Hubungan yang seharusnya tidak terjalin diantara mereka, penghianatan dan permainan yang mereka lakukan akankah membawa petaka atau membawa kebahagiaan?
Saling mencintai dan menginginkan satu sama lain membuat mereka nekat melewati batasan.
"Aku men...
Jake, Sang Master dan juga Jay berlari sekencang mungkin di temani para polisi menuju sebuah gudang tua yang menjadi titik Sunoo dan Ni-ki disekap. Sambil berdoa dan berharap mereka berdua baik-baik saja. Heeseung, Sunghoon dan juga Jungwon sedang mempersiapkan mobil dan juga beberapa peralatan medis yang akan mereka bawa nantinya. Karena tak cukup waktu, yang lain pun memilih berlari karena letak gudang tak jauh dari villa yang mereka tempati.
Setelah sampai di depan gudang tua tersebut mereka semua berhenti sejenak untuk mengatur nafas, sedangkan Sang master ditemani para polisi yang sudah terlatih langsung bergegas mendobrak pintu besi gudang tua itu kemudian segera melakukan operasi penggeledahan ke segala penjuru ruangan, berharap mereka segera menemukan keberadaan Ni-ki dan Sunoo.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
.
.
.
Namjoon menyeringai kejam dengan darah yang muncrat sampai ke wajahnya, raut puas yang ia perlihatkan membuat Sunoo linglung saat tahu jika itu adalah darah Ni-ki, Namjoon dengan tanpa perasaan menembak perut remaja itu di hadapan mata kepalanya sendiri tanpa belas kasihan.
"Aku akan membunuhmu secara perlahan Ni-ki, kau akan merasakan sakit yang luar biasa sebelum menemui ajalmu..." Ujarnya sambil meniup ujung pistolnya, ia menatap penuh kebencian pada Ni-ki yang hanya bisa terdiam menahan rasa sakit yang luar biasa pada perutnya. Keringat dan darah yang bercampur menetes dari pelipisnya yang terluka.
"Sunoo Hyung... Hah.. Hah.. Akh! Lukamu.."
"AAAAAAARRGHHHH!! TIDAKK!!! NI-KII!! BERTAHANLAH!! HIKS... Jangan... Mati..." Jika disuruh memilih, Sunoo memilih untuk pingsan atau mati sekalipun daripada harus melihat Ni-ki yang dihajar habis-habisan oleh Namjoon sedangkan dia hanya bisa berteriak tanpa bisa berbuat lebih. Ia merintih dan meraung, luka pada punggungnya mulai parah karena hemofilia yang di idapnya membuat darahnya sukar membeku dan terus mengalir. Namun dalam pikirannya hanya ada Ni-ki, Sang adik sekaligus kekasihnya yang terus memanggil lirih namanya dan menyuruhnya agar berhenti memberontak karena takut lukanya semakin melebar.
"Hahahahahaha.. Inilah akibatnya jika berani menjalin cinta terlarang dalam keluarga Kim. Melihat betapa menjijikannya kalian berdua sudah membuatku muak." Namjoon menarik kerah kemeja Ni-ki hingga remaja yang sudah batuk-batuk darah itu terpaksa mendongak, disaat dirinya sudah ripuh dan tak berdaya, ia memilih menatap sayu pada Sunoo yang terus saja menangis dan merintih menatapnya sambil berusaha melindungi perutnya.
Namjoon menghempaskan tubuh Ni-ki begitu saja kemudian berjalan mendekati Sunoo yang terus memberontak, "AKHH!!"
"Jangan Sunoo!" Ni-ki berusaha teriak sebisanya, berharap ia bisa menghentikan Namjoon.
