21 : Kebenaran

38K 2.2K 42
                                    

Nyata, namun tak dianggap.

•••

Valcano mematung mendengar ucapan Johan, bertepatan dengan itu, handphone Valcano berbunyi. Dari Messa.

“Permisi, Tante, Om, saya mau angkat telefon dahulu,” kata Valcano sambil sedikit menjauh dari sana.

“Halo, Messa?”

“...”

“Gue diluar.”

“...”

“Hah? Jangan bohong lo, Mes.”

“...”

“Oke, gue kesana.”

Valcano langsung berlari ke arah depan saat dia melihat Messa yang berada di dekat ambulance, gadis itu tengah menangis di pelukan Adit.

“Messa!” Panggil Valcano.

Detik itu juga Messa langsung menghambur ke pelukan Valcano, lelaki itu juga balas memeluknya. Dunia begitu sempit, kenyataan jika Metta merupakan Ibu Messa—ibu tirinya—yang meninggal karena kecelakaan itu.

“Val, Mama gue..” Messa terisak lemah. “Gue udah nggak punya Mama lagi, Val. Hiks. Hiks.”

“Messa.” Valcano membelai punggung Messa.

“Gue mau ketemu sama orang yang dapat donor ginjal dari Mama, Val. Gue mau peluk orang itu,” kata Messa.

Pikiran Valcano langsung terarah kepada Cilla, gadis itu baru saja melakukan operasi transplantasi ginjal, Cilla pasti yang telah mendapatkan donor ginjal dari Metta.

“Dia juga kecelakaan di depan tempat kerja Mama, Val..” lanjut Messa.

Valcano masih diam di tempatnya, Messa menarik tangan Valcano, membawa lelaki itu mendekati suster yang sedang mengurusi jenazah Metta. Dengan penuh air mata, Messa meminta suster tersebut untuk mengantarkannya ke ruangan orang yang dia cari.

•••

Cilla menghela nafas panjang, Valcano tak kunjung kembali saat keluar tadi. Perasaannya begitu tidak enak bercampur dengan rasa gelisah yang membuncah. Kenapa seperti ini?

Renata kemudian kembali masuk ke dalam ruang rawatnya. “Ada yang ingin ketemu kamu, sayang.”

“Iya, Ma. Suruh masuk aja.”

Renata kemudian keluar dari ruang rawat anaknya itu, sebagai gantinya, Valcano masuk dengan Messa. Mata Cilla dan mata Messa bertemu, keduanya terdiam. Messa yang syok dan Cilla yang kebingungan dengan hadirnya Messa ke dalam kamarnya.

“Mes—”

“Lo.. Lo yang dapat donor ginjal dari nyokap gue?” Tanya Messa, suaranya begitu lirih.

“Maksudnya?”

“Nyokap gue, Metta Arsinta yang udah donorin ginjalnya buat lo dan sekarang nyokap gue itu meninggal, Cil!” Suara Messa meninggi.

ValcanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang