33. EMOSI HAECHAN

590 47 5
                                    

Haechan tampak terkejut melihat kondisi Renjun yang babak belur,bekas pukulan dan tendangan tampak jelas oleh pelupuk matanya. Matanya membulat dan tak dapat berkata-kata.

Apa yang selama ini dikhawatirkan Haechan betul apa adanya. Firasatnya tentang hal yang menimpa Renjun selama ini tak dapat ia pungkiri. Ia sangat terkejut.

Guanlin?
Ya,Haechan mengetahui jika lelaki itu pernah melakukan hal keji kepada Renjun. Ia pun pernah melakukan perhitungan kepada lelaki itu,lelaki yang selama ini ia anggap sebagai kakak yang baik.

Lalu? kali ini siapa? Haechan kebingungan. Ia menatap Renjun dengan sayu,dan berjalan keluar dari kamar Renjun dengan segera. Rasa kecewa,marah,kesal kembali menyeliputi dirinya.

Renjun dan Jaemin tetap menyembunyikan semuanya dari dirinya. Haechan tau jika kedua sahabatnya itu tak ingin membuat dirinya khawatir dan cemas. Tapi ia menganggap kalau keduanya sudah sangat berlebihan menyembunyikan semuanya dengan rapat.

"Chan?"
Wajah Jaemin tampak terkejut saat memasuki rumah Renjun,dan disambut oleh Haechan dengan raut wajah emosi yang tinggi.

"MINGGIR LO !!!"
Haechan mendorong tubuh Jaemin dengan tangannya,emosi sudah mengendalikan tubuhnya.

Jaemin berjalan menyusul Haechan,berniat hendak menjelaskan semuanya,tapi-

"BODOHIN GUA TERUS !!!"
"BANGSAT LO !!!"

Bukhh Bukhh ...

Haechan melayangkan dua pukulan kepada Jaemin,di wajah dan perutnya. Ia kesal dan sangat emosi.

Jaemin hanya pasrah,ia tahu jika Haechan sedang dalam keadan tak baik-baik saja untuk diganggu. Ia tahu kesalahannya.

Jika ia diposisi Haechan,ia pun akan melakukan hal yang sama. Mungkin bahkan lebih parah dari itu.

~•~

Renjun dan Jaemin hanya diam membeku,tak mampu berkata-kata lagi. Kini Haechan sudah menatap keduanya dengan tatapan penuh amarah,tatapan yang sebelumnya tak pernah disaksikan oleh keduanya,sangat mengerikan dan menakutkan.

Renjun ingin menjelaskan semuanya,menjelaskan awal mula ia mengalami hal buruk seperti saat ini. Berharap Haechan akan mengerti dan memahami dirinya. Tapi tidak,ia tak mampu berkata untuk saat ini,bibirnya terasa kelu.

Awan hitam terasa menyelimuti Renjun,Heachan tampak sangat tak bersahabat. Bagaimana nantinya jika kedua orang tua dan juga hyung nya mengetahui hal yang menimpa dirinya? Apa yang nantinya akan terjadi? Apakah semuanya akan baik-baik saja?

Renjun cemas,ia tak bisa menjamin jika Haechan akan diam saja. Haechan pasti akan memberitahukan hal ini kepada kedua orang tuanya. Dunianya terasa kelam.

"Chan?"
Ucap Jaemin.

"DIAM! GUA GA MAU DENGERIN LO NA JAEMIN!"
Bentak Haechan. Emosinya masih membara.

"LO DENGERIN GUA DULU BANGSAT!"
Jaemin membentak balik. Ia merasa kesal dengan sikpa Haechan. Tapi ia paham kenapa lelaki itu bersikap begitu.

"Udah,kalian berdua bisa diam?"
Lirih Renjun dengan lemah. Ia lelah,lelah dengan semua ini,semua luka dan keaadan ini.

"Njun?"
Lirih Jaemin.

"Gua paham kenapa lo gini Chan. Gua tahu,tapi lo harus ngertiin gua,gua capek Chan! Gua ga ada niatan buat selamanya nyembunyiin ini sama lo,gua cuman nyari waktu yang tepat buat cerita semua hal yang nimpa gua!"

LUKA || HUANG RENJUNWhere stories live. Discover now