.
.
.
.
.
Selesai mandi jeongwoo rebahan dikasur sembari memainkan hp, memencet aplikasi hitam dengan logo musik.
Melihat-lihat vidio kocak dan menarik.
Hingga muncul satu vidio yang akhir-akhir ini banyak masuk ke fyp nya.
Musik mengalun kalau tidak salah judulnya i will never forget you.
Awalnya jeongwoo ingin melewatkan vidio tersebut namun di urungkan.
"Kok kayak kenal" Lirihnya.
Ia membaca keterangan vidio tersebut.
'Untuk kamu yang ketemu aku dibar tahun 2019 mau ngasih tau ini anak kita, aku nyari kamu dibar itu tapi kamu gak pernah muncul lagi. Aku gak ada maksud lain murni hanya ingin kamu tau jika dia adalah anak kita'
Matanya membola kaget melihat foto dirinya dan sang pembuat vidio.
"Anjing dia kan yang waktu itu" Ingatannya terulang pada kejadian tahun 2019 saat usianya menginjak 17tahun, karena rasa penasaran jadi dia putuskan untuk mengunjungi klub malam dan berakhir menghabiskan malam panas dengan orang di vidio ini.
"Gue punya anak?" Gumamnya.
Tiba-tiba ponselnya kembali berdering, sial dia baru sadar ada banyak panggilan dari sang mami.
"Halo mi"
'Heh kamu apain anak orang?!'
Jeongwoo menjauhkan hp dari telinganya, suara maminya ini kencang sekali.
"Aku gak ngapa-ngapain, aku bahkan baru bangun loh ini"
'Kamu pura-pura bego atau apa? Mami liat vidio tiktok yang ditunjukin kakak kamu'
"Tiktok?"
'Iya, kamu hamilin orang, gak bertanggung jawab! Gila ya kamu? 2019 berarti saat usia kamu baru 17 tahun!'
'Kok diem? Jawab!'
"Anu...."
'Tunggu mami, papi dan kakak pulang, jelasin semuanya'
"Iya mi"
Mampus harus bilang apa nanti?
"Gue beresin rumah dulu deh" Jeongwoo keluar kamar membersihkan rumah agar mami tak ngamuk padanya.
.
.
.
"Jadi? Kamu beneran ngelakuin itu?" Tanya papi tegas.
"Iyaa pi" Jeongwoo sudah menjelaskan semua hal yang terjadi.
"Kamu gila ya?! Kasian anak orang! Mami baca dia nyari kamu tapi kamunya gak nongol-nongol" Mami memukul jeongwoo kesal.
"Itu pertama dan terakhir kalinya jeongwoo ke bar" Jelas jeongwoo.
"Goblok! Ya kamu!" Marah mami.
"Jihoon tolong kamu cari tau dimana tempat tinggal anak itu" Perintah papi pada jihoon, kakak jeongwoo.
"Iya pi" Jawab jihoon.
.
.
.
Setelah berhasil mencari dengan susah payah dan memaksa orang di vidio itu ikut dengannya maka berakhirlah mereka berkumpul diruang keluarga park.
Seorang pemuda dengan tas jinjingnya memangku balita menggemaskan, ia tersenyum gugup dilihat semua pasang mata.
"Hai nama kamu siapa?" Ramah papi.
