Chapter 25

3.8K 430 24
                                    

Asala - Rakan

Besok adalah hari pernikahan Aya dan Rayyan, keluarga besar Aya, Aldama Family sudah berada di villa milik keluarga mereka yang kebetulan tidak terlalu jauh dari Villa Rayyan yang akan di jadikan berlangsungnya acara.

"Asha mau keluar dulu ya Mam," ujar Asala pamit pada ibunya.

"Hati-hati di jalan," ujar Maitha.

"Mau kemana emang dia?"
Tanya Adam yang baru masuk.

"Ke warung es kelapa," jawab Maitha lalu meneruskan pekerjaannya.

Setibanya di warung yang di tuju Asala melihat seseorang yang tak asing lagi baginya. Sepertinya dia juga sedang membeli es kelapa di warung ini juga.

"Loh kamu di sini juga? Ngapain?Jangan bilang kamu ngikutin saya," ujar seseorang itu pada Asala.

"Dihh pe-de banget Anda Tuan, siapa yang ngikutin situ kaya ga punya kerjaan aja," kata Asala lalu pergi memesan es kelapa yang sudah menjadi favorite nya jika sedang berada di puncak.

"Tunggu kita kan belum kenalan." Laki-laki itu mengikuti Asala keluar dari warung.

"Apaan sih ga penting banget," Asala sedikit risih pada laki-laki ini.

"Ya cuma pengen tau nama kamu aja," laki-laki itu masih mengikuti Asala.

"Rakan!" panggil sang kakak yang melihat adiknya sedang bersama perempuan.

"Loh Asha kan, sedang apa disini?" tanya Rayyan. Ya dia Rayyan kakak Rakan, laki-laki yang sedang mengejar Asala.

"Oh beli ini Kak, eh Pak Rayyan," ujar Asala, dia bingung mau memanggil apa pada calon suami sepupunya itu. "Saya duluan ya pak, sampai jumpa besok," pamit Asala. Untung Rayyan datang jadi terbebas dari laki-laki rese ini, batin Asala.

"Salam pada Aya ya," seru Rayyan, sudah seminggu dia tidak bertemu dengan bunda Noah itu. Katanya Aya lagi di pingit, mereka tidak boleh bertemu sampai hari pernikahan.

"Siap Pak, kalau begitu saya permisi." Asala langsung pergi meninggalkan kakak beradik itu.

"Kakak kenal gadis itu?" tanya Rakan penasaran.

"Iya dia sepupunya Aya, Asala Aldama. Kakak pernah kenalan waktu di rumah Aya. Ada apa?" Tanya Rayyan memicingkan matanya menatap sang adik.

"Dia perempuan yang membuat aku jatuh cinta pada pandangan pertama." Rakan masih memandangi Asala yang mulai tidak terlihat.

"Kamu suka sama dia?" Rakan mengangguk. "Sebaiknya jangan," ujar Rayyan.

"Kenapa? Kakak aja nikah sama sepupunya, masa aku ga boleh." Rakan tidak mengerti dengan jalan pikiran kakak tertuanya itu.

"Dia itu baru 18 tahun, baru lulus SMA, dan kata Aya dia akan melanjutkan kuliahnya di Australia, mungkin minggu depan dia akan berangkat," jelas  Rayyan membuat Rakan menganga.

"Apa? 18 tahun? Pergi ke Australia?"

"Dan lebih baik kamu cari wanita lain, aku tidak yakin ayahnya akan setuju."

"Yang aku tahu ayahnya lebih seram dari ayah Arkan," ujar Rayyan. Aya pernah cerita tentang semua sifat Arkan dan saudara-saudaranya.

Rakan menelan saliva nya, dia pernah bertemu ayah mertua kakaknya, memang Arkan terlihat sedikit menyeramkan. Dia tidak dapat membayangkan ayah Asala yang katanya lebih seram dari Arkan.

'Aku akan berusaha mendapatkannya, apapun yang terjadi' batin Rakan.

Sudah satu tahun Rakan ikut dengan Rayyan tinggal di Indonesia. Dia juga bekerja di tanah air. Dia ingin seperti Riyadh dan Rayyan yang menikah dengan wanita Indonesia. Pertemuan tidak sengaja dengan Asala membuatnya langsung jatuh cinta dengan gadis itu. Tadinya Rakan pikir Asala sudah bekerja, tapi ternyata Asala masih berusia 18 tahun. Putra ke empat Riyadh dan Nuni itu bertekad akan berusaha mendapatkan cinta Asala apapun rintangannya.

 Putra ke empat Riyadh dan Nuni itu bertekad akan berusaha mendapatkan cinta Asala apapun rintangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita Rakan dan Asala sudah tersedia di playstore.

8 Juli 2021
THB

Duda Araban jilid 2 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang