Berakhir : Hoonruto.

2.7K 270 76
                                    

.
.
.
.
.

Manik haruto memperhatikan keadaan taman yang senggang.

"Honnie -ah maksudku jihoon" Ralat haruto, ia tidak boleh memanggil jihoon seperti itu lagi.

"Apa?"

"Aku mau pulang"

Jihoon sedikit bingung padahal biasanya haruto ingin berlama lama dengan dirinya tapi jihoon tidak bertanya lebih lanjut.

Toh ini menguntungkan. Dia berjalan dahulu kemudian berhenti melihat haruto masih berdiam diri.

"Katanya mau pulang"

Haruto mengangguk tanpa perlu repot menjelaskan maksud sebenarnya. Ia bangkit seraya mengulurkan tangannya, "Ayo gandengan tangan"

Jihoon mendengus malas kembali fokus pada ponsel.

"Ogah kayak anak kecil aja"

Haruto mengalihkan pandangan senyum sendu timbul di wajahnya.

Tapi haruto tidak menyerah, lebih baik haruto bawa saja tangan jihoon untuk ia genggam.

"Apaan sih gue bilang gak mau!" Jihoon menepis tangan haruto.

Gelang yang jihoon pakai tanpa sengaja melukai tangannya.

Haruto menoleh ke samping menggigit bibirnya semakin kuat.

"Oy!" teriak jeongwoo.

Sahabat mereka muncul dari arah belakang.

"Apaan" Sahut jihoon.

"Kita mau ke cafe, ikut gak?" Tanya hyunsuk.

"Ikut deh"

Haruto diam, bukankah tadi jihoon ingin mengantarnya pulang?

"Yodah ayok!"

Yoshi merangkul bahu haruto menepuk pelan lengannya.

"Ikut yuk" Ajak yedam.

Haruto mengangguk kecil sebagai jawaban.

.
.
.

Cafe prince tempat mereka berada sekarang. Haruto duduk di sebelah jihoon, ia tidak mengeluarkan suara sedikitpun.

Hanya sesekali tersenyum menanggapi obrolan mereka.

Tapi maniknya sama sekali tidak lepas dari jihoon. Bagaimana jihoon dan seseorang di sebrang saling berbicara lewat mata.

Memandang dengan penuh cinta.

"Gemes" Ucap jihoon spontan saat si dia mempoutkan bibirnya.

Haruto menunduk tidak pernah sekalipun jihoon memujinya.

Saat haruto bersikap manis jihoon akan marah dan berkata itu sangat menjijikan.

"Gemesin banget punya jihoon" Gumam jihoon.

Punyanya jihoon ya?

Hahaha. Lucu.

Haruto tertawa, ia bersembunyi di balik punggung jaehyuk saat air matanya tumpah.

Tawanya masih mengalun diiringi air mata yang mengalir semakin deras.

Jaehyuk ikut tertawa agar haruto tidak terlihat aneh, seakan paham yang lain pun tertawa.

"Kenapa pada ketawa deh?" Bingung jihoon.

"Gue ke toilet dulu" Ucap haruto dengan suara seraknya.

Jihoon mengedikkan bahu tidak peduli.

Jaehyuk memandang ke depan, "Brengsek"

Jihoon sontak mengalihkan pandangan, entah kenapa walau Jaehyuk tidak menunjuk ataupun memandangnya tapi jihoon merasa kata 'brengsek' itu di tunjukan untuknya.

Cerita : Haruto.Where stories live. Discover now