41. HILANG

467 19 1
                                    

"Dunia terlalu jahat untuk aku yang sudah terlalu berusaha untuk bertahan"
Huang Renjun

~•~

"Njun gimana lo disana?"
"Humm udah 2 tahun lo pergi ya?"
"Lo baik-baik aja kan sekarang?"
"Kita ga jadi liburan ya? hehe padahal lo yang paling heboh ngajak liburan kemaren"

Jaemin mengusap batu nisan itu dengan air mata mengalir, rasa sesak itu terus datang saat teringat sosok sang sahabat yang selalu berada disisinya itu. Tapi tidak dengan sekarang.

Jaemin menantap batu nisan itu dengan lama, tersenyum tipis saat melihat ukiran dengan nama HUANG RENJUN itu. Nama yang sangat indah, seperti orangnya. Tapi tidak dengan nasib insan itu.

Haechan tak kuasa melihat, ia memalingkan pandangannya, ia tak menyangka jika sang sahabat kini tak berada disisinya lagi.

"Jaem, udah"
"Pulang yok, nanti kita kesini lagi liat Renjun"
Chenle menepuk punggung Jaemin.

"Njunn"
"Kita pulang dulu ya"
"Lo baik-baik disana"

Kepergian Renjun membuat banyak orang terpukul dengan kepergiannya, terutama keluarga, sahabat, kerabat dan tentunya wanita yang bernama Zheya itu.

Lelaki bertubuh mungil nan cuek dan dingin itu kini telah hilang, ia pergi meninggalkan dunia yang kejam ini untuk selamanya. Luka yang perih itu kini telah hilang dan tak akan menghampiri Renjun lagi.

Suara ombak yang menenangkan dan penampakan senja yang indah itu membuat wanita yang bernama Zheya Park itu tersenyum tipis.

Senyum wanita itu terlihat sangat tulus. Senyuman itu menampakan betapa bersedihnya ia saat ini. Pantai dan Senja mengingatkannya dengan kenangan itu, kenangan saat bersama lelaki itu, kenangan yang tak akan pernah dilupakan wanita itu.

Sakit, sangat sakit saat orang yang dicintai pergi dan tak akan pernah kembali. Kepergiannya terasa seperti mimpi, tapi itulah takdir.

"Junn"
"Aku kangen kamu"
"Kenapa kamu ninggalin aku Junn"

Hikss Hikss Hikss

Wanita itu terisak, dadanya sangat sesak mengingat kejadian saat kepergian Renjun. Terasa seperti mimpi, tapi lelaki itu memang sudah hilang, dia sudah pergi.

Suara tangisannya tertutupi oleh hempasan ombak yang cukup keras. Wanita itu sangat menderita dengan kepergian Renjun.

"J-unnnn"
"KENAPA KAMU NINGGALIN AKU HUHH!? KENAPA KAMU PERGI!!!"
"KAMU JAHATTT HIKSSS!!"
"KAMU JAHAT JUNNN!"
"KAMU NINGGALIN AKU SENDIRIII"

Dada nya semakin sesak. Ia berteriak dengan sekuat tenaga untuk menghilangkan rasa sesak itu.

Apapun yang dilakukan wanita itu tak akan membuat Renjun kembali. Renjun sudah pergi dan tak akan kembali. Lelaki itu sudah tenang di atas sana, ia sudah bahagia sekarang.

"J-unn"

~•~

"NJUNNN"
"KENAPA LO NINGGALIN KAMI SEMUA?? KENAPA LO GAMAU BERTAHAN HUH? KENAPAA???"

Jaemin menangis tepat disamping jasad lelaki bertubuh mungil itu, wajahnya pucat dengan bekas noda darah yang masih terlihat disana.

LUKA || HUANG RENJUNWhere stories live. Discover now