Chapter 20

4.3K 503 45
                                    


"Kamu tahu, hari ini aku sangat bahagia bisa jadi tunangan mu Aya" Leo tersenyum lalu dia membuka cincin yang tadi di sematkan Aya.

"Tapi aku lebih bahagia jika kamu bahagia walau bukan aku laki-laki yang membahagiakanmu." Kemudian dia juga mencopot cincin yang ada di jari manis Aya.

"Aku membatalkan pertunangan ini" ujar Leo membuat semua orang menatapnya tak percaya.

"Aku tidak bisa melanjutkan pertunangan ini," Leo mengedarkan pandangannya pada semua orang yang hadir di ruangan itu.

"Aya berhak bahagia dengan laki-laki yang dia cintai,"

"Leo" lirih Aya.

"Ada apa mantan tunangan seditik ku" Leo menatap mantan tunangannya.

"Terimakasih kamu sudah menjadi tunanganku walau hanya  sedetik." Aya sudah tidak sanggup lagi menahan airmatanya. Dia pikir selamanya akan terikat dengan laki-laki yang tidak pernah ia cintai.

"Terimakasih " ujar Aya sambil terisak.

"Aku berdoa semoga kamu bahagia" Leo memeluk Aya sebentar.
"Sepertinya tidak ada lagi yang harus aku lakukan di sini. Aku pamit pulang." Leo lalu menghampiri Arkan dan ayahnya. Dia tahu ayahnya akan marah besar setelah ini. Tapi dia sudah siap menerima amukan sang ayah.

"Maafkan aku om" Arkan tersenyum kemudian memeluk Leo ala laki-laki.

"Terimakasih" ujar Arkan

Flashback

Kemarin

Arkan datang ke kantor tempat Leo bekerja, di sana Leo seorang Direktur. Arkan bermaksud menemui Leo membahas tentang pertunangannya dengan Aya.

Leo mempersilahkan Arkan duduk di sofa yang tersedia di ruangannya.

"Ada om. Apa ada masalah?" Tanya Leo.

"Iya saya ingin membatalkan pertunangan kamu dengan Aya" ujar Arkan, setelah mengetahui Rayyan sudah bercerai dengan istrinya, Arkan terus kepikiran Aya, dia tahu Aya menerima Leo karenanya, tapi apakah nanti Aya akan bahagia dengan Leo. Jujur Arkan  sangat bingung, di satu sisi dia ingin membuat Aya bahagia, di sisi lain dia tidak ingin merusak persahabatan dengan ayah Leo karena mereka sudah terikat janji akan menjodohkan Aya dan Leo.

"Kenapa om?" Sebenarnya  Leo sudah menduga Arkan akan datang padanya untuk membatalkan pertunangan mereka.

"Saya tidak bisa memaksa Aya menerima perjodohan ini. Dia tidak menginginkannya. Saya takut dia malah tertekan menjalani kehidupan rumah tangganya kelak jika terus di paksa."

"Iya om Saya mengerti. Saya memang mencintai Aya, tapi saya tidak ingin memaksanya mencintai Saya juga. "

"Terus bagaimana. Saya takut Papa kamu marah" Arkan juga tidak ingin berpisah dengan sahabatnya.

"Om cukup persiapkan acara pertunangan nya sesuai rencana. Nanti lihat apa yang akan Saya lakukan untuk membatalkan pertunangan ini" ujar Leo dia sudah menemukan ide untuk menggagalkan pertunangannya dengan Aya.

"Apa yang akan kamu lakukan " Arkan takut Leo melakukan sesuatu buruk pada keluarganya.

"Om tenang aja, serahkan semuanya ⁶ Saya." Arkan hanya menurut pasrah, semoga keputusannya ini tepat. Dia tidak boleh egois, bukan hanya Aya ada Noah juga yang akan ikut kena imbasnya jika dia tetap memaksa Aya menikah dengan laki-laki yang tidak ia cintai.

"Terimakasih Leo. Om berdoa semoga kamu menemukan perempuan yang lebih baik dari Aya" Dia Arkan tulus.

"Terimakasih om atas doanya, semoga kita semua selalu bahagia."

*****

Setelah kepergian keluarga Leo.

"Jelaskan ada apa ini Arkan" Tanya Indah. Sekarang yang tersisa hanya keluarga Arkan.

"Seperti yang mommy lihat, pertunangan ini batal" ujar Arkan santai. "Kamu senang kan?" Arkan menatap Aya. Tidak ada jawaban dari Aya, dia sendiri masih bingung dan tidak percaya.

"Aku yang sudah membatalkan pertunangan ini pada Leo. Aku sadar aku terlalu egois memaksakan keinginanku, tanpa melihat ada banyak yang terluka atas keputusan ku" ujar Arkan.

"Baguslah kalau kamu sadar, kepergian Aya dulu tidak membuat kamu menjadi lebih bijak dalam mengambil keputusan " Indah juga kesal pada putra keduanya ini, memaksa Aya menikah dengan laki-laki pilihannya padahal dia sendiri tahu Aya tidak ingin menikah dengan Leo.

"Terus sekarang apa yang kita lakukan" celetuk Asgar, sebenarnya dia ada kerjaan di luar kota tapi demi keponakannya dia tidak jadi berangkat malam ini.

"Ya kita makan-makan aja, sudah lama kan kita tidak kumpul seperti ini" Memang semakin mereka besar semakin sulit mengumpulkan cucu-cucu Indah karena semua mempunyai keperluan sendiri-sendiri.

"Ayo kita keruang makan, makanan sudah siap " ujar Mentari. "Mommy mau apa biar Tari yang ambilin" Indah memang sedang kurang sehat beberapa hari ini, wanita enam puluh delapan tahun itu belum sembuh total.

"Apa saja, mommy pasti memakannya" Indah bersyukur mendapatkan menantu perempuan yang perhatian padanya, selama ini Aluna yang lebih banyak mengurusnya, karena sampai sekarang mereka masih tetap satu rumah.

"Kalau bunda mau apa? " Tanya Mentari pada ibunya Kasih. Wanita ini juga semakin renta, tapi Kasih masih terlihat bugar di usianya yang menginjak tujuh puluh dua tahun.
(Aku baru nyadar ternyata usia Kasih lebih tua dari Indah, wkwk).

"Bunda akan ngambil sendiri" Lalu Kasih bangun dan pergi ke ruang makan bersama putrinya. Kalau para lelaki berada di halaman, mereka memilih makan di halaman rumah.

Indah bersyukur masih di beri umur sampai detik ini, sehingga dia bisa melihat cucu-cucunya tumbuh dewasa dan bahkan sudah mempunyai anak. Cicit. Dulu sama sekali tidak terbayangkan dia akan hidup sampai melihat cicitnya lahir.

"Alhamdulillah ya Allah, Engkau masih memberikan hamba umur sampai detik ini" batin Indah menatap cicitnya yang sedang bermain-main.

*******

Di kediaman Leo

"Apa-apaan kamu Leo, kenapa membatalkan pertunangan ini" ujar Papa Leo murka.

"Aku tidak ingin melanjutkan pertunangan ini Pa. Karena aku tidak mau memaksa Aya." Ujar Leo. Ya walau dia mencintai wanita itu tapi dia tidak tega melihat Aya menangis. Kemarin dia ingin menemui Aya di rumahnya, tapi dia melihat Rayyan dan Noah. Apakah dia tega memisahkan ayah dan anak itu. Tidak. Tadinya dia memang ingin merebut Aya dari laki-laki yang di cintainya, tapi setelah melihat Noah yang sangat dekat dengan ayahnya dia jadi tidak tega. Mungkin dia akan mencari perempuan lain yang mencintainya juga.

"Terserah kamu saja, tapi Papa ingin kamu segera menikah akhir bulan ini." Ujar Papa Leo kemudian meninggalkan anak dan istrinya. Malu jelas saja dia juga akan mendapatkan pertanyaan dari keluarga besarnya.

"Mama sangat senang kamu membatalkan pertunangan ini Leo. Karena apa kata teman-teman mama kalau kamu menikah dengan wanita yang punya anak di luar nikah. Kalau dia janda beranak mungkin mama akan memakluminya, tapi ini...Syukurlah kamu segera sadar." Ujar ibu Leo. Dia memang kurang setuju Leo di jodohkan dengan Aya. Tapi dia tidak bisa melawan suaminya.

"Mama kok gitu."

"Tapi sudahlah aku mau cari istri, Papa bisa marah kalau aku tidak menikah akhir bulan"

"Kamu mau kemana, jangan asal kamu nyari istri. Jarus jelas bebet bobotnya."

"Iya aku ngerti "

"Bagaimana kalau mama jodohin kamu dengan anak teman mama"

"Enggak. Tidak ada lagi perjodohan"

Bersambung

Wattpad sedang ada perbaikan jadi ga bisa komen

Ga apa-apa aku akan tetap up

Cukup vote aja
Terimakasih

Salam sayang

23 Juni 2021
THB

Duda Araban jilid 2 (END) Where stories live. Discover now