(4)Another Dimension[別の次元]

126 84 43
                                    

Kosong, gelap, dingin dan tanpa apa-apa, itulah tempat Yoshi berada sekarang, sesaat setelah membuka matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kosong, gelap, dingin dan tanpa apa-apa, itulah tempat Yoshi berada sekarang, sesaat setelah membuka matanya. Menyesuaikan cahaya yang masuk ke kornea matanya, membuat Yoshi harus mengedipkan mata.

Tidak terlihat jalan ataupun pijakan, di depannya hanya hitam, mencoba berjalan lurus mengandalkan insting namun ia menemukan hal aneh setiap kali melangkahkan kakinya.

Pijakannya tidak terlihat ataupun terasa tapi ia merasa seperti berjalan biasa. Insting terus menuntun Yoshi agar berjalan mencari jalan keluar dan benar setelah berjalan hampir tiga menit akhirnya ia menemukan pintu yang ada di ujung jalan.

Sebelum mencapai pintu terdapat dua simbol yang melayang di hadapannya yaitu jam pasir dan jam analog berdampingan. Yoshi menatap kedua benda itu lalu berpikir.

Jam pasir? Jam analog? Tunggu kenapa jam analognya berbeda seperti menunjukkan sesuatu, jarum panjangnya berada di angka tujuh dan yang kecil berada di angka tiga. Ia berpikir keras dan mengingat sesuatu, tapi ia merasa ada yang aneh yang menghantui sejak berada disini.

Tanpa berpikir panjang lagi, Yoshi memasuki pintu dengan jam analog walaupun ragu. Suara pintu yang terdorong menampakkan dinding berwarna biru muda dicampur dengan warna putih yang menyambutnya.

"Wah, ada pengunjung lewat! Kukira tidak akan ada orang, sudah berapa lama ya??" ucap perempuan duduk di kursi sambil menghitung dengan jari lentiknya.

Yoshi bingung dengan situasi di hadapannya, berjalan maju mendekati gadis berkuncir dua yang berada di depannya.

"Halo?" tanya Yoshi ragu sekaligus heran karena wajahnya sangat familiar namun pemandangan di ruangan putih sedikit kebiruan.

Sepertinya aku tersasar dan salah masuk ruangan deh, lagipula wajahnya tak asing. Apa kucoba tanya jalan keluarnya?

"Ternyata kakak tersasar ya, jika ingin menemui Kikai-sama setelah tiba disini mungkin kakak harus ke ruangan sebelah. Untuk sementara mengobrol denganku saja, tiga menit cukup kok."

"Dugaan kakak benar, aku memang mirip dia. Emm, kakakku," tambahnya tersenyum manis.

"Silahkan duduk kak, sebelumnya perkenalkan namaku Kikiori, panggil aku Iori."

Yoshi membalas dengan senyuman lalu duduk diatas kursi bundar yang baru disediakan. Ia menelusuri ruangan bernuansa putih biru dilengkapi penuh dengan berbagai rak disisi kanan dan kiri diisi bermacam bentuk jam dipajang.

"Kalian berdua sama ya," gumam Yoshi asal.

Iori menautkan alis bingung. "Sama?"

"Maksudku kalian berdua mirip satu sama lain, sama-sama bisa menebak pikiran sebelum aku mengatakannya, apa kau mungkin mempunyai profesi yang sama dengan Kikai?"

Entah kenapa Yoshi tertarik untuk menanyakannya. Sejak awal bertemu ia selalu penasaran terhadap ini.

"Humm, tidak. Kami memang mirip tapi profesi kami berbeda lho. Ageha-sama sebagai pemberi kesempatan sedangkan aku pengatur waktu, walaupun begitu kakak bukan bagianku. Kakak mempunyai masa lalu yang kelam biarpun bukan pendosa tapi aku tau kakak baik dan bisa merubah dengan itu semua."

Hiraya: From Beginning To The End (On Going)(Fantasi)Where stories live. Discover now