Chapter 5

5.3K 552 37
                                    

Happy Reading ❤

Part terakhir Rayyan waktu dua tahun lalu

Rayyan sudah jadi Duda ya sesuai judulnya.

Saat tiba di bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Rayyan sudah di jemput oleh asisten pribadinya Edy.

"Apa kabar boss" Tanya Edy.

"Alhamdulillah sehat. Gimana sudah ada kabar dari aya" ujar Rayyan.

"Belum. Sudah beberapa hari setelah dia mengundurkan diri, saya belum ketemu dengan Aya lagi." Jawab Edy, terakhir ketemu Aya memang saat Aya mengundurkan diri dari restoran.

"Ya sudah kita langsung ke rumahnya " tujuan mereka saat ini adalah rumah Aya. Rayyan sudah tidak sabar bertemu dengan kekasihnya. Dia sudah mencoba menghubungi Aya, tapi nomor nya selalu tidak aktif.

Setibanya di depan rumah Aya, Rayyan melihat mobil Arkan sepertinya baru pulang. Rayyan cepat-cepat turun dan menghampiri Arkan.

"Selamat sore tuan Aldama" sapa Rayyan sebelum penjaga rumah Arkan menutup gerbangnya. Melihat siapa yang memanggilnya, Arkan langsung menghampiri orang itu dan...

Bughhh... bughh

Arkan langsung melayangkan bogemannya pada wajah Rayyan membuat laki-laki yang baru menyandang status duda itu kaget.

"Bajing*n mau apalagi kamu kesini" Arkan menarik kerah leher Rayyan, "Belum puas kamu menghancurkan putriku" Rayyan yang sama sekali tidak tahu kesalahannya hanya diam, walau badan mereka sama-sama besar dia tidak melawan Arkan meskipun hatinya ingin melawan.

"Saya ingin bertemu Aya, tuan" ujar Rayyan, sudut bibirnya sudah mengeluarkan darah segar. Bukannya menjawab Arkan malah membabi buta memukulinya.

Edy yang melihat boss nya sudah babak belur ingin membantu Rayyan. Tapi beberapa anak buah Arkan melarang nya. Mereka hanya menyaksikan bagaimana Arkan memukuli Rayyan. Semua orang sudah tahu apa yang terjadi di keluarga ini.

Rayyan sudah tidak berdaya tersungkur di tanah akibat pukulan demi pukulan yang Arkan berikan padanya.

"Untuk apa kamu menemui Aya" Sudah seminggu Aya pergi dan sampai sekarang Arkan belum menemukan putrinya. Dia menyesal tidak memperdulikan Aya sehingga putrinya memilih pergi dari rumah.

Hari ini melihat orang yang jadi sumber masalah datang kehadapannya, Arkan langsung menumpahkan segala amarahnya pada laki-laki itu.

"Arkan Aldama stop " Adam yang baru tiba di kediaman orang tuanya itu langsung melihat apa yang terjadi saat mendengar keributan di rumah adiknya.

"Hentikan kau bisa membunuhnya" Adam langsung menjauhkan adik kembarnya dari Rayyan yang sudah berada di ambang kesadarannya.

"A..apa salah saya tuan" ujar Rayyan dia sama sekali tidak tahu apa salahnya.

"Kau...." Arkan kembali mendaratkan bogeman di wajah Rayyan.

"Arkan sudah. Bukan seperti ini menyelesaikan masalah." Walau ingin ikut memukuli Rayyan, tapi Adam tahan. Sepertinya Arkan sudah benar-benar memberikan laki-laki itu pelajaran.

"Biarin aja kak. Biar kan laki-laki ini mati." Tunjuk Arkan pada Rayyan yang sepertinya sudah tidak kuat membuka matanya.

"Mas apa yang kamu lakukan" Mentari menutup mulutnya saat melihat Rayyan yang sudah berlumuran darah. Ia yakin suaminya yang melakukan itu.

Duda Araban jilid 2 (END) Where stories live. Discover now