06. SEPI

311 36 0
                                    

"Njun,Papa sama Mama berangkat dulu ya,kamu jangan lupa makan,jaga kesehatan ya" Mama Wendy memeluk anak nya dan menciumi kening Renjun.

"Papa jangain mama ya,awas kalau sampai mama kenapa napa" Ucap Renjun sambil memeluk papa Chanyeol.

"Iya sayang" Balas papa Chanyeol sambil mengusap rambut Renjun.

"Hati-hati ya Pa,Ma"

"Kalau udah sampai kabarin Renjun!"

Renjun tampak sangat murung ketika mobil orang tua nya sudah berjalan menjauhi rumah.

"Renjun mau sarapan nak?" Ucap pembantu rumah kepada Renjun.

"Nggak usah bi,Renjun langsung berangkat!"

Renjun mengeluarkan mobilnya dari bagasi rumah,dan segera berangkat menuju sekolah. Hari ini akan sangat sibuk. Olimpiade dan kegiatan OSIS sangat padat beberapa hari terakhir.

"Ayaa!" Renjun memegang tangan Zheya saat melihatnya tengah berjalan di koridor sekolah sendirian.

"Kenapa?!" Ucap Zheya ketus.

"Humm??"

"Kamu kenapa Yaa? Lagi Bad mood?"

Zheya tak menanggapi perkataan Renjun. Perasaannya sangat sakit.

" ... "

"Jangan diam gini dong Yaa!"

"A-ku ga mau ganggu hidup kamu Junn,aku capek!!" Zheya menangis mengingat akan hal yang terjadi.

"Maksud kamu apa Yaa? Jangan nangis dong" Renjun menarik Zheya ke pelukannya.

Wanita itu menangis tanpa hentinya di pelukan Renjun.

Tangisan Zheya tak mengundang orang banyak. Mereka datang pagi-pagi sekali,hingga tak beberapa murid yang baru datang.

Renjun melepaskan pelukannya dan menghapus air mata di wajah Zheya,mata wanita itu kini memerah hebat.

"Ayok,kita ngombrol ke ruangan group aku aja"

"Nanti ada yang liat kalau kita disini"

Renjun yang hendak mengajak Zheya tiba-tiba kaget mendengar ucapan wanita itu.

"A-da yang liat? Kamu ga mau kan kalau kak Jennie liat kita!!" Isakan tangis Zheya terdengar lagi.

"K-amu malu kan dekat sama orang cacat kayak aku?!! Kamu ga usah peduli sama aku Junn!!" Lanjutnya.

Zheya menangis dengan kencangnya. Renjun hanya terdiam saat mendengar ocehan yang Zheya lontarkan.

Renjun langsung menggendong Zheya. Wanita itu sangat kaget saat Renjun tiba-tiba menggendongnya. Ia memegang kedua tongkat kruknya dengan sangat susah akibat perbuatan Renjun.

Renjun membawa Zheya ke ruangan group nya. Dan langsung mengunci pintu dari dalam agar tak ada siapapun yang bisa masuk.

"Jennie?!"

"Aku malu dekat sama kamu??!"

"Maksud kamu apa Yaa? Aku ga ngerti!" Renjun mengacak rambut nya. Ia sangat kesal.

"Hiks Hiks Hiks" Isakan tangis Zheya masih terdengar jelas di telinga Renjun.

Wanita itu tak mau berbicara sedikitpun.

Renjun membungkuk dan mensejajarkan tinggi nya dengan Zheya yang tengah duduk di atas sofa.

Renjun menghapus air mata wanita itu.

"Ayaa? Liat Junn!" Renjun berkata dengan lembut.

Zheya menatap Renjun dengan mata yang masih berkaca-kaca.

LUKA || HUANG RENJUNWo Geschichten leben. Entdecke jetzt