Kembali ke Masa Lalu

90 21 1
                                    

---//---

"Suatu hari aku menemukan catatan-catatan kuno tentang sihir. Sebuah catatan yang tidak aku temukan di mana pun. Ini jelas takdir karena setelah itu aku akhirnya mengerti kenapa semesta membuatku menemukan catatan itu,"

Kujou berjalan pelan ke arah Riku dan yang lainnya sambil tersenyum tipis. "Sihir berasal dari semesta. Itu yang kalian percayai, tapi sebenarnya sihir berasal dari dunia bawah. Para wujud asli guardian hanyalah siluman yang memiliki kekuatan lebih besar dari siluman lain. Mereka punya cerita masing-masing sampai bersedia mengabdi dan menjaga dunia manusia yang lemah.

"Aku sebenarnya hanya mengembalikan mereka ke tempat asalnya. Membebaskan penderitaan mereka dari manusia-manusia tak tahu diri yang mengotori kesucian sihir. Kalian pikir kenapa sang penghukum ada? Tentu saja karena wujud asli guardian menderita. Mereka berharap dibebaskan dan semesta mengabulkannya. Setelah mengabdi ribuan tahun dalam genggaman kesewenangan manusia, akhirnya mereka bisa terbebas sekarang dan ditambah dengan hukuman untuk manusia yang sudah melakukan kejahatan terhadap mereka,"

Langkah Kujou berhenti saat Touma menghadangnya dengan pedang terhunus. Kujou tak berekspresi memandang ke arah Touma. Dia tidak menunjukkan kepeduliannya dan terus berbicara. "Mungkin aku terlihat curang tapi tidak. Aku menggunakan sihir dunia bawah sama seperti kalian. Perbedaannya adalah kekuatanku tidak meninggalkanku sedangkan sihir guardian sudah terbebas dari beban mereka,"

Sorot mata Kujou berubah meremehkan Touma. Dia tersenyum miring. "Jadi, apa yang bisa dilakukan orang biasa sepertimu?"

Touma mengeratkan genggamannya pada pangkal pedang. Berfokus mengokohkan kuda-kudanya dia mengabaikan ejekan Kujou. Sekarang dia harus melindungi dua orang terluka parah di belakangnya dan Riku.

Touma mengeratkan genggamannya. Rasanya ada angin aneh yang menerpa wajahnya. Perasaan tak enak yang membuatnya takut. Touma mungkin tidak jenius, tapi dia masih bisa memahami perkataan Kujou. Kalau memang benar perkataannya Kujou masih memiliki sihir dan itu cukup berbahaya. Dia tidak tahu seberapa kuat sihir Kujou. Mungkinkah dia bisa menahan sekaligus melindungi orang-orang di belakangnya?

Setidaknya dia harus berusaha, bukan? Bahkan setelah sampai di titik ini dia masih belum bisa menebak bagaimana akhirnya. Touma menggertakan giginya. Torao dan Minami sudah berjuang sebaik mungkin juga Haruka entah di mana anak itu berada, tapi Touma yakin Haruka juga melakukan yang terbaik. Dia tidak boleh kalah 'kan?

Ekspresi tenang Kujou berubah sedikit. Dia tampak tidak senang dengan tekad Touma yang mungkin bisa dikatakan tidak beralasan. Touma sudah tidak memiliki sihir dan dia akan melawan sihir Kujou dengan pedang biasa? Kujou mendengus. Bersamaan dengan itu kabut pekat muncul di sekitarnya. Lama kelamaan kabut itu membentuk sesuatu, tampak besar dan kuat dengan taring juga cakar besar. Semakin lama membentuk wujud yang bisa dikenali. Sayangnya dua kali lebih besar dari yang seharusnya.

Touma mengembuskan napas pelan. Tidak hanya satu makhluk gelap itu muncul. Total ada empat makhluk yang sama sedang menggeram ke arahnya. Menunggu perintah.

Begitu juga dengan Touma, dia menanti kapan Kujou menyerang. Dia sudah siap. "Apa kalian masih bisa bergerak?" tanya Toua tanpa menoleh ke belakang.

Iori terbatuk sekali, tapi dia memaksa dirinya untuk bangun sambil bertumpu pada pedangnya. Riku menatapnya khawatir. "Aku masih bisa menahannya," suara Iori terdengar lemah sekaligus tegas.

"Tunggu! Kalian jangan memaksakan diri. Aku bisa meminta tolong pada Rei-sama--"

"Nanase-san, serius? Kau masih bergantung pada sihir pinjamanmu?" tanya Iori sinis. Riku tersentak mendengarnya. "Lebih baik kau diam dan -- aku tidak tau apa hubungan kalian berdua-- selesaikan urusan kalian,"

Another Story [VALIANT] (END)Where stories live. Discover now