Chapter 26

5.1K 432 17
                                    

Hari yang di tunggu-tunggu Rayyan dan Aya telah tiba. Hari ini hari pernikahan mereka. Semua keluarga dan tamu undangan sudah pada hadir untuk memberikan doa restu pada kedua mempelai.

Tadi pagi mereka sudah melangsungkan akad nikah, Aya dan Rayyan sudah resmi menjadi suami istri.

Acaranya cukup meriah banyak saudara-saudara Riyadh dari Arab hadir, meski tidak semuanya, karena Riyadh berencana  menggelar kembali resepsi di negaranya.

Untuk akad tadi pagi Aya mengenakan kebaya berwarna putih terlihat sederhana tapi tetap elegan. Dan untuk resepsi malam ini Aya memakai gaun berwarna gold Dengan gaun bernuansa warna gold membuatnya   terlihat sangat anggun. Bagian bawah rok yang dibuat jarik dan bagian atas yang terkesan membentuk tubuh. Namun, kerudung panjang yang menutupi bagian dada dan belakang yang menjuntai.

 Namun, kerudung panjang yang menutupi bagian dada dan belakang yang menjuntai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


B

egitu pun dengan Rayyan, yang memakai tuxedo berwarna senada dengan istrinya.

"Selamat buat kalian, semoga pernikahan ini  langgeng sampai maut memisahkan kalian berdua " Indah memeluk cucu perempuannya.

"Terimakasih oma" ujar Aya.

"Terimakasih oma, semoga oma selalu sehat" ujar Rayyan.

"Jaga cucu saya, jangan pernah kau sakiti lagi. Jika saya mendengar kamu macam-macam, saya sendiri yang akan memisahkan kalian"

"Itu pasti oma, saya akan menjaga Aya dan Noah sepenuh hati saya"

"Saya pegang kata-kata mu" Indah lalu turun dari atas pelaminan, lalu Arkan dan Mentari datang menghampiri mereka berdua.

" Sayang " Mentari langsung memeluk putri pertamanya.

"Bunda"

"Mulai sekarang semoga hanya tangis bahagia yang akan kamu keluarkan" Mentari mengusap airmata Aya.

"Maafin Aya jika selama ini Aya masih membuat bunda sedih"

"Bunda selalu memaafkan kalian, yang terpenting bagi bunda kebahagiaan kalian semua."

"Ayah" lalu Aya memeluk Arkan.

"Selamat ya akhirnya kamu bisa bersama dengan laki-laki yang kamu cintai."

"Maafkan ayah" Aya menggeleng.

"Ayah ga salah. Ini semua salah ku"

"Tolong jaga putriku, saya percaya kamu dapat membahagiakannya," ujar Arkan pada menantu laki-lakinya.

"Terimakasih ayah sudah mengizinkan saya menjadi pendamping Aya. Saya tidak akan berjanji tapi saya akan buktikan bahwa saya akan selalu menjaga dan membahagiakan Aya dan anak-anak kami kelak" tegas Rayyan.

"Saya pegang kata-kata kamu, seperti yang sudah ibu saya katakan, jika kamu menyakiti Aya lagi, kali ini saya tidak akan memaafkan mu, saya akan membawa Aya jauh-jauh dari kamu"

"Aku ngerti yah. Sekali lagi terimakasih " Rayyan lalu memeluk ayah mertuanya. Setelah Arkan dan Mentari turun, kini giliran Riyadh dan istrinya.

"Selamat datang di keluarga kami, Aya" ujar Riyadh. Ini kali pertama Riyadh bicara panjang dengan menantu perempuannya itu.

"Terimakasih ayah" ujar Aya gugup.

"Barokallahu lakuma " Nuni menangis haru, "Semoga Allah selalu melindungi keluarga kecil kalian, khusus untuk kamu Rayyan, jaga istri kamu sayangi dia seperti orang tuanya menyayangi nya."

"Hadza akied ya yumah" (itu sudah pasti ibu)" kata Rayyan

"Kamu sangat cantik malam ini sayang " Nuni tak henti-hentinya memuji menantu perempuannya.

"Terimakasih bu"

"Oh Iya. Malam ini Noah akan tidur dengan kami, boleh kan"

"Aku takut dia nangis bu," Aya merasa tidak enak dengan kedua mertuanya. Dan Noah memang sering bengun kalau malam. Takut mengganggu istirahat kedua mertuanya.

"Kamu tenang saja, ibu sudah terbiasa mengurus anak kecil. Nikmati saja malam pertama kalian," ujar Nuni lalu meninggalkan kedua pengantin itu.

Mengingat malam pertama Aya jadi deg-degan dia menatap Rayyan yang tersenyum penuh arti.

"Bagus, Ibu memang pengertian malam ini tidak akan ada yang ganggu kita" Bisik Rayyan.

"Siapkan diri kamu untuk malam pertama kita" Rayyan sudah tidak sabar kapan pestanya akan berakhir.

"Aku kangen Noah, nanti ambil aja Noah dari ibu. Aku takut dia nangis"

"Sayang, biarkan Noah lebih dekat dengan kakek neneknya"

"Tapi aku belum pernah tidur tanpa Noah" Sebenarnya Aya masih canggung jika hanya berduaan dengan Rayyan.

"Sekarang kan ada babahnya Noah, jadi jangan sedih ya"

"Malah lebih enak tidur sama bapaknya" goda Rayyan.

"Ciyeee pengantin baru  senyum-senyum berdua, lagi ngomongin apa sih" Rakan menghampiri Rayyan dan Aya.

"Oh.. adik ipar, apa kabar?" Tanya Aya.

"Baik kakak ipar. Oh Iya, Asala mana ya kak" Sejak  tadi Rakan memang mencari sepupu Aya yang satu itu tapi dia tidak melihat batang hidung Asala.

"Itu di sana " Aya menunjuk sekumpulan gadis-gadis tak jauh darinya. "Emang ada apa ?"

"Tidak ada apa-apa kak. Saya kesana dulu ya" Rakan lalu bergegas menghampiri para ciwik-ciwik yang sedang berkumpul.

"Kenapa sih dia" Tanya Aya pada suaminya.

"Nanti aku jelasin di kamar" Jawab Rayyan.

Pukul dua belas malam Aya dan Rayyan sudah masuk ke kamar. Noah sudah tidur dengan Riyadh dan Nuni. Aya sempat melihat anaknya sebelum masuk ke kamar.

Selesai membersihkan dirinya Aya menghampiri Rayyan yang sudah menunggunya dari tadi.

"Apa kita akan melakukan nya malam ini" Tanya Aya polos.

"Ya pasti lah, walau bukan yang pertama buat kita" Rayyan kemudian berdiri di samping wanita yang sudah SAH menjadi istrinya.

"I love you Maryam Aldama " Rayyan mengecup bibir Aya.

"I love you too," ujar Aya , tanpa menunggu lama lagi, Rayyan langsung membawa istrinya ke atas tempat tidur mereka.

Skip

Bersambung

Kisah orang tua Rayyan sudah tersedia di eBook ya part lengkapnya ada di sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kisah orang tua Rayyan sudah tersedia di eBook ya part lengkapnya ada di sana

8 Juli 2021
THB




Duda Araban jilid 2 (END) Where stories live. Discover now