5.Sibling Love Story✅

1.2K 127 16
                                    

Chaeyoung udah diperbolehkan keluar dari rumah sakit dan untuk saat ini dia benar benar emosi sama Irene yang sedari tadi menempel sama Limario.

"Ayuh Lim,kita harus beli baju buat pesta pertunangan kita"ujar Irene

"Gue gk mau! Udah gue bilang bukan kalo gue gk mau tunangan sama elo?!"kesal Limario

"Lim!"tegur Seojoon

"Apa pa?! Lim kagak mau tunangan sama dia! Lim gk mau nikah sama dia! Lim udah punya pacar dan Lim bakalan nikah sama pacar Lim!"balas Limario

Seojoon dan Minyoung terbelakak kaget. Sejak kapan anaknya itu punya pacar?"Kapan kamu punya pacar?"

Limario menghela nafasnya dengan kasar"Udah dari dulu aku suka sama Chaeyoung"ujarnya berterus terang

"Nde?!"kedua orang tuanya termasuklah Irene terbelalak kaget

"Dia adek kamu Lim!"balas Minyoung

"Dia bukan adek aku ma! Aku sama dia tidak punya ikatan! Lagian aku cintain dia dan dia juga cintain aku. Kita udah resmi pacaran dan aku mau nikah sama dia!"ujar Limario

Seojoon menatap Chaeyoung yang menunduk"Apa itu benar Chae?"dinginnya

"I-iya pa"balas Chaeyoung

Seojoon bangkit dari duduknya"Putusin hubungan kalian! Papa gk setuju. Gimanapun juga,kalian tetap saudara!"dinginnya"Dan pernikahan Irene sama Limario akan dilakukan dalam waktu yang terdekat"lanjutnya berganjak pergi dari sana

"Ma,tolong Lim ma. Lim benar benar mencintai Chaeyoung"mohon Limario

Minyoung menghela nafasnya kasar"Mama juga gk setuju sama hubungan kalian,tapi kalo itu yang terbaik buat anak anak mama,mama biarin. Mama akan ngomong sama papa soal ini"Minyoung berganjak menyusul suaminya itu.

Chaeyoung menunduk dan isakan kecilnya mula kedengaran. Limario langsung berjongkok dihadapan Chaeyoung. Dia menghapus air mata Chaeyoung itu"Jangan sedih. Aku akan tetap pertahankan cinta kita ini"ujarnya

"Tapi mama sama papa gk setuju,oppa"balas Chaeyoung lirih

"Kalo gitu,aku akan bantuin kalian"Irene yang sedari tadi diam akhirnya bersuara

"Tapi kenapa? Bukankah kamu juga suka sama Limario?"tanya Chaeyoung menatap Irene bingung

Irene tersenyum tipis"Cinta gk bisa dipaksa bukan? Percuma aku cintain dia kalo dia cintain kamu. Lagian masih banyak yang suka sama aku bukan?"balasnya

Limario tersenyum"Makasih Irene-ssi"

Irene membalas senyuman itu"Yaudah,aku harus pergi. Kalian tenang aja,aku akan bantuan kalian"

"Arreosso. Makasih Irene-ssi"balas Chaeyoung

Irene tersenyum dan berganjak pergi dari sana. Dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang"Woi beruang,jemput gue sekarang. Entar gue kirim alamatnya"tanpa mendengar balasan dari orang diseberang sana,Irene langsung mematikan panggilan itu.

:
:
:

Brakkkk

Mereka semua terlonjak kaget setelah Seojoon menggebrak meja makan itu dengan emosi"Apa yang udah kalian lakuin?! Kenapa om Yungha gk mau Limario tunangan sama Irene?!"marahnya

"Itu karna aku sama sekali tidak mencintai Irene-ssi"balas Limario datar

"Kalian emang keterlaluan hah?! Papa udah lakuin semuanya buat kalian dan ini balasan kalian buat papa hah?!"

"Udah yeobbo"Minyoung berusaha menenangkan suaminya itu"Mereka saling mencintai jadi biarin aja mereka bersama"lanjut Minyoung membela anak anaknya

"Tapi mereka saudara! Mereka membesar bersama chagi-ya"balas Seojoon

"Kita emang membesar bersama tapi ikatan darah kita gk sama. Ma,pa,izinkan aku menjadikan Chaeyoung keluarga Manoban yang sepenuhnya ya"pinta Limario

Seojoon menatap Minyoung yang juga menatapnya itu. Dia menghela nafasnya kasar"Areosso. Papa izinkan kamu untuk bersama Chaeyoung. Kalo kamu sakitin anak perempuan papa ini,siap siap aja papa hukum!"

Chaeyoung dan Limario saling tatap. Ah,akhirnya kebahagiaan bisa bersama mereka"Lim janji akan jagain anak perempuan papa ini dengan baik"ujar Limario memeluk Chaeyoung dengan erat

:
:

Hampir dua tahun berlalu dan semuanya kini udah berubah. Limario udah menikahi Chaeyoung bahkan kini Chaeyoung udah hamil anak pertama mereka yang udah hampir genap 9 bulan diperut Chaeyoung itu.

"Yakkk Limario!"teriakan Chaeyoung kedengaran membuatkan Limario bergegas menghampiri sang istri

"Kenapa sayang?!"tanya nya panik

"Kamu kemana si? Udah dari tadi aku manggil tau!"kesal Chaeyoung

"Ya maap. Tadi aku sibuk bikin makan malam buat kamu"balas Limario

"Jadi kamu mau bilang aku ngerepotin kamu gitu?!?"

"Eh? Aniyo!!"

"Ck,aku kesal sama kamu!"

Limario membawa Chaeyoung kedalam dakapannya"Duh,jangan ngambek ya. Maafin oppa okey?"

Chaeyoung tidak membalas kata kata Limario setelah perutnya tiba tiba menjadi sakit. Dia mencengkram pundak Limario"O-oppa"panggilnya lirih

"Huh? Kenapa?"

"S-sakit"

"Nde?!"Limario melepaskan pelukan itu"Apa yang sakit?!"

"P-perut aku"

Limario langsung menggendong Chaeyoung ala bridal style dan membawanya memasuki mobil. Akhirnya mobil yang dikendarai oleh Limario meluncur laju dijalan.

:
:

Suara tangisan bayi memenuhi ruangan persalinan. Bayi kecil itu menangis dengan keras selepas dikeluarkan dari perut sang ibu.

Air mata Chaeyoung langsung mengalir keluar setelah mendengar suara tangisan anak yang dikandung olehnya itu.

Limario setia disamping Chaeyoung. Dia langsung aja menghapus air mata Chaeyoung itu"Kamu hebat. Makasih hon"ujar Limario tersenyum haru

"Selamat,anak kalian cewek dan mukanya persis seperti ayahnya"ujar dokter yang membantu persalinan Chaeyoung itu. Dia menyerahkan bayi yang udah dibersihkan kepada Chaeyoung

"Makasih dok"ujar Limario menatap bayi yang ada didalam gendongan Chaeyoung

"Mukanya persis kayak oppa"ujar Chaeyoung mengecup pipi sang anak

Limario tersenyum. Dia mengelus pipi anaknya dengam lembut"Seperti yang udah kita rencanain,namanya Lalisa Manoban,anaknya kita berdua"

Chaeyoung mendongak dan mengecup bibir Limario"Saranghae oppa"

"Nado saranghae dongsaeng"




The End ✅

Chaelim Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang