10 : Pembalasan

29.6K 2.1K 252
                                    

Sakit juga ya kalau sudah terlanjur cinta. —Cillanera.

• • •

Dua hari kemudian..

Cilla datang ke kelas Valcano sambil membawa paper bag berisi kue donat yang dia beli kemarin. Sengaja dia membawakan untuk Valcano sebagai ucapan terima kasihnya.

Gadis itu bergeming di tempatnya ketika melihat Valcano dan juga Messa sedang bicara sesekali tertawa di tempat duduk mereka. Makin hari kedekatan mereka erat sekali, membuat Cilla ragu apakah Valcano itu menyukainya.

“Val, ada Cilla nih!”

Cilla tersentak kaget lalu mendengus sebal karena itu suara Avines. Valcano beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Cilla.

“Ada apa, Cil?”

Cilla menyodorkan paper bag yang dipegangnya. Valcano menerimanya. Setelah itu, gadis itu melangkahkan kakinya, namun Valcano lebih dulu menahan lengan gadis itu.

“Pulang sama gue.”

• • •

Jeane senang ketika melihat Cilla yang sudah kembali sekolah. Lama dia tidak melihat Cilla, dekat dengan Cilla adalah hal yang penting, karena berteman dengan Cilla dia dapat mengerti arti pertemanan yang sesungguhnya walaupun masih belum lama kenal.

“Cia, kok lo nggak masuk kenapa?”

“Gue sakit,” kata Cilla diakhiri dengan senyuman.

Mereka berdua duduk di depan kelas Cilla.

“Je, lo janji ya jangan tinggalin gue?” Cilla menatap Jeane penuh harap. “Gue seneng banget bisa kenal sama lo, Je. Cuma lo yang mau temenan dan deket sama gue.”

Jeane menatap Cilla, dia dapat melihat luka batin yang ada di wajah Cilla.

“Entah apa yang udah gue lakukan sampai satu sekolah benci sama gue, ah bahkan dunia juga benci sama gue kayaknya,” kata Cilla.

“Cia, gue janji nggak akan tinggalin lo. Gue bakal buktiin juga ke lo, kalau gue bisa jadi teman yang baik buat lo,” kata Jeane.

Cilla memandang wajah Jeane. “Je.. Sakit banget Je. Gue nggak kuat.. Hiks..” Air mata Cilla jatuh. Sigap, Jeane memeluk temannya itu dan menenangkannya. “.. Gue nggak kuat, Je..”

“Lo kuat, karena ada gue.”

“Hidup gue terlalu hitam, Je.. Keberuntungan nggak berpihak kepada gue!” Cilla masih terisak.

Jeane merasa nyeri, luka batin Cilla terasa Jeane rasakan. Ini membuat Jeane akan menjadi teman Cilla sampai kapan pun, dia akan selalu ada untuk Cilla seperti saat ini.

• • •

Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi, sesuai ucapan Valcano tadi, Cilla akan pulang bersama dengan Valcano. Gadis itu duduk di depan kelasnya sambil menunggu Valcano, biasanya lelaki itu akan datang ke kelasnya jika mengajak pulang bersama.

Lima belas menit menunggu, Valcano tak kunjung datang. Cilla mengeluarkan handphonenya, hendak menghubungi Valcano.

Valcano

ValcanoWhere stories live. Discover now