18

2.5K 266 1
                                    

Happy Reading

Pemuda itu segera bangkit dari duduknya. Dia mencari benda yang dapat mengecoh boneka di depanya. Nah, akhirnya ketemu. Sebuah jaring ikan yang tersampir di rumah kecil, entah siapa pemilik dari jaring itu nanti saja dia ijinya. Sekarang dia akan meminjam dahulu.

Archer menatap punggung tegap milik Archen. Sepertinya Archen telah menemukan cara untuk mengecoh boneka itu dengan jaring ikan disana.

Archer pun tak mau kalah, dia segera mengedarkan pandangan di sekitarnya. Tapi apa ini? Masa sama sekali tidak ada benda yang dapat menampung air.

"Gue pake apaan dong," gumam Archer lirih.

Pemuda itu menyeret badanya untuk dapat pindah dari posisi sebelumnya. Seperti mengesot lah.

"Jangan jauh-jauh lo, ntar susah."

"Ck, iya-iya. Lo tungguin gue nyari wadah dulu baru lo ngalihin," jawab Archer lirih.

Archer mengesot ke dalam rumah pemilik jaring tadi. Siapa tahu ada gelas atau apa kek yang bisa ia gunakan. Semakin kedalam, ternyata rumah itu hanya kecil kelihatanya. Namun setelah Archer kedalam, ternyata banyak ruang kosong.

Rumahnya tidak terkesan besar, tapi panjang.

"Ini dapur dimana sih?! Perasaan kagak nyampe-nyampe deh gue."

Kesal? Sudah tentu. Bagaimana tidak, rumah itu terdapat puluhan ruang yang Archer saja tidak mengetahui apa fungsinya.

"Sayang banget rumah panjang gini kagak ada yang nempatin," gumam Archer.

"Ssthh, sakit banget badan gue astaga."

Tak terasa sepertinya pemuda itu telah sampai di dapur. Terlihat akan adanya wastafel juga rak piring yang ada.

Arcger segera mngedarkan pandanganya "gue coba buka bagian atas kali ya, siapa tahu ada benda apa gitu."

Archer berdiri dan menopang berat badanya pada tembok di sampingnya. Dengan langkah yang tertatih, Archer akhirnya sampai di lemari piring. Dengan satu tangan berpegangan pada tembok, serta tangan lainya berusaha membuka lemari itu.

Ceklek

Nah, akhirnya bisa kebuka juga. Tangan Archer meraba kedalam lemari itu dan yap.

"Apaan nih?" Tanya Archer bergumam.

Tak ayal tangan itu juga mengeluarkan benda yang tadi mengganggu tanganya. 'Gayung'.

"Gue baru liat ada gayung di lemari piring," Archer sangat tak habis pikir. Orang aneh seperti apa yang meletakan gayung di sini.

"Orang aneh seperti apa sih sebenernya yang menghuni tempat kayak gini," bingung Archer.

Duk

Duk

Duk

Archer terkesiap mendengar suara langkah kaki yang menuju ke arahnya "jangan-jangan."

Archer langsung menundukkan badanya, menghalangi dengan lemari itu sebagai tempat persembunyianya. Untung muat haha.

"Cher, Goblok si lo. Dimana anjing?!" Eh ternyata Archen.

Archen sangat lelah menunggu Archer di depan, jadi ia memutuskan untuk mencari pemuda itu "CHER ANJING, DIMANA LO!!"

Archer keluar dari tempat persembunyianya, bibir pemuda tersebut menampilkan senyum nyengir. Archen hanya memutar bola matanya malas, di tungguin eh ternyata main petak umpet!

Menyebalkan!

"Gue kira lo boneka," ujar Archer sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal "abisnya lo gedebak- gedebuk, gue kan takut."

Boys of Transmigation [END]Where stories live. Discover now