02. MURID BARU

707 45 5
                                    

Pagi ini Renjun bangun lebih awal agar dirinya bisa melatih presentasi materi yang akan ditampilkan hari ini dengan teman-temannya. Setelah selesai bersiap-siap dan turun untuk sarapan,Renjun langsung menuju sekolahnya. Hari ini Renjun dengan sengaja membawa mobil sendiri,karna banyaknya barang keperluan OSIS yang ia bawa.

Renjun mampir sebentar di minimarket untuk membeli beberapa makanan ringan dan minuman untuk teman-temannya. Kantin? Bukan pilihan yang bagus,karna Renjun akan tahu persis bagaimana padat dan ramai nya diwaktu pagi. Banyak siswa dan siswi yang memilih sarapan di kantin dari pada sarapan di rumah masing-masing,dengan alasan takut terlambat atau alasan lainnya.

Saat memasuki kelas,sudah tampak semua siswa dan siswi tengah berlatih dan menyiapkan keperluan untuk presentasi. Renjun langsung menuju ke tempat kedua sahabatnya berada,agar segera latihan untuk presentasi nanti.

"Kita coba latihan satu kali yok" ucap Renjun kepada keduanya.

"Hmm Ok Njun" jawab keduanya.

Setelah 10 menit berlatih dan dirasa persiapan mereka sudah matang, Renjun mengajukan jempol pada keduanya. Pak Key kemudian memasuki kelas. Renjun sibuk membereskan materi yang tadi tercecer akibat latihannya dengan Jaemin dan Haechan. Seisi kelas tampak tengah ribut dan berbisik-bisik,Renjun tak memperdulikan dan hanya focus ke pekerjaannya.

"Renjun?" panggil Pak Key.

"I-iya pak?" Renjun berdiri dan menjawab Pak Key,dan mendapati seorang siswi tengah berdiri di samping Pak Key.

"Ini siswi pindahan dari China,saya harap kamu dapat membantu dia!" tegas Pak Key kepada Renjun selaku ketua kelas.

"Baik pak" jawab Renjun.

"Apa dia habis kecelakaan? Atau kenapa?" gumam Renjun saat melihat siswi yang tengah ada di depan kelasnya.

"Zhe-Ya Park?,kamu duduk di samping Lyodra ya" ucap Pak Key kepada Zheya.

"Baik pak" Zheya berjalan dengan pelan menuju kursinya yang berada di baris ke dua,dan tepat disampingnya adalah meja Renjun dan Jaemin.

Zheya duduk dengan perlahan dan hati-hati,sementara seisi kelas sudah menatap jengkel dan heran kepadanya. Kenapa tidak? Bisik-bisikan itu terdengar jelas di telinganya,walaupun tak semua perkataan mereka dimengerti oleh Zheya sepenuhnya.

"Annyeong, aku Lyodra,semoga kita bisa akrab ya Zheya" Ucap Lyodra pada gadis itu. Lyodra yang berasal dari kalangan keluarga yang cukup kaya tak pernah memilih-milih soal pertemanan,dia berteman dengan siapapun,tak heran sikapnya yang ramah membuat semua orang sangat menyayangi dan menghargai gadis feminim itu.

"I-ya,makasih Lyodra" jawab Zheya.

Setelah hampir 1 Jam berlalu,kelompok Renjun dipanggil untuk presentasi. Renjun dan teman-temannya membahas materi tentang Perusahaan-Perusahaan Elit di Berbagai Negara. Dan jangan lupakan,diantaranya ada perusahaan dari orang tua kelima anak famous itu. Setelah membacakan presentasi dengan sangat baik disoraki tepuk tangan meriah akhirnya sesi tanya jawab di buka oleh Renjun.

Semuanya heboh ingin mengajukan pertanyaan,dan siswi baru itu juga ikut mengangkat tangan dengan santai. Semua mata tertuju padanya,semuanya menatap remeh ke arah Zheya. Renjun yang melihatnya mengangkat tangan langsung mempersilahkan untuk memberi pertanyaan atau kritikan.

LUKA || HUANG RENJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang