(28) Battle of Sword (Yoshi)(1)

99 59 254
                                    

🏹🏹🏹🏹Happy Reading🏹🏹🏹🏹

Dua bulan telah berlalu, Mitsunari optimis jika di penentuan kali ini dia akan memenangkan setelah berlatih sendiri dari beberapa teknik klan Minamoto yang ia ambil diam-diam ketika anak perempuan Minamoto, yaitu Chihiro Minamoto

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Dua bulan telah berlalu, Mitsunari optimis jika di penentuan kali ini dia akan memenangkan setelah berlatih sendiri dari beberapa teknik klan Minamoto yang ia ambil diam-diam ketika anak perempuan Minamoto, yaitu Chihiro Minamoto. Tentu saja,
Mitsunari berhasil mengambilnya dengan mengobrak-abrik rumah Chihiro lewat orang suruhannya dan ia juga membuatnya terluka parah saat latihan dua hari lalu.

Lagipula Mitsunari juga tidak sudi dilatih oleh klan Minamoto karena dia pernah dengar ketika perang saudara belasan tahun lalu, mereka menjadi klan yang diakui seperti sekarang karena dibantu oleh klan Toyotomi.

"Putra mahkota, sudah waktunya," ucap seorang perempuan dari luar pintu shoji ketika Mitsunari tengah bersiap-siap.

Mitsunari mengambil pedanganya sebelum menjawab," Hem, baiklah. Aku akan segera kesana."

Mendengar perkataan Mitsunari pelayan tersebut melangkahkan kaki pergi menyampaikan pesan Mitsunari. Setelah kepergian pelayan tersebut, Mitsunari melanjutkan merapikan pakaian yang akan ia kenakan.

Begitu ia selesai, Mitsunari memandangi dinding tempat memajang pedang kesayangan miliknya lalu mengambil pedang yang akan ia gunakan nanti.

Mitsunari menggeser pintu shoji, berjalan melewati lorong dengan senyum percaya diri bahwa ia bisa berhasil di penentuan kali ini dan membuktikan kemampuannya pada ayahnya walaupun harus curang sekali pun.

****
Sesampainya Mitsunari di lapangan tempat para prajurit biasanya latihan, dari kejauhan ia tau bahwa lapangan ini sengaja dikosongkan demi hari ini lalu ketika Mitsunari memasuki area lapangan latihan semua prajurit serentak memberi hormat pada Mitsunari.

"Selamat pagi, Putra Mahkota," seru semua prajurit bersamaan sembari membungkuk memberi hormat.

Mitsunari sama sekali tidak peduli sapaan yang ditujukan padanya dan melewati para prajurit tanpa membalas sapaan mereka.

Mitsunari melanjutkan berjalan dan berhenti di depan Jenderal Yojiko dan menyapanya dengan senyuman ceria. Salah satu prajurit yang tadi sempat menunduk, akhirnya mengangkat kepalanya.

"Huh, mentang-mentang putra mahkota malah seenaknya saja mengabaikan kita, membalas salam bawahan pun tak mau," gerutu laki-laki itu menatap Mitsunari dengan sinis.

"Kecilkan suaramu, kau ingin mati ya?" ucap prajurit lain yang berdiri di samping prajurit tadi.

"Toh, jaraknya jauh dan tidak akan terdengar lagipula Putra Mahkota juga sedang mengobrol."

Belum sempat membalas perkataan temannya, suara tepuk tangan dari seberang membuat semua atensi prajurit beralih ke arah Yojiko.

"Beri salam pada Kaisar!" Yojiko memberi aba-aba membuat prajurit membungkuk, memberi hormat pada Mitsuhiko termasuk Mitsunari.

Hiraya: From Beginning To The End (On Going)(Fantasi)Where stories live. Discover now