(2)-7 Days With You

357 79 2
                                    

Seperti biasa,setelah om sama tante nya berangkat kerja,Chaeyoung akan membereskan rumah itu duluan dan dia ikut keluar untuk bekerja.

Dia hanya bekerja sebagai seorang pelayan disebuah cafe"Apa aku telat?"tanya Chaeyoung ketika memasuki ruang ganti baju

"Tidak kok. Bahkan kamu awal seperti biasa"sahut Irene,rekan kerja Chaeyoung yang sudah menganggap Chaeyoung seperti saudaranya sendiri

"Yaudah,aku mula kerja duluan ya"pamit Chaeyoung berganjak kearah kasir untuk mengambil pesanan pelanggan.



*

"Lim,yuk kita jalan jalan"ujar Jennie ketika mereka sekeluarga selesai bersarapan

"Aku tidak mau"datar Limario

"Sayang,kita kesini untuk liburan. Kamu harus senang dong"ujar Nickhun

"Senang? Gimana aku bisa senang dengan keadaan aku ini Pa! Aku buta!"sahut Limario meninggikan suaranya.

Mereka semua mula terbiasa dengan sikap emosional Limario itu soalnya sejak Limario dinyatakan buta,dia menjadi sensitif.

"Lim sayang sama Mama bukan?"suara lembut Tiffany mula kedengaran"Mama sama Papa bawa kamu liburan karna kita mau Lim yang dulu. Kita mau Lim yang ceria. Soal mata kamu itu,Papa sama Hyung kamu akan berusaha mencari pendonor mata buat kamu"lanjutnya

Hah~Limario menghela nafasnya dengan kasar"Arreosso"pasrahnya. Apa pun yang terjadi,Limario memang akan tetap menghormati dan menghargai sosok yang sudah melahirkannya itu.

"Jaesoo juga sudah tidak sabar buat jalan jalan sama om nya"timpal Jisoo yang menggendong anak kecil berusia 7 bulan itu.

Jennie Steward dan Jisoo Edward,sosok pasangan suami istri yang menikah atas dasar cinta. Jaesoo Edward,sosok bayi yang lahir sebagai lambang cinta mereka. Jisoo sama Jennie dulunya kuliah di kampus yang sama bersama Limario bahkan dulu Limario juga akrab banget sama Jisoo. Gara gara Limario juga lah Jisoo bisa mendapatkan hati yeoja sedingin Jennie itu. Sekarang Jisoo sudah bekerja sebagai seorang Dokter dirumah sakit milik keluarganya. Dia jugalah yang bertanggungjawab mencari pendonor mata untuk Limario.

:
:
:

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 5 sore dan waktu kerja Chaeyoung juga sudah berakhir.

"Chae"Irene menghampiri Chaeyoung

"Iya eon?"sahut Chaeyoung yang sudah selesai mengganti bajunya

"Ini buat kamu"Irene memberikan dua cup iced americano kepada Chaeyoung

"Loh,kenapa eon?"bingung Chaeyoung

"Tadi ada pelanggan yang pesan latte tapi si June malah bikin americano. Tuh pelanggan tidak mau americano jadi ini buat kamu aja deh"ujar Irene

"Masa aku minum keduanya?"tanya Chaeyoung menerima pemberian Irene

"Habisin aja deh. Eonnie juga sudah minum banyak tadi"ujar Irene

"Yaudah deh. Terima kasih ya eon"ujar Chaeyoung"Aku permisi"dia akhirnya berganjak pergi meninggalkan cafe.









Bukannya langsung pulang ke rumah,Chaeyoung memilih untuk berjalan jalan disekitar pantai. Dia juga tidak buru buru si soalnya om sama tante nya akan pulang jam 7 jadi dia masih ada 1 jam untuk bersantai.

"Eoh"Chaeyoung menatap seorang namja yang hanya duduk sendirian diatas pasir. Hatinya memaksanya untuk menghampiri namja itu"Hai"sapanya

"Apa!?"ketus sang namja

"Dih,galak benar si"gumam Chaeyoung. Tanpa izin dia langsung duduk disamping namja itu

"Aku punya iced americano,apa kamu mau?"tanya Chaeyoung

Sosok namja itu kelihatan ragu. Sejujurnya dia memang sudah haus. Dia berusaha menggapai iced americano pemberian dari Chaeyoung

Chaeyoung mengernyit namun sedetik kemudian dia tersadar kalau sosok didepannya itu buta ketika matanya menangkap satu tongkat yang ada disamping namja itu. Dengan buru buru Chaeyoung meletakkan cup iced americano itu ditangan sang namja"Terima kasih"ujar namja itu dengan datar.

"Nama kamu siapa?"tanya Chaeyoung"Nama aku Chaeyoung"Sosok ini memakai kaca mata hitam makanya tadi Chaeyoung tidak menyadari kalau dia buta.

Namja menghela nafasnya dengan kasar"Limario"singkatnya

Setelah itu,hanya deru ombak dipantai yang kedengaran. Tidak ada percakapan diantara mereka berdua"Kamu tidak malu dekat sama aku?"akhirnya Limario memecahkan keheningan. Nada suaranya tetap aja datar.

"Malu? Untuk apa aku malu?"sahut Chaeyoung

"Aku buta"ujar Limario

Chaeyoung menatap kearah ombak"Setiap manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan. Kita hidup juga hanya untuk sementara dan pada akhirnya kita akan kembali kepada-Nya. Kekurangan bukanlah sesuatu yang menghalang diri kita untuk bahagia. Dengan kekurangan ini kita belajar untuk menghargai semua yang kita ada"

Limario terdiam ketika mendengar kata kata Chaeyoung. Dapat dia rasakan ketulusan dari setiap kata kata itu"By the way,kamu kesini bareng siapa? Biasanya aku tidak pernah melihat kamu disini"ujar Chaeyoung

"Aku lagi liburan sama keluarga aku"sahut Limario

"Eoh,jadi villa yang ada di dekat pantai ini villa keluarga kamu?"

"Iya"

"Kamu seharusnya bersyukur karna kamu mempunyai keluarga yang lengkap. Kamu juga mampu membeli apa pun yang kamu inginkan. Jangan pernah merasa sendiri Lim,kamu punya keluarga kamu. Dan aku juga bisa menjadi teman curhat kamu"ini lah Chaeyoung,sosok yeoja yang mempunyai sikap baik hati. Dia akan terus membahagiakan orang disekitarnya tanpa membahagiakan dirinya sendiri.

"Terima kasih"ujar Limario dengan tulus

Chaeyoung melirik jam yang melingkar ditangannya"Lim,aku harus pulang duluan ya. Besok kita ketemu lagi"tanpa mendengar balasan dari Limario,dia langsung berlari pergi dari sana.

Senyum tipis muncul dibibir Limario. Ini yang dia maukan. Dia butuh sosok yang mau menjadi teman curhatnya karna dia membutuhkan sandaran"Gomawo,Chaeyoung-ah"

Tanpa dia sadar,ada sosok Jisoo bersama Jennie yang melihat semuanya dari jauh. Mereka tidak bisa mendengarkan perbicaraan Limario sama Chaeyoung namun setelah melihat senyuman Limario itu,mereka yakin Chaeyoung ada lah sosok yang dikirim Tuhan untuk mengeluarkan Limario dari rasa kesepiannya.






  Tbc

Chaelim Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang