3. Abhorrence (17+)

6.9K 492 28
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA SAYANGKU😇😊

Story by : Saki😇

Kiss scene by :Juna😈

.

.

Ni-ki menerawang langit-langit kamarnya, menatap kosong seolah pikirannya tidak sedang berada disana.

"Aku benci... Benci pada mereka semua yang terlihat bahagia diatas kematian mama...." diambilnya figura fotonya bersama sang ibu yang dia letakkan di atas meja nakas di samping ranjangnya kemudian mengelusnya lembut.

"Bagaimana jika mereka juga merasakan apa yang aku rasakan ya? Bagaimana jika ayah kehilangan selingkuhannya? Apa dia akan sedih? Hahahaha.." Ni-ki tertawa sinis, membayangkan keluarga baru ayahnya hancur membuat tubuhnya bergetar aneh. Senang. Perasaan senang membuncah dalam dirinya.

"Apa aku harus jadi pembunuh?"

.

.

.

Suara dentingan sendok yang beradu dengan piring membuat keheningan yang terjadi di keluarga Yeonjun sedikit lebih baik, adab dilarang bicara saat makan apalagi memang keadaan keluarga mereka juga belum membaik karena Ni-ki masih enggan ikut bergabung dengan mereka dan memilih makan di kamarnya.

Sudah seminggu Ni-ki masih enggan berinteraksi dengan keluarga barunya, apalagi dengan ayahnya. Dia hanya berangkat kesekolah, setelah pulang sekolah dia akan memilih mendekam di kamarnya. Makan pun dia hanya ingin diantarkan. Jika bukan karena ada Jay atau Jungwon yang mampir kerumah barunya, dia tidak akan keluar bahkan jika ayahnya memohon sekalipun.

"Ayah, kenapa bocah itu belum turun?" tanya Sunoo penasaran, dia sudah selesai memakan sarapannya dan memilih menunggu ayah dan ibunya selesai terlebih dahulu sebelum pergi ke kampus siang nanti.

"Mungkin Ni-ki masih kelelahan, coba kau antarkan makanannya ke kamarnya." perintah Yeonjun. Sunoo mencebik, dia hanya basa-basi mengenai Ni-ki namun ayahnya malah menyuruhnya berdekatan dengan remaja tersebut.

"Tidak mau."

"Sunoo-ya, dia adikmu, jadi sekarang perhatikan dia." tegur Beomgyu.

Sunoo mendengus, dia dengan malas mengambil piring kemudian mengisinya dengan nasi dan beberapa macam lauk. Tak lupa ia mengambil sepotong tiramisu dan menuangkan segelas susu putih kemudian meletakkannya di atas nampan.

Sunoo pergi ke kamar Ni-ki tanpa minat, sebenarnya dia tidak ingin berurusan lebih jauh dengan remaja yang berstatus sebagai adiknya itu, namun demi ibu dan ayahnya dia rela.

Tok

Tok

Tok

Tidak ada sahutan, bahkan deheman saja tidak terdengar sama sekali. Karena sudah tidak sabar, Sunoo pun membuka pintu kamar Ni-ki.

Cklek.

Terbuka, tidak terkunci seperti yang biasanya Ni-ki lakukan.

"Ni-ki ssi." panggilnya.

Kamar Ni-ki terlihat lebih gelap karena tirai kamarnya yang menutupi jendela belum dibuka sama sekali, bahkan lampu kamar pun sudah mati.

"Ni-ki ssi."

Panggil Sunoo sekali lagi, namu nihil Ni-ki masih belum menjawab. Karena sudah merasakan pegal pada lengannya, dia meletakkan nampan berisi sarapan Ni-ki diatas meja nakas. Setelah dirasa tidak ada urusan lagi, Sunoo memutuskan untuk melangkah keluar.

Dark relationship (Sunki/Niksun) 21+ (END)Where stories live. Discover now