10

4K 356 2
                                    

Happy Reading

Dilain tempat tepatnya pada balkon kamar, seorang gadis sedang tersenyum-senyum mebayangkan kejadian tempo hari. Gadis itu mengambil gitar kesayanganya dan mulai memetik senar tersebut hingga terdengar lantunan musik indah.

Saat ku tenggelam dalam sendu
Waktu pun enggan untuk berlalu
Ku berjanji 'tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapa pun itu

Gadis itu mulai melantunkan lagu melalui suara indahnya.

Semakin kulihat masa lalu
Semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saat ku melihat senyummu

Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna

Dan membuatku utuh
'Tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku

... Hu-uh-uh-uh

Berakhirnya lagu itu diringi senyum manis gadis tersebut "lo bikin gue bingung akan perasaan gue sendiri," monolog gadis itu.

Setelahnya, dia memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya karena memang sudah malam.

***

Tak terasa satu bulan berlalu begitu cepat. Hubungan Archen dan Varo juga semakin membaik, apalagi dengan bersatunya teman-teman mereka. Semakin kompak saja. Tapi ada satu permasalahan yang mengganjal dari awal persahabatan itu terjalin, siapa lagi kalau bukan 'Gavin'.

Gavin selalu menolak akan pertemanan ini, dia tidak ingin bersama Archen. Kalian tahu? Gavin juga telah menjelekkan nama Archen di depan teman-temanya. Bukan hanya itu, Gavin juga berusaha untuk menghajar Archen sampai memfitnah Archen.

Kalian tahu kan kalau hubungan Gavin dengan Archen sangat-sangat tidak baik, tapi disini Archen mencoba menerima segala ulah Gavin. Archen hanya diam dan kuncinya satu 'sabar'.

Teman-teman Archen dan Varo sudah mengetahui identitas asli Archen. Karena memang Varo menjelaskan itu juga waktu di rumah sakit kemarin, masih ingat?

Flasback on

"Jadi kedatangan Archen dkk itu hanya sekedar buat jengukin gue," Varo mulai menjelaskan.

Mereka semua membulatkan mulutnya serta mengangguk, tapi disini Gio masih saja bingung "Varo aja, Gavin nggak kalian jenguk?"

Kini Archen dkk menatap satu sama lain, akhirnya Devan perwakilan dari mereka yang menjawab "awalnya kita juga mahu jenguk Gavin. Tapi mengingat Gavin sepertinya sangat tidak menyukai kita, alhasil kita hanya berani untuk menjenguk bang Varo. Kita cuma tidak ingin membuat problem, jadi kita memilih aman."

"Oke," jawab Gio.

"Jadi gimana?" Tanya Varo kepada teman-temanya.

"Ya nggak gimana-gimana," jawab Leo.

"Ish, maksud gue mau nggak kita temenan. Lebih deket gitu gampangnya sahabatlah."

"Boleh," ujar mereka serempak. Dimulailah dari sini persahabatan mereka terjalin.

"Chen," panggil Arga.

Boys of Transmigation [END]Where stories live. Discover now