Judul awal:
Reset destiny, Betrayal Sword
(Revisi setelah tamat)
Genre: Fantasi-Historical
Sub genre: Magic, Time travel, Historical, Sorcerer,
Blurb:
Duo samurai yang terkenal bernama Yoshi dan Jinei saling bertarung satu sama lain demi menyelama...
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Yoshi?'
"Yoshi," lirih Emi tanpa ia sadari membuat ketiga temannya menoleh ke arah Emi.
Amamiya mengerutkan kening bingung lalu bertanya sambil menghentikan kegiatan menulis hasil diskusi yang akan mereka kerjakan karena dipaksa oleh Erun yang mengancamnya.
"Siapa itu Yoshi? Anak dari angkatan kita ya?" Hoshi tanpa sadar berbisik karena penasaran juga.
Emi tanpa sadar tidak sengaja mengucapkan nama Yoshi sontak memundurkan kursinya sehingga menabrak kursi teman yang kebetulan berada di belakangnya. Keributan kecil yang disebabkan olehnya barusan membuat atensi teman sekelasnya serta Yamaguchi sensei menoleh ke arah Emi.
"Ada masalah apa Kurazono? Ada yang ingin ditanyakan tentang tugas ini?" tanya Yamaguchi sensei dengan nada heranmelihat gelagat aneh salah satu muridnya yaitu Kurazono.
Kurazono berusaha memikirkan sebuah jawaban lalu terlintas sesuatu di benaknya.
"Bukan apa-apa Sensei, Amamiya nakal ingin mengerjai Erun tapi malah mengenai saya," ucap Emi tersenyum tipis lalu menoleh ke arah Amamiya agar terlihat menyakinkan. Amamiya yang sibuk mencari materi lewat ponsel, tidak sadar jika dirinya disebut oleh Emi.
Yamaguchi hanya mengangguk-angguk tanda percaya mendengar penuturan Emi yang menurutnya murid berprestasi sekaligus ketua klub panah. "Baiklah, silahkan duduk Kurazono dan kau Komuri Amamiya saya akan mentoleransi ulahmu terhadap Kurazono," ujar Yamaguchi di depan kelas lalu melirik Amamiya yang sedang asyik sendiri di bawah kolong bangku.
"Apa kau mendengarkan apa yang saya katakan Komuri-san, hmm? Yamaguchi bertanya sekali lagi karena tidak ada respon sama sekali.
"Lho, kok aku disalahin sih. Aku kan gak ganggu Emi-chan, huh, " protes Amamiya sambil bersungut-sungut tidak terima.
Yamaguchi tersenyum tipis lalu berkata," Jangan bantah kalau tidak mau saya potong nilainya Komuri." Seringaian kecil terpatri di sudut bibir Yamaguchi, membuat Amamiya mau tidak mau menurut daripada nilai miliknya terpotong karena dikira cari masalah dengan guru killer.
"Silahkan duduk Kurazono-san."
"Baik, terimakasih sensei." Emi segera duduk dengan tenang, tersenyum kecil kemudian menatapnya tajam tanpa disadari pada Amamiya yang sedikit bersungut-sungut.
Amamiya yang merasa ditatapi dengan tajam, menatap balik Emi karena tidak terima disalahkan karena sedari tadi dia diam mengerjakan konsep kasar untuk tugas.
Emi yang sedang mengerjakan bagian tugas bersama Hoshi masih bisa mendengar gerutuan kecil milik Amamiya hanya bisa menghela napas lalu meminta Hoshi yang duduk di sebelah Amamiya untuk bertukar tempat duduk dengannya.
"Amamiya, jangan seperti anak kecil gitu dong. Tadi aku gak sungguh-sungguh menyalahkanmu kok. Sebagai gantinya aku akan traktir donburi kesukaanmu gimana?" Emi menatap datar Amamiya, walaupun ia anaknya sedikit cuek tapi ia tidak pernah bermaksud jahat. Lagipula ia tidak suka dibenci karena hal sepele.
