Hubungan yang seharusnya tidak terjalin diantara mereka, penghianatan dan permainan yang mereka lakukan akankah membawa petaka atau membawa kebahagiaan?
Saling mencintai dan menginginkan satu sama lain membuat mereka nekat melewati batasan.
"Aku men...
Kamera, lensa, lighting dan beberapa perlengkapan pemotretan sudah di setting sedemikian rupa, hanya tinggal menunggu Sang model wanita yang belum juga menampakkan batang hidungnya. Padahal Sang model pria sudah datang lima belas menit sebelum jam perjanjian, hal itu lah yang memberikan kesan tidak profesionalnya Sang model wanita di mata para petinggi.
"Maaf saya terlambat."
Semua staf dan kameramen menoleh kearah seorang wanita yang masuk bersama dengan makeup artis mereka. Beberapa orang tampak terganggu dan mencibir keterlambatan wanita itu, tapi beberapa orang lainnya terlihat memakluminya. Mungkin saja karena paras cantiknya.
"Kau terlambat dua puluh menit Shin Yuna."
"Ma-maaf sekali lagi Madam Jessi, tadi saya ketiduran."
Jessi tersenyum remeh kepada Yuna setelah itu ia menatap tajam kearah para staf yang tampak simpati kepada Yuna. Dasar, lihat yang bening sedikit langsung memaklumi.
"Aku tidak suka orang yang bersikap tidak profesional terhadap pekerjaan walaupun hal sekecil apapun itu, setelah melihat ini aku jadi ragu akan memakaimu sebagai model di Hotel keponakanku atau tidak." sarkasnya telak. Yuna terlihat kesal dengan sifat Jessi, namun dia tahan karena tidak ingin kehilangan kesempatan emas untuk berada satu frame dengan Ni-ki di sebuah proyek besar.
"Saya punya alasan Madam Jessi."
"Baiklah kalau begitu, aku ingin kau bersikap lebih profesional lagi saat pemotretan berlangsung."
Ni-ki keluar dari tempat makeover, dia terlihat menawan dengan pakaian yang melekat di tubuhnya. Pakaian yang terdiri dari turtleneck berwarna hitam yang dipadukan dengan kemeja berwarna putih yang tidak dikancingkan. Terlihat acak-acakan namun sangat pas dengan tema Hotel milik Jay yang mengusung tentang teenager (remaja).
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Tunggu dulu, siapa yang bertanggung jawab menata rias nona Yuna?" tanya Jessi mengintimidasi. Semua staf dan penata rias saling pandang, tidak ada yang mengaku sama sekali.
"Nona Chaeryong. Bukankah anda yang bertanggung jawab menata rias nona Yuna?" tanya Jay. Chaeryong mengangguk patah-patah.
"U-um.. Sebelumnya saya minta maaf Madam Jessi, tuan Jay.. Nona Yuna tidak ingin memakai pakaian yang sudah saya sediakan. Padahal saya sudah memintanya berulang kali." jelasnya panjang lebar. Mendengar itu Jessi melirik Yuna sinis, melihat penampilan wanita itu yang seenaknya saja membuatnya muak.
