14. RINDU

194 26 0
                                    

Renjun berkeliling rumah sakit dengan kursi rodanya dibantu oleh Jaemin. Mereka tengah menuju taman untuk menghirup udara segar dipagi hari. Sudah hampir satu minggu ia menghabiskan waktu di rumah sakit. Rasa bosan sudah menjalar diseluruh tubuhnya,tapi tidak dengan Jaemin yang selalu setia dan bahagia saat merawat dirinya.

"Na?"

"Hum?"
Ucap Jaemin sambil menatap serius ke arah Renjun.

"Gua pengen pulang"
Ucap Renjun dengan pelan.

"Iya,lusa kita udah pulang kok Njun. Lo sabar ya!"
Ucap Jaemin sambil tersenyum. Ia faham betul jika Renjun sudah merasa bosan tanpa kegiatan apapun.

"Gua kangen papa sama mama Na!"
Lirih Renjun.

"Iya,gua tau kok Njun"

"Na? Kalau gua ga bisa sembuh gimana?"
Ucap Renjun dengan tatapan sayu.

"Lo bakalan sembuh kok Njun! Percaya sama gua!"
Ucap Jaemin menyemangati Renjun. Sementara dirinya pun tak yakin apakah Renjun akan sepenuhnya sembuh.

"Hehe iya Na"

"Gua gak bakalan sembuh!!"
Lanjut Renjun dalam hatinya.

"Renjun? Ikut om bentar ya"
Ucap om Suho menghampiri keduanya.

"Iya om!"

Mereka tengah menuju ke ruangan laboratorium,Renjun akan melakukan beberapa tes untuk memastikan kondisinya. Setelah selesai,Jaemin kembali membawa Renjun ke kamarnya untuk beristirahat.

"Lo istirahat dulu ya Njun,gua mau keluar bentar!"
Ucap Jaemin ketika Renjun telah membaringkan tubuhnya di atas kasur.

"Iya Na"

Jaemin pergi meninggalkan Renjun setelah ia menutup matanya. Jaemin berencana menghampiri papa nya yang tengah menunggu di ruangan laboratorium.

"Ada apa pa?"
Tanya Jaemin

"Renjun ada ngeluh sakit perut atau dada sama kamu nggak nak?"
Tanya om Suho serius.

"Gak ada pa. Renjun baik-baik aja kok pa!"

"Yaudah,nanti kalau Renjun ada ngeluh soal penyakitnya,langsung bilang sama papa ya nak!"
Ucap om Suho sambil mengusap rambut Jaemin.

"Siapp pa!!"
Jaemin pergi meninggalkan papa nya.

Sementara om Suho tampak sangat khawatir dengan ucapan Jaemin. Bagaimana bisa Renjun tidak mengeluh kesakitan? Kondisi organ tubuhnya sangat buruk dan kemungkinan untuk sembuh hanya sedikit.

Disisi lain,ternyata Renjun tengah menahan sakit di dada dan perutnya. Yang di khawatirkan om Suho benar adanya,hanya saja Renjun tak mengeluh kepada Jaemin ataupun kepada om Suho. Ia menahan rasa sakit yang amat besar itu sendirian. Sekujur tubuh Renjun gemetaran akibat rasa sakit yang ia alami.

"Njun? Kok belum tidur?"
Tanya Jaemin ketika kembali dari laboratorium.

"Gua lapar Na! Mau Pizza!"
Ucap Renjun berbohong.

"Yaelah Njun"

"Gua beli dulu ya!"
Jaemin bergegas keluar kamar.

"Humm"

Renjun dengan perlahan menuju kamar mandi,mulutnya sudah terasa penuh oleh cairan darah. Tubuhnya melemas seketika,wajahnya pucat pasi.

"Kenapa ini harus terjadi?"
Gumam Renjun sambil membersihkan mulutnya. Ia merasa kesepian,ia merindukan papa,mama dan juga kakak nya. Ia ingin pulang dan memeluk mereka. Air matanya menetes dengan deras,walaupun Jaemin selalu disisinya tetapi tak bisa ia pungkiri jika ia juga membutuhkan sosok orang-orang yang ia cintai.

LUKA || HUANG RENJUNWhere stories live. Discover now