Percaya dan Harapan

91 26 3
                                    

---//---

Kalau ditanya siapa yang paling diuntungkan dengan situasi sekarang jawabannya jelas adalah Tamaki dan Sougo. Selain karena mereka saling melengkapi dan melindungi dalam pertarungan. Baik Tamaki maupun Sougo, mereka memiliki kekuatan untuk menghancurkan.

Bisa dilihat dari senjata berat yang Tamaki ayunkan ke sana ke mari. Hempasan udaranya saja sudah cukup memporak porandakan kastil.

Pada kasus Sougo sendiri sebenarnya dia bisa langsung meruntuhkan kastil, tapi itu tentu saja bukan bagian dari rencana. Takut dirinya tak sengaja merobohkan kastil, Sougo memberikan semua tanggung jawab pada Tamaki untuk menghancurkan dinding-dinding kastil.

Kalau dulu pastinya Sougo tidak mau merepotkan Tamaki-- bukan tidak mau mengandalkan Tamaki-- tapi, dia bisa melihat kalau si surai biru muda itu sedikit berubah. Dia menjadi lebih tenang dan... dewasa? Yah. situasi kacau seperti ini memang bisa mempengaruhi orang. Sejujurnya Sougo merasa bersalah membawa Tamaki pada masalah ini.

Meski begitu Sougo tidak menyesal. Begitu juga Tamaki. Apa yang terjadi sudah biarlah terjadi. Saat ini mereka harus fokus mengembalikan kedamaian agar orang-orang berharga mereka bisa kembali menjalani kehidupan yang normal.

Tugas mereka dalam rencana ini satu. Memastikan orang-orang yang tersisa di Kerajaan Victoria terpisah. Yamato dan Mitsuki menahan Gaku. Sedangkan untuk Tamaki dan Sougo akan berhadapan dengan Ryuu.

Hmm, bukan akan lagi. Mereka memang sudah berhadapan.

Sougo menarik napas panjang. Tugasnya adalah menahan orang ini selama yang dia bisa. Sougo tidak terlalu percaya diri, orang yang menjadinya lawan mereka petarung jenius. Meski begitu dia tidak takut juga. Saat ini mereka hanya bisa melakukan yang terbaik. Apapun hasilnya Sougo sudah belajar untuk tidak menyesali apapun. Tidak ada yang sia-sia. Baik kepercayaan orang-orang ataupun kesungguhan usaha Sougo.

"Pertemuan kita tidak begitu bagus dulu atau sekarang, tapi aku sama sekali tidak membencimu," Sougo tersenyum tipis. "Bantuanmu saat di Southmeir tidak akan aku lupakan. Meski begitu aku tetap harus melakukan tugasku,"

Ryuu membalas senyum Sougo. Wajahnya masih saja ramah meski sekilas aura yang dia keluarkan terlihat sedih dan kelelahan. Sougo dan Tamaki saling berpandangan. Mereka berdua menyadarinya.

Iori tidak menyuruh mereka untuk selalu bertarung. Mungkin mereka bisa bicara sebentar. Tamaki mengangguk seolah tahu keputusan Sougo saat melihat si pemilik manik ungu menurunkan senjatanya. Sougo menatap Ryuu lurus. "Jadi, Tsunashi-san, kau tidak senang dengan pilihanmu?"

Tampak Ryuu cukup terkejut dengan tindakan Sougo. Ryuu yang memang memilki kepribadian baik ikut menurunkan senjatanya. Ryuu tersenyum kecut menunduk menatap remah-remah dinding hasil karya Tamaki dengan ekspresi sendu. "Aku? Aku tentu bahagia bisa membantu Tenn. Dia rekanku. Temanku. Orang yang aku anggap berharga. Keluarga baru yang aku temukan. Aku tidak menyesal sudah memilihnya,"

Ryuu mengangkat wajahnya. Tersenyum lebar. "Jangan salah paham. Aku bahagia dengan pilihanku,"

"Pembohong," sahut Tamaki cepat. Sougo juga setuju dengannya. Bahkan orang yang cuek dengan sekitar seperti Tamaki bisa tahu dan menyadarinya. Ryuu tidak pandai berbohong. Sougo menggeleng. "Kami tidak salah paham. Bukankah sudah jelas? Kalian bukan orang-orang jahat. Kami bisa merasakannya. Pertanyaan yang muncul saat melihat kalian akan selalu sama. Kenapa kalian memilihnya?"

Ryuu hanya diam. Sougo memandang Ryuu prihatin. "Kalau aku boleh menebak. Alasannya karena kau orang baik. Kau tidak bisa meninggalkannya, bukan?"

"Kau benar. Aku tidak bisa meninggalkannya. Aku senang aku memilihnya, tapi kalau bisa dibilang penyesalan... aku merasakannya," Ryuu menarik napas panjang. Menutup matanya sesaat kemudian manik yang penuh kesedihan itu berubah kosong dan tajam. Genggamannya pada pangkal palu perang mengerat. Ryuu mengacungkan senjatanya ke arah Sougo dan Tamaki. Kini tanpa senyum. "Sampai akhir aku tidak akan meninggalkannya. Kalian juga mengerti, bukan?"

Another Story [VALIANT] (END)Where stories live. Discover now