Taklif : Damruto.

2.9K 282 50
                                    

.
.
.
.
.

Taklif adalah penyerahan beban seperti apa yang selalu yedam lakukan pada haruto.

.
.
.

"Sini" Yedam menggerakkan tangan menyuruh haruto agar mendekatinya.

Yedam segera memeluk haruto begitu haruto duduk di sebelahnya.

"Kenapa?" Tanya haruto.

"Mau cuddle"

Haruto tersenyum entah mengisyaratkan apa.

Yedam mengecupi pipi haruto gemas.

"Geli yedam" Ucap haruto menghindari kecupan yedam.

"Aku kangen sama kamu"

Bukankah yang harus bilang begitu adalah haruto? Selama ini yedam jarang sekali ada waktu untuknya.

"Iya sama" Lirih haruto.

Haruto termenung, dia masih menyayangi yedam tapi hatinya tak sanggup lagi menahan rasa sakit.

"Kamu kenapa?" Heran yedam.

"Hm? Aku gapapa" Haruto balas memeluk yedam menduselkan kepala di dada yedam.

"Oh yaudah"

Haruto kembali tersenyum, dulu ia tak perlu mengatakan keadaannya karena yedam akan tahu hanya dengan menatap matanya.

Bunyi notifikasi menggangu keduanya, itu berasal dari hp yedam.

Yedam mengambil hp dan haruto mulai menghitung waktu di kepala.

"Haru aku ada urusan mendadak"

"Siapa?"

Diam-diam haruto meremas kaos belakang yedam.

"Minju sendirian di rumah jadi minta aku buat temenin dia"

Bagaimana dengan haruto? Dia juga akan sendirian.

"Ngalah dulu ya"

"Sejak kapan aku gak ngalah?"

Sebenarnya siapa yang selingkuhan di sini? Minju atau dirinya?

"Ru"

Haruto bangkit hendak berlalu ke kamar mereka.

Yedam menahan haruto, membalik tubuhnya untuk kemudian dia peluk.

"Jangan marah"

Tangan haruto mengepal kuat.

"Sana pergi nanti dia nungguin"

Yedam melepas pelukan mengecup kening haruto singkat.

"Haruto"

'Tidak, jangan lagi'  Batin haruto.

"Besok kamu anterin somi ke tempat itu ya?"

Cerita : Haruto.Where stories live. Discover now