🐺🦋

3.1K 250 33
                                    

⚠Kekerasan
.
.
.
.
.

Haruto dibenci hanya dengan alasan sederhana, haruto itu anak haram.

Padahal haruto tidak bisa memilih ingin di lahirkan seperti apa, jika bisa haruto juga ingin sekali tidak menyandang status anak haram.

Membuang sandangan yang membuatnya di jauhi semua orang, bahkan para guru pun menjauhinya, mereka hanya baik saat haruto menang dalam olimpiade.

"Ke ruang guru" Ucap inhong tanpa basa basi.

"Terima kasih"

Walau inhong sudah keluar kelas haruto tetap mengucapkan terima kasih yang di jawab hembusan angin.

Sebelum ke ruang guru haruto memasukkan buku dan alat tulis ke tas tak lupa tas itu di tutup rapat rapat.

Jalan menuju ruang kepala sekolah seperti biasa, di temani caci maki yang sudah seperti lagu bagi haruto.

"Permisi" Di ketuknya pintu lantas masuk ketika mendapat perintah.

Mulutnya berucap tapi matanya tidak mau repot menatap haruto, "Mata pelajaran mtk, 5 hari lagi. Silahkan keluar"

"Baik bu" Haruto menunduk hormat memilih pergi ke perpustakaan.

Jika orang lain maka mereka akan diberi soal atau materi terkait soal yang ada di olimpiade nanti tapi ini haruto.

Apa yang kau harapkan? Haruto akan mendapat hal yang sama begitu? Hahaha jangan bercanda!

Mendapat tumpukan buku yang di perlukan, haruto segera pergi ke pojok ruangan, ruangan yang selalu haruto pakai.

Di bukanya buku lantas mencatat beberapa hal penting di ponsel.

Waktu istirahat yang panjang hanya haruto habiskan bermain dengan tumpukan buku buku, sesekali mencari soal di internet.

Kring!

Ah sudah waktunya kembali ke kelas neraka.

Haruto jalan dengan mendekat pada dinding, cukup tahu para murid tidak mau bersentuhan padanya seakan haruto menyebarkan penyakit menular.

Meja yang tadinya rapi kini sudah di penuhi sampah makanan, isi tasnya berserakan kemana mana.

"Kamu ini kalau habis makan ya di bereskan dong!" Guru yang berdiri di belakang haruto memukul punggungnya.

"Iya pak, maaf" Hanya itu, tidak ada kata bantahan.

Haruto membersihkan sampah dan memasukannya pada tempat seharusnya, tak lupa memunguti isi tasnya.

"Akh" Tangannya di injak kuat saat ingin mengambil buku.

Yang lain tertawa melihat kejahilan jeongwoo.

"Ck pak sepatu saya kotor gara gara haruto nih" Jeongwoo mengangkat sepatunya, menunjuk bagian di mana tadi menginjak tangan haruto.

"Yasudah sana ke kamar mandi bersihkan, dan kamu haruto bisa tidak jangan selalu membuat masalah?"

Jeongwoo bangkit tak lupa di sempatkan menendang tubuh haruto.

"Hahahaa bagus" Mereka tertawa berpikir itu lucu.

Haruto kembali pada tempat duduknya, belajar dengan tenang walau kursinya di tarik mundur atau kepalanya di lempari gumpalan kertas.

Tidak apa, sudah biasa.

.
.
.

Jeongwoo menarik kerah belakang haruto. Dihempaskan begitu saja saat sampai tempat parkir.

Cerita : Haruto.Where stories live. Discover now