Undangan Perjamuan Malam

374 48 0
                                    

---//---

Matahari akhirnya muncul menyiram tanah Poises Federal. Lembut. Tidak terlalu panas. Cocok bersanding dengan hembusan angin lembah.

Bangunan tempat tinggal penduduk di sana tidak jauh berbeda dari Southmeir atau Republik Aita. Cenderung memiliki langit-langit tinggi dan berlantai dua. Jendela dengan pot-pot tanaman di depannya diharapkan mengurangi efek pabrik. Warna yang digunkan tidak bermacam-macam seperti Southmeir, cenderung berwarna gelap.

Sejauh ini kerajaan tampak bersih dan terawat, hampir sama cantiknya dengan Southmeir. Jalanan penuh sesak dengan para penduduk yang pergi bekerja atau anak-anak yang pergi ke akademi. Mengejutkan mereka bisa melanjutkan kegiatan sehari-hari tanpa terganggu dengan perang dingin. Southmeir sendiri sudah lama menjadi kerajaan yang sepi sebagai dampak hubungan buruk dengan Poises Federal.

Iori memicingkan matanya meneliti keadaan. Setelah memastikan tidak orang, dia mendorong teman-temannya untuk masuk lorong di antara dua bangunan. "Pakaian kita terlalu mencolok. Osaka-san dan Nikaido-san bisakah kalian berdua tunjukkan tempat peresembunyian yang aman?"

"Kediaman Osaka terlalu dekat dengan istana Poises Federal. Kompleknya juga termasuk dalam lingkaran bangsawan di sini. Aku tidak bisa menjamin keamanannya," Sougo menggeleng lemah.

"Bagaimana denganmu?" tanya Nagi penuh harap. "Aku tidak tahan menggunakan pakaian kotor," imbuhnya memelas.

Orang yang ditanya diam dengan wajah enggan. Mitsuki menyikut lengan Yamato sambil tertawa kecil. "Apa kau masih marah karena kami menyuruhmu berguling dari atas untuk memaksimalkan penyamaran?"

Yamato merengut. "Bukan. Aku hanya sedang berpikir jalur mana yang paling aman,"

"Apa tempatnya jauh dari sini?"

Yamato menggeleng. "Poises Federal bukan kerajaan besar. Bagian barat kerajaan ini adalah peternakan dan perkebunan. Aku— maksudku ayahku— punya rumah kecil di sana. Sayangnya ini adalah waktunya orang-orang bekerja. Pergi ke sana tanpa menarik perhatian pasti sulit,"

Mereka berenam membuang napas letih. Bersandar pada tembok tanpa kekuatan. "Apa artinya kita akan menunggu sampai malam?? Aku tidak tahan lagi," Nagi menangis palsu.

"Lapar," keluh Tamaki berjongkok memegangi perutnya yang berbunyi. Sougo memasang wajah menyesal, meremas jarinya gugup. "Maafkan aku, seharusnya keluargaku membangun kediaman di tempat lain," sesalnya.

Mitsuki tertawa, mengibaskan tangannya riang. "Bukan seperti itu. Jangan terlalu dipikirkan,"

"Bagaimana bisa pangeran Southmeir menahan lapar?" tangis Nagi lagi mengabaikan penyesalan Sougo. "Katakan padaku, apa tidak ada yang bisa kita beli?"

"Tidak ada uang," jawab Iori pendek. "TIDAAAAAAK!!!" teriak Nagi dan Tamaki bersamaan.

BUK

"Masih mau merengek lagi?" tanya Mitsuki penuh ancaman. Nagi dan Tamaki menggeleng cepat sambil mengelus pucuk kepala mereka yang baru saja menerima kasih sayang MItsuki.

Mitsuki membuang napas berat. "Jangan terlalu berisik. Orang-orang akan mulai berkumpul," Mitsuki memperingatkan.

Yamato tertawa kecil mendengarnya. "Itu tidak mungkin Mitsu. Orang-orang hanya akan menggerutu dan menjauhi tempat ini. Itu bukan masalahku. Pemikiran Poises Federal selalu seperti ini dari lama," Yamato mendengus geli. "Bahkan mau ada perkelahian sampai berdarah-darah atau pertengkaran suami istri sampai salah satu dari mereka babak belur, tidak akan ada yang peduli,"

"Jangan berkata begitu...," Mitsuki menelan ludah kehabisan kata-kata. Sekarang suasana yang santai berubah sedikit suram. Iori memalingkan wajahnya, tidak tertarik untuk mengatakan hal lain. Sougo mengerjapkan matanya berulang kali, mencari topik pembahasan lain yang muncul di kepalanya. "Aku jadi penasaran bahan makanan apa yang biasa Poises Federal konsumsi?"

Another Story [VALIANT] (END)Where stories live. Discover now