Cerita tentang Masa Lalu

109 22 2
                                    

Tenn. Namanya hanya Tenn. Dia tidak mencolok atau mungkin lebih tepatnya menolak mendapat perhatian meski dirinya begitu bersinar. Bagaimana tidak? Dia tidak butuh waktu lama untuk lulus dari semua ujian akademi tingkat menengah padahal usianya masih 8 tahun. Dia adalah orang yang mungkin diberkati oleh alam semesta.

Begitu juga pertemuan mereka berdua. Bagi Kujou Takamasa hari ini adalah saat di mana akhirnya semesta berpihak padanya. Tenn dikirimkan padanya oleh takdir untuk melepaskannya dari kejahatan dunia.

Malam kemarin dirinya bermimpi tentang masa lalu di waktu yang paling dia benci. Terbangun dalam keadaan tak karuan. Kujou membencinya. Amat sangat benci. Tetapi lihat sekarang, hari ini dia bertemu dengan penyelamatnya.

Pertemuan mereka berjalan lancar. Kujou melihat potensi besar pada Tenn. Dia melihat kekuatan besar yang akan dicapai Tenn. Tidak butuh banyak bicara mereka berdua terikat kontrak. Kujou akan mengawasi Tenn dan mengangkatnya menjadi anak. Memberikan semua yang Tenn butuhkan dengan syarat suatu hari Kujou akan menagihnya.

Tenn setuju. Tidak ada pemaksaan.

Kujou hanya mengandalkan keyakinannya. Dia tidak tahu apa yang Tenn pikirkan. Apa yang Tenn rencanakan. Apa yang Tenn cari. Dia hanya tahu Tenn adalah anak yang akan memenuhi impiannya.

Selama hampir satu tahum mengawasi Tenn, akhirnya apa yang Kujou lihat dari Tenn muncul. Tenn benar-benar berkat yang dikirim alam semesta untuk Kujou. Hal yang dia cari-cari datang lewat Tenn.

"Jadi di sini kau berasal, Tenn?"

Tenn tampak terkejut dengan keadirannya yang tiba-tiba muncul, tapi segera ekspresi datar terpasang. "Kujou-san, kau mengikutiku tanpa izin?"

"Sejak kapan aku harus mendapatkan izin darimu. Kau tidak pernah meminta izin melakukan apa yang kau lakukan. Aku tidak punya alasan untuk melakukannya juga," Kujou mengedarkan pandangannya. Desa yang masih segar diingatannya. Mana bisa dia lupa. "Apa kau akan menghukumku? Aku yang membakar tempat ini,"

Tidak ada perubahan dalam ekspresi Tenn seolah dirinya tahu bahwa Kujou yang membakar kampung halamannya. Anak yang menyeramkan. "Jadi, kau sudah melihatnya dari awal," Tenn berbalik meninggalkan Kujou.

Kujou mengikutinya tanpa menghiraukan lirikan tajam dari Tenn. "Tentu saja. Rubah putih yang cantik tapi mematikan. Jadi, kau mati-matian berusaha agar bisa membuat kontrak dengan rubah putih itu?"

Tenn diam, tapi kemudian menjawab dengan suara dingin. "Aku tidak membuat kontrak,"

Kujou mengangkat bahunya singkat. Dia masih terus mengikuti Tenn sampai akhirnya mereka berhenti di pinggir jurang dengan pemandangan sebuah kerajaan yang ramai. Kujou berdiri di sebelah Tenn melihat kerajaan tempat lahirnya tampak hidup. "Apa ini tugas pertamamu?"

Tidak ada jawaban dari Tenn. Dia hanya diam memperhatikan hiruk pikuk di setiap jalan. Sorot mata Tenn sulit dipahami. Tenn menggeleng pelan kemudian berbalik meninggalkan Kujou yang masih memperhartikan kesibukan orang-orang di sana. Senyum tipis muncul begitu Tenn bergumam kecil.

"Bukan aku yang akan melakukannya,"

Kujou tertawa kecil. "Tentu saja bukan,"

---//---

Kastil besar itu kosong. Tidak hanya itu satu kerajaan mendadak sepi. Padahal kemarin masih sibuk seperti biasa. Kujou tersenyum memandangi mentari yang baru saja terbit. Sinar matahari perlahan tapi pasti menerangi kerajaan kosong ini.

Tetapi setelah beberapa saat Kujou menendang beberapa ornamen ruangan yang ada di sekitarnya. Puas memporak porandakan barang-barang di sana Kujou berhenti dan kembali memandang langit pagi. Diam dengan isi kepala yang sulit dia jelaskan.

Another Story [VALIANT] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang