.
.
.
.
.
Ini hanya tentang bagaimana haruto menjalankan setiap perannya
.
.
.
Peran pertama saat haruto menjadi seorang murid.
Ia adalah murid baik tapi terkadang haruto juga membuat masalah.
"HARUTO KESINI KAMU!"
Ah itu pak yunhyeong, guru kedisiplinan.
"Aduh!"
Ups, haruto jatuh menabrak tong sampah hingga isinya berceceran di lantai.
"Nah kena karma kan kamu!"
Pak yunhyeong menarik telinga haruto memaksanya untuk berdiri.
"Akh pak sakit!" Ringis haruto berusaha melepaskan jeweran maut pak yunhyeong.
"Biarin! Biar tau rasa kamu!"
Haruto merengek, "Pakk"
"Ikut bapak ke ruang bk!"
Sial, haruto tidak bisa ke ruang bk dan menjadi babu sekolah hari ini.
"PAK ITU SI JEONGWOO NEBANG POHON PAK!"
Pak yunhyeong sontak melepas jeweran guna menghampiri jeongwoo yang tengah bersandar santai di pohon.
Haruto tertawa terbahak bahak begitu jeongwoo kena jeweran pak yunhyeong.
"Jeongwoo maaf!"
Haruto berlari menjauh karena pak yunhyeong dan jeongwoo yang masih di jewer mendekat ke arahnya.
"HEH MAU KEMANA KAMU HARUTOKK!!"
.
.
.
Peran kedua saat haruto menjadi seorang teman.
Ia tipe teman yang suka bertingkah konyol tapi haruto juga sangat dapat di andalkan.
Haruto mengerutkan kening melihat junghwan hanya menatap kosong ke depan.
"Napa lo?"
Junghwan menidurkan kepala lesu, "Emak gue gak ngasih duit"
Senyum mengejek tampak pada wajah haruto, "Hwan liat nih"
Junghwan melihat haruto tengah menggodanya dengan cara makan yang di buat buat.
Seolah makanan itu adalah makanan paling enak yang haruto makan.
"Enak banget anjir!"
Junghwan mendengus kembali menidurkan kepalanya, "Si anjing"
Haruto menepuk tangan junghwan, meminta perhatian.
"Ape?"
Menaruh selembar uang berwarna merah di depan mata junghwan.
"Makan gih kesian gue liat sapi kelaperan"
Junghwan bangkit dengan semangat, "Makasi llama jelek!"
"Yee dasar sapi kurban!"
.
.
.
Peran ketiga saat haruto menjadi seorang pekerja.
Ia pekerja yang teladan dan sabar dalam menghadapi berbagai jenis pelanggan.
"Lo kalo jalan liat liat dong baju gue jadi kena kopi semua!"
Haruto menghela napas dalam mencoba sabar walau dalam hati mengumpati pelanggan tidak tahu diri ini, kan dia yang menabrak haruto bukan sebaliknya.
