Tiga hari telah berlalu semenjak kejadian dimana Yoshi tidak sengaja berhasil mengalahkan Mitsunari.
Begitu juga dengan hari ini, ayahnya mendadak mendapat panggilan untuk mengurus pemberontakan di Kiyomiyoto yang semakin memanas.
Pemicu dari perseteruan tersebut karena daimyō yang baru saja di pilih mulai menarik pajak tidak hanya dari rakyat, tetapi samurai mulai menjadi sasaran mereka dan pengawal para daimyō tidak segan melukai wakil ketua samurai muda
Begitu lah berita yang Yoshi dengar dari kamp para prajurit saat istirahat
latihan, teman-teman lebih senang membahas cerita tentang apa yang terjadi baru-baru ini."Cih, daimyō yang menjabat sekarang serakah sekali, sudah mengambil uang rakyat jelata, kelompok samurai muda pun dilukai seenaknya sama samurai pribadi mereka."
Semua yang ada di sana mengangguk, kemudian seorang laki-laki yang duduk di sebelah Yoshi menyeletuk.
"Kelompok pasukan Jenderal Yojiko bukannya berangkat subuh tadi? Apa kau sudah pamitan?"
"Oh, tadi aku sempat bertemu beliau sebelum pergi sih," jawab Yoshi.
"Ngomong-ngomong kalau tidak salah disana daerah tempat Putra Mahkota diasingkan setelah kalah oleh Yoshi bukan?"
"Huss, kecilkan suaramu! Apa kau ingin mati bicara tentang Putra Mahkota seperti itu?" sahut seorang laki-laki yang duduk di seberang.
"Toh memang kenyataannya begitu, dan lagi dia kan juga curang. Buktinya sudah pakai dua pedang tetap saja kalah dari Yoshi. Pecundang seperti itu tidak pantas jadi Putra Mahkota apa lagi dia senang menindas jika ada yang lebih hebat dari nya."
Yoshi diam saja mendengar cacian tentang Mitsunari yang benar adanya.
Hanya karena dia anak kaisar, dia seenaknya saja menghina status prajurit yang lebih rendah, menghajar prajurit yang lebih muda darinya berlebihan karena lebih hebat darinya."Yoshi, menurutmu gimana rasanya bisa mengalahkan si putra mahkota pengecut itu?" tanya teman yang di sampingnya.
"Sebenarnya gak buruk juga, aku senang bisa mengalahkan orang yang berbicara seenaknya tentang diriku," tutur Yoshi di hadapan teman-teman.
"Nah, kubilang juga apa, sekali-sekali dia harus pernah kalah biar malu karena sudah menginjak harga diri kita sebagai bawahan."
"Senior Hayate, kau berani sekali. Ngomong-ngomong soal menindas, bukannya waktu itu aku liat putra Mahkota bicara dengan Yoshi--- Apa yang kalian bicarakan?"
ČTEŠ
Hiraya: From Beginning To The End (On Going)(Fantasi)
FantasyJudul awal: Reset destiny, Betrayal Sword (Revisi setelah tamat) Genre: Fantasi-Historical Sub genre: Magic, Time travel, Historical, Sorcerer, Blurb: Duo samurai yang terkenal bernama Yoshi dan Jinei saling bertarung satu sama lain demi menyelama...