#7 : Pindah

1.1K 100 4
                                    

"Aduh.. pantat gue" keluh Wendy seraya mengelus bokongnya berulang kali ketika sudah duduk di kursi kantin.

Ya, sekarang adalah waktu nya jam istirahat. Dan Wendy sedang berkumpul bersama Rv Line sekaligus saudarinya.

"Lo kenapa Wen?" Tanya Irene yang sedang menikmati Ramen. Keempat saudarinya juga turut mengikuti arah pandangan Irene.

"Tau nih eonnie.. Itu tuh, si Jimin salah satu para berandal biang kerok sekolah nabrak gue. Trus anehnya dia tereak ke gue.. Woy! jalan itu mata dipake kali!" Ucap Wendy seraya memperagakan ulang kejadian beberapa menit yang lalu.

"Untung pantat gue yang cantik dan bohay ini kagak kenape-nape.." lanjutnya lagi.

"Yaelah.. Jimin juga. Tonjok aja kali ngapain takut?" tutur Yeri seraya melempar kacang masuk ke mulutnya.

"Dih.. Wendy kagak bakal bisa nonjok orang kali.. nyamuk nih ye kalo orang pasti bakal di timpuk.. lah Wendy, boro-boro di timpuk.. yang ada dia jadiin drakula biar tetep ngisep darahnya sendiri" ucap Seulgi panjang lebar dan meminum Jus Jeruknya nya lagi.

"Yee bawa-bawa gue segala" Wendy protes dengan pelan mendorong pundak Seulgi. Sedangkan yang lain hanya terkikik geli.

"Lagian Wendy eonnie beda kali sama lo Yer.. lo kan wajar soalnya tampang aja kek preman jadi kagak heran gue kalo elo nonjok orang" kata Joy menimpali.

"Huu.. gak gitu juga kali" jawab Yeri dengan melempar kacangnya ke arah Joy yang malah dibalas oleh Joy dengan lidah menjulur.

Mereka bercengkrama satu sama lain untuk mengahabiskan sisa waktu istirahat mereka yang sebentar lagi akan berakhir.

***

"Kim Seokjin, Kim Namjoon, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, dan Jeon Jungkook.."

Pria berkumis tebal itu menatap mereka dengan mengintimidasi satu-persatu. Tak lupa juga penggaris nan panjang itu bertengger Manis di genggamannya.

"Kalian lagi-kalian lagi.. Gak bosan ya dipanggil ke ruang bp terus?"

Kim saem biasanya beliau di panggil. Salah satu guru ter-killer sentoro jagat sekolah. Pria dewasa yang sudah beristri itu menghela napasnya perlahan.

"Siapa mereka tadi?" Tanya Kim saem pelan. Namun mereka semua hanya menunduk tak bergeming sedikit pun.

"JAWAB!" Teriak Kim saem mulai tak sabar menghadapi ketujuh namja yang notebanenya perusuh itu.

"Hampir tiap hari ada yang keluar-masuk ruang ini.. Dan parahnya orangnya itu-itu saja.. Kenapa sih dengan kalian?" Tanya Kim saem sengit.

"Seokjin.. Kamu pintar dalam fotografi. Tapi sayangnya kamu suka nonjok orang.. Kamu juga, Namjoon, ketua osis dan ketua kelas tapi kelakuan kek anak berandalan.. Yoongi, kurang kamu apa? Kamu itu Pinter dalam olahraga terlebih dibidang basket. Lalu kenapa eoh?" Kim saem melangkah berlalu dari ketiga orang yang baru saja ia sebut.

"Hoseok, saem juga udah sering ngingatin kamu, kamu itu ketua eskul dance lagi. Seharusnya jaga dong image kamu"

"Jimin.. Kamu pintar gak juga.. Bodoh gak juga.. Tapi pendek iya. Harusnya kamu tinggiin badan kamu bukannya malah berantem.." Jimin mendengus kesal.

Selalu saja ia dikaitkan dengan tinggi badannya. Teman-temannya hanya terkikik geli dibalik tubuh tinggi Kim saem.

"Taehyung.. Kamu cukup tampan dan saem yakin banyak cewek yang ngejar-ngejar kamu. Tapi akan lebih baik jika mereka ngejar kamu jika ketampanan kamu itu berguna.."

Kini Kim saem beralih memandang Jungkook setelah selesai dengan Taehyung.

"Kamu.. Dasar bocah juga. Masih bau kencur malah sok ikut-ikutan tawuran.."

Jungkook mengepalkan tangan nya untuk meredam amarahnya yang kapan saja bisa meledak jika saja tak ia tahan dan jika saja ia tak ingat bahwa yang didepan nya ini adalah seorang guru. Sudah dipastikan pria tua itu akan habis di hadapannya saat itu juga.

"Saem ingin ini yang terakhir kalinya.. Jangan ada lagi tawuran dan jangan ada lagi saya dengar kalian membuat masalah. Sekarang kalian boleh pergi.." Kim saem mempersilahkan mereka untuk pergi.

Saat ketujuh namja itu hampir melewati pintu Kim saem mencegah mereka lagi dan membuat mereka berbalik, lagi.

"Jangan lupa hukumannya ya.."

Mereka semua yang mendengar itu melenguh keras sehingga terdengar dipenjuru lorong dan mereka berupaya untuk melayangkan protes. Namun percuma, guru dihadapan mereka itu tak bisa diajak kompromi.

"Dasar Teen zaman now" bisik Kim saem setelah ketujuh pria itu telah hilang dibalik pintu ruangannya.

***

"Enam delapan................................. Enam sembilan......... Huah ayo seeedikit laaaagi tujuhhhhhh puluuuhhh!" Akhirnya mereka menyelesaikan hukuman Dari guru killer itu.

Tinggal Jimin dan Jungkook yang akan menyelesaikan putaran terakhir mereka. Dan saat waktu itu tiba untuk menyelesaikan detik-detik terakhir setelahnya mereka berdua merebahkan tubuh atletis itu di rerumputan tanpa peduli apapun. Peluh membasahi kening mereka. Napas memburu bersahutan karena kelelahan.

Dari kejauhan di waktu yang sama nampak Lima yeoja yang memperhatikan mereka.

"Mereka diapaain tuh?" Tanya gadis berkuncir kuda yang tak lain adalah Joy.

"Ya.. Dihukum lah masa lagi diberi penghargaan.. Orang mereka nya lari-lari keliling lapangan gitu juga" timpal Yeri menjawab pertanyaan Joy yang unfaedah.

"Iyee juga sih hehe" Joy cuma nyengir kuda tak jelas.

"Ah udah deh.. Bete gue ngeliat mereka. Ke kelas aja yuk!" ajak Irene.

"Ayok! Let's go!" Koor keempat saudarinya.

***

Kelima gadis cantik itu sedang dalam perjalanan pulang. Sesekali bercengkrama dan bercanda.

"Nanti kalo udah sampe apartement yang lama kalian semua jangan lupa persiapin barang yang mau dibawa.Kita kan bakal pindah apartement baru jadi jangan sampe ada yang ketinggalan ya.." Ucap Irene mengingatkan seperti seorang ibu.

"Okook eonnie!" Jawab mereka serempak dengan tangan yang ditaroh dipelipis layaknya upacara pengibaran bendera.

***

Tbc
Ehem 👻

Aduhh maafin Chocho ya telat banget updatenya. Iya Chocho tau Chocho salah 😭😭😭 maafkeun Chocho

Salam Dari para Angels

Salam Dari para Angels

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Berandal Skool [✓]Where stories live. Discover now