

"Aku ga tau " lirih Aya. Dia ingin sekali melupakan laki-laki itu. Tapi tidak bisa, apalagi kalau melihat Noah. Wajah Noah selalu mengingatkannya pada Rayyan.

"Kamu harus bisa Ay. Masa kamu mau mencintai suami orang terus" ujat Nitta. Saat ini mereka berdua sudah ada di toko.

"Iya. Sekarang aku hanya ingin fokus ke Noah dulu."

"Noah juga butuh seorang ayah loh, Ay"
Aya diam, apa yang di katakan Nitta benar. Tapi dia tidak ingin menjalin hubungan dengan laki-laki lain sebelum dia benar-benar melupakan Rayyan dia tidak ingin ada yang terluka nanti nya.

"Sore ini kita jadi kan kondangan ke rumah Susi?" Tanya Nitta mengalihkan pembicaraan. Susi itu teman mereka yang nikah hari ini.

"Jadi, kamu nyamper ya"

"Oke"

******

"Bundanya Noah makin cantik aja sih" Seru Nitta saat melihat Aya keluar rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bundanya Noah makin cantik aja sih" Seru Nitta saat melihat Aya keluar rumah. Mereka sudah siap pergi ke ù pernikahan teman mereka.

"Terimakasih kamu juga cantik Nit"

"Tapi masih cantikan kamu lah, aku mah beda"

"Semua sama di mata Tuhan."

"Iya tapi kamu memang cantik Aya" wajah Aya memang perpaduan Arkan dan Mentari, walau sekarang Aya tidak pernah pergi lagi ke klinik kecantikan seperti dulu tapi dia tetap cantik dengan makeup seadanya.
Tempat resepsi cukup jauh jadi mereka pergi menggunakan taxi.

****

Liburan telah tiba, saat ini rumah mewah Rayyan rame oleh adik-adik dan para keponakan Rayyan. Mereka baru tiba di Indonesia untuk berlibur, dan selama liburan mereka akan tinggal di rumah Rayyan. Riyadh memakai jet pribadinya memboyong anak cucunya berlibur.

Rayyan masih mencari Aya bahkan sampai ke luar negeri. Dia juga sering mengunjungi Mentari untuk menanyakan informasi tentang Aya. Tapi jika Arkan tidak ada di rumah. Laki-laki itu akan memukul Rayyan jika bertemu.

Melihat keponakannya bermain, Rayyan sangat berharap anaknya juga ada di sini.

"Aya. Anak kita laki-laki atau perempuan, dia mirip siapa," Rayyan yakin Aya merawat anaknya. Berkali-kali dia bermimpi bertemu dengan anak kecil. Mungkin kah itu anaknya. Seandainya dia tahu keberadaan mereka, Rayyan akan segera membawa mereka pulang dan hidup bahagia seperti keluarga yang lain.

"Kemana lagi aku mencari kalian " batin Rayyan. Tapi dia tidak putus asa. Dia berjanji akan membawa pulang kembali Aya dan anak mereka.

Bersambung

7 juni 2021
THB

Duda Araban jilid 2 (END) Where stories live. Discover now