2. Death day

6.1K 489 58
                                    

Haii, ini cerita baru kami hehe.

Part story by : Saki💞😍

Salam Saki 😇& Juna😈

Cerita ini akan lebih susah ditebak daripada Kitsune, alur dan penokohannya pun belum pasti, apalagi akan lebih ribet.

Jadi kalau tidak suka jangan diteruskan.

Kami sudah memberitahu kalian.

.

.

Air mata yang turun dari mata setajam macan itu mungkin sudah mengering, begitu pun tubuhnya yang sudah lelah dan pasrah kini tengah bersandar di batu nisan ibu tersayangnya. Siapa sangka ibunya pergi secepat ini meninggalkannya berdua bersama Sang ayah. Pemakaman itu tampak sepi hanya pemuda itu dan ayahnya yang masih ada disana. Pria yang terlihat lebih dewasa berjalan menghampiri anaknya sambil menggenggam payung di tangannya. Meski hanya gerimis tapi tetap saja jika anaknya berlama-lama berdiam diri disana ia bisa basah kuyup dan jatuh sakit, pria paruh baya itu berjongkok di samping Sang putra, melindungi tubuh putranya dari hujan dengan payung besar itu. Tapi Sang anak terlihat seolah mengabaikannya.

"Ayo kita pulang Ni-ki, jika kau berlama-lama disini kau bisa sakit" bujuk Sang ayah. Tatapan Ni-ki tampak kosong, tak ada lagi tangisan seperti tadi. Ni-ki kini hanya diam, memeluk nisan ibunya.

Anaknya begitu terlihat menyedihkan, pria paruh baya bernama Yeonjun yang merupakan ayah Ni-ki menghela nafas, sungguh demi apapun Yeonjun tidak ingin melihat anaknya seperti ini. Ia hanya ingin melihat Ni-ki tersenyum bahagia, walaupun dia juga sedih karena meninggalnya Yeji.

"Ni-ki, ayo pulang. Ayah tidak ingin kamu sakit." lirih Yeonjun sambil mencoba membantu Ni-ki agar berdiri. Ni-ki tak bergeming. Yeonjun mendesah pasrah. Ia benar-benar tak tahu apa yang harus ia lakukan agar Sang anak mau beranjak dari sana.

Tiba-tiba sebuah tangan kekar terulur tepat di hadapan Ni-ki membuat remaja itu mendongakkan kepalanya memandang empunya tangan itu. Pria itu pun tersenyum.

"Ayo Ni-ki." seru pria itu. Entah mengapa tangan Ni-ki terulur begitu saja menyambut uluran tangan pria yang terlihat lebih muda dari ayahnya itu. Ni-ki bangkit tanpa bujukan lagi. Hati Yeonjun tertohok melihat anaknya lebih dekat dengan adiknya daripada dengan dirinya, ia merasa benar-benar tak berguna sekaligus tak diinginkan, ia adalah ayahnya meski pada hakikatnya pernikahan dengan Yeji itu memang tak pernah diinginkan.

Yeonjun mencoba tegar menghadapi kenyataan, mencoba bersikap biasa saja pada Ni-ki dan pada adiknya yang berstatus paman Ni-ki itu. Anggap saja ia tidak melihat hal itu.

"Pulanglah bersama ayahmu Ni-ki, jangan membuatnya sedih. Kau harus kuat, Yeji noona pasti sedih disana." ujar Taehyun. Ni-ki memandang melas pada Taehyun seolah dia menolak ikut bersama Yeonjun.

"Aku ingin tinggal bersama paman, aku tidak mau ikut ayah, ayah sudah menghianati mama, itu sudah cukup membuktikan alasan kenapa mama bunuh diri.."

Taehyun menatap Yeonjun yang juga menatap anaknya sendu.

"Aku akan mengantarkan barang-barangmu yang sudah aku kemasi ke rumah ayahmu di Korea." bujuk Taehyun dengan sedikit paksaan.

"TIDAK! Aku tidak sudi tinggal bersama selingkuhan ayah!" tolak Ni-ki.

"Ni-ki... Dia bukan selingku-"

"Kalau bukan selingkuhan namanya apa?! Aku sudah tau kalau ayah selingkuh dari mama! Ayah selalu pergi ke Korea untuk menemui jalang itu dan anaknya kan?!"

"Ni-ki! Jaga ucapanmu!" bentak Yeonjun.

Ni-ki terdiam, baru kali ini ayahnya terlihat sangat marah padanya. Melihat itu, Taehyun merangkul pundak Ni-ki kemudian mengelus kepalanya.

Dark relationship (Sunki/Niksun) 21+ (END)Where stories live. Discover now