# 45 : Say Yes! [END]

124 8 0
                                    

Nampak seorang gadis dengan rambut terurai sebahu berjalan dengan santai melalui koridor sekolah. Saat itu Kim Yerim yang entah bagaimana bangun lebih pagi dari biasanya. Menggunakan earphone dan menghiraukan pandangan mata yang menatapnya setiap melaluinya.

Dia dan kakak-kakaknya Angels Line memang terkenal, namun apa yang orang-orang itu pikirkan dia tidak tahu. Terkadang memang ada yang melihatnya dengan wajah tidak suka secara terang-terangan dan ada juga yang diam namun membicarakan dirinya dibelakang. Oleh karena itu-ia cukup mengabaikannya saja.

Merasa ada sebuah tepukan pundaknya, Yeri pun berbalik.

"Woi.. ngelamun aja lo!" sapa Lisa si pelaku yang awalnya ingin mengejutkan Yerim-namun orang yang ingin dikejutkan ternyata hanya memberikan reaksi yang sangat datar.

"Hmm.."

"Dih.. flat banget lo. Lagi PMS, ya?" tanya Lisa heran.

"Gak.."

"Lah! Itu ekspresi orang lagi period." Kukuh Lisa.

Yeri menoleh pada Lisa dengan ekspresi datar. "Bodo amat."

Lalu dari ujung lorong sebelum belokan ke arah mereka berdua. Terdengar suara yang sangat menggelegar dari sana. Yeri yang mulai mengenali suara siapa itu tiba-tiba panik.

"KIIIIIIIMMMM YERIMMMMMMM!!!!!"

"Lisa... nanti kalo dia nanya gue kemana bilang aja ke neraka jadi jangan nyusulin gue." Kata Yeri dengan wajah panik. Setelah mengucapkan itu dia berlari secepat mungkin.

"Lah.. lah lo mau kemana, Yer?!"

Dari belakang terdengar suara berisik yang semakin mendekat.

"YERI LO MAU KEMANA?! DENGER DULU PENJELASAN AKU!"

Lisa memandang pria jangkung tersebut dengan seksama.

"Eh.. si Yeri tadi bilang kemana?" tanya nya.

"Dia katanya mau ke neraka, kalo lo mau nyusul silahkan." Kata Lisa yang berbanding terbalik dengan permintaan Yeri sebelumnya.

Pria tersebut membelalak kepada Lisa. "Jangan bilang dia mau bunuh diri setelah denger kabar gue ditembak cewek?!"

"Dih pede bener lu!" kata Lisa dengan ekspresi jijik.

"YERRRR JANGAN BUNUH DIRI. NANTI SIAPA YANG JADI BINI GUE!" teriak pria itu lagi sembari menyusul Yeri.

Lisa hanya memandang miris pria itu. "Kasian Yeri.. dikejar-kejar kadal buntung."

***

Yeri terus berlari melewati lorong. Meskipun sekarang dia berlari menanjak tidak apa-apa-sekalipun dia saat ini sedang menaiki tangga dengan mengerahkan seluruh tenaganya. Pria bernama Park Jungsoo tadi lebih menyeramkan.

Park Jungsoo tidak hanya menyeramkan-dia itu selalu menganggap bahwa Yeri adalah pacarnya. Gila saja! Dia bahkan tidak pernah merasa mengiyakan ajakan pria itu untuk lebih dari sekedar teman. Dasar Park Jungsoo dengan segala obsesinya.

"Yeri! Tunggu sebentar aja!"

Yeri menoleh untuk mengecek jarak mereka. Sialan pria itu cepat juga larinya!

Yeri sampai di lantai dua. Dia melihat sekelilingnya nampak ada beberapa anak murid yang duduk di meja dan kursi yang memang disediakan untuk tempat anak murid ketika tiba waktunya untuk istirahat.

Namun karena masih terlalu pagi hanya ada sekitar beberapa anak yang duduk baik untuk mengobrol ataupun membaca buku. Tidak tempat itu terlalu jelas jika dia ingin bersembunyi disitu.

Berandal Skool [✓]Where stories live. Discover now