Bunga Liar

166 31 7
                                    

---//---

"Aku tidak peduli--sebenarnya tidak paham-- dengan apa yang kalian ceritakan, tapi bukankah Riku baru bangun dari tidur panjangnya? Kita tidak boleh membiarkannya berkeliaran dulu, bukan? Bagaimana kalau dia pingsan di sembarang tempat?" Touma berkata dengan nada panik menatap Yuki. "Bukankah Yuki-san penyihir yang bisa berteleportasi? Tidak bisakah kalian pergi menjemputnya?"

Momo mengembuskan napas pendek. Dia juga cukup khawatir. "Kita tidak tahu di mana Riku sekarang,"

"Bagaimana bisa?" tanya Touma kasar. Minami berdehem mengambil perhatian Touma. "Apa Inumaru-san lupa? Nanase-san mencari seseorang. Dari awal Nanase-san tidak tahu di mana keberadaan orang itu dan bagaimana orang lain bisa tahu?"

Touma terdiam. Apa yang Minami jelaskan tentu saja sangat benar. Touma menunduk berbisik maaf. Sambil mengelus surainya yang lembap, Yuki berkata kalem. "Aku tahu di mana Riku-- maksudku aku bisa menebaknya,"

Keempat pasang mata langsung menatapnya menuntut kelanjutan perkataan Yuki. "Satu-satunya kerajaan yang belum Riku datangi adalah Poises Federal. Kemungkinan dia akan pergi ke sana,"

Alis Torao menekuk bingung. "Untuk apa dia pergi ke sana? Poises Federal sudah tamat. Tidak ada yang tersisa di sana," Yuki menggeleng. "Dari awal apa yang Riku cari adalah sesuatu yang tidak bisa kita bayangkan,"

"Apapun itu Yuki-san tidak bisa menjemputnya?" tanya Touma dengan mata penuh harap.

Yuki menatap Touma sebentar kemudian mengembuskan napas panjang. "Tentu saja aku bisa,"

---//---

Mirk. Siluman yang bersemayam di hati manusia. Mungkin lebih tepatnya ada karena kegelapan hati manusia. Jiwa yang kotor adalah sumber kekuatan Mirk. Terdengar kuat dan menyeramkan karena manusia selalu punya luka di kehidupan mereka. Konsep maaf atau lupa tidak akan pernah bisa menghapusnya karena hal itu sudah menjadi bagian dari jiwa manusia. Tidak ada yang bisa lolos dari lahapan kegelapan.

Memang terdengar menakutkan, tapi Mirk lemah ketika berhadapan dengan jiwa-jiwa bersih. Manusia yang menerima dan berdamai dengan rasa sakit dalam kehidupan mereka. Anak-anak polos yang masih tidak mengerti kekejaman dunia dan jujur pada rasa sakitnya.

Mirk tidak akan bisa mendekati orang-orang seperti itu.

---//---

Riku tidak mengerti. Dia memang lemah, tapi seharusnya tidak selemah ini. Bohong. Dia memang lemah. Sadar bahwa tidak ada gunanya menipu diri sendiri, Riku hanya bisa mengembuskan napas panjang. Apa yang sering dia katakan? Dirinya tidak bisa menggunakan sihir. Tubuhnya telalu lemah untuk menggunakan sihir. Bodohnya dia malah menggunakan sihir semaunya.

Jangan berpikir kalau Riku berbohong tentang dirinya yang tak bisa menggunakan sihir. Serius dia memang tidak cocok dengan sihir. Hanya saja yang Riku perlihatkan akhir-akhir ini-- ah mungkin sebelum dia tertidur panjang dia pernah melakukannya sekali-- bukan miliknya. Semua milik Rei. Dia selalu mengawasi Riku selama ini.

Tapi kenapa dia tidak mau muncul?

Menyebalkan.

Apa Rei mulai membencinya?

Tunggu. Mungkinkah Rei dari awal memang membencinya?

Riku menggeleng menepis pemikiran buruk, tapi setelah itu mukanya menjadi murung. Kalau Rei tidak membencinya kenapa dia begitu keras kepala menjauh darinya?

Lupakan tentang Rei bodoh itu. Riku gagal menjalankan niatnya untuk pergi ke Poises Federal. Terima kasih pada energinya yang terkuras berkat kecerobohan Riku sendiri, sekarang dia terbaring di pengungsian. Tidak buruk juga sebenarnya. Riku mendapat baju baru, diberi makan-- gila, ternyata dia kelaparan-- dan diberikan perawatan seharian. Selagi bisa Riku akan beristirahat dan nantinya dia akan menyelinap keluar.

Another Story [VALIANT] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang