2 : Valcano cemburu?

46K 3.2K 783
                                    

Setiap waktu aku gunakan untuk mencintaimu.

•••

Hal yang paling membuat Cilla malas adalah pemandangan ketika kedua orang tuanya sedang membanggakan Silla di ruang makan. Namun, dia memutuskan untuk segera keluar dari rumah dan berangkat sekolah.

Sesampainya di sekolah, Cilla melihat Valcano yang baru saja datang bersama dengan Messa. Sial, Cilla cemburu melihat itu. Melihat bagaimana romantisnya Valcano kepada Messa, padahal notabenenya disini Cilla adalah pacarnya.

“Sakit ya? Tau kok.”

Cilla melirik siapa yang berani bicara seperti itu padanya, seorang lelaki dengan tubuh tegap tengah berdiri di samping Cilla.

“King.” kata lelaki itu sambil mengulurkan tangannya ke arah Cilla.

Cilla bergeming di tempatnya, baru kali ini ada seseorang yang mengajaknya untuk berkenalan. Ragu, Cilla membalas uluran tangan tersebut. “Cilla.”

“Namanya indah,” kata King.

“Makasi ya.”

• • •

“Nggak cukup Valcano, King pun di gaet gais.”

Suara Anggun kembali menggemas di dalam kelas 11 IPA 3, gadis itu tampak bahagia jika membully Cilla yang menurutnya lemah.

“Duh, duh, cantik aja enggak tapi masih berulah, setidaknya kalau nggak good looking ya minimal setia lah,” lanjut Anggun dan diangguki oleh Reyna.

“Malu sih kalau gue,” komentar Layla.

Setelah itu, tiga perempuan itu kembalu ke tempat duduknya karena sudah puas membully Cilla. Apa yang dilakukan Cilla? Melamun! Memikirkan bagaimana cara agar Messa bisa lenyap dari hubungannya dengan Valcano.

Jika ditanya apakah sedari tadi Cilla mendengarkan ucapan Anggun, Reyna dan Layla? Tentu tidak! Pikirannya traveling kemana-kemana sehingga dia sibuk dengan pikirannya sampai tidak mendengarkan tiga gadis aneh itu.

Valcano : Kgn gw sm lo.

Perasaan gemuruh cemburu yang dirasakan lima belas menit yang lalu hilang sudah karena mendapat pesan singkat dari Valcano.

Cilla : iyaa

Valcano : Jgn lupa nnti ke kantin brg gw y.

Semenjak berpacaran, ini kali pertamanya Valcano mengajaknya ke kantin bersama.

• • •

Valcano keluar dari kelasnya tepat saat bel istirahat berbunyi, disampingnya ada Messa yang berjalan di sebelahnya sambil memegang sudut seragamnya yang keluar. Lelaki itu terkekeh melihatnya.

“Gue nggak bakal ilang, Mes,” canda Valcano.

“Nggak gitu..” Messa terkikik. “Suka banget gue ngintilin lo, nggak pa-pa kan?”

“Siapa emangnya yang berani ngelarang?” kata Valcano. “Tenang aja. Nggak masalah.”

“Lo mau kemana?” tanya Messa.

ValcanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang