Hubungan yang seharusnya tidak terjalin diantara mereka, penghianatan dan permainan yang mereka lakukan akankah membawa petaka atau membawa kebahagiaan?
Saling mencintai dan menginginkan satu sama lain membuat mereka nekat melewati batasan.
"Aku men...
. Hari libur, Ni-ki memilih rebahan di kasur empuknya sambil menikmati lagu dance for you milik Beyonce yang berputar di playlistnya. Ni-ki baru sadar jika dia memiliki seorang kakak yang begitu susah untuk dilewatkan, Kim Sunoo. Nama Si cantik itu selalu terngiang di kepalanya.
"Baby... Hahahaha...."
Ni-ki tertawa saat mengingat wajah kesal kakaknya ketika dia menciumnya apalagi mengusirnya dari kamarnya. Siapa sangka jika sosok yang dia kira menyebalkan akan terlihat manis seperti itu.
"Ni-ki, apa kau gila?"
Ni-ki melirik tajam pada Jay yang tiba-tiba datang ke kamarnya tanpa permisi dan langsung rebahan di kasurnya, mengganggu sekali. Padahal ia tengah asik membayangkan tubuh kakaknya.
"Tidak sopan."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Hei!" teriak Jay tidak terima.
Ni-ki menyambar remot kemudian menyalakan televisi yang menempel di dinding kamarnya. Jay hanya mendengus karena tidak mendapat respon yang berarti dari lawan bicaranya.
"Apa kau punya tequilla hyung?"
"Tidak, yang kemarin sudah habis." sahut Jay sambil mengetik pesan pada seseorang.
Ni-ki mencebik kesal, "Aku boleh pinjam uangmu hyung?"
"WHAT?! APA KAU SERIUS?" Jay mengubah posisi rebahannya menjadi duduk menghadap sahabatnya.
Ni-ki mengangguk malas. "Aku serius."
Jay menganga, "Bukannya kau selalu diberi uang jajan oleh ayahmu? Kenapa mendadak jadi gembel seperti ini?"
Ni-ki membanting tubuhnya diatas kasur, sebelah tangannya menutupi wajahnya.
"Aku malas minta, adapun uang yang dikasih Si tua itu tidak akan aku pakai." balas Ni-ki.
Jay mengangguk paham, dia tahu betul jika Ni-ki punya ego yang tinggi.
"Bagaimana kalau kau bekerja di hotel ayahku? Disana ada lowongan di bagian front office kalau kau mau."
Ni-ki melirik Jay, "Yang benar? Apa mereka mau menerima anak sekolah sepertiku?"
Jay terkekeh, kemudian menepuk pundak Ni-ki. "Kamu tau kan siapa yang akan mewarisi hotel ayahku?"
Ni-ki mendengus geli, "Baiklah Tuan Jay park, aku akan bekerja di sana."
Jay dan Ni-ki ber-tos-ria, mereka pun melanjutkan obrolan yang sempat tertunda.
.
.
.
Bosan, itulah yang Sunoo rasakan. Hari libur sewajarnya dinikmati dengan hangout ataupun keluar bersama teman-teman. Tapi tidak untuknya, baginya menikmati hari libur dengan berkirim pesan di group dan membaca cerita novel online lebih menarik.
