(4)-7 Days With You

330 80 10
                                    

Suasana canggung menyelimuti mereka berdua. Pipi Chaeyoung merona merah ketika mengingati kejadian yang baru aja terjadi tadi

"Mianhe"lirih Limario merasa bersalah

"Jujur aja ini ciuman pertama aku"ujar Chaeyoung

"Mwo?! Kamu tidak pernah pacaran?"tanya Limario kaget.

"Memangnya ada yang mau sama aku? Aku tidak punya apa apa Lim. Aku bahkan tidak berhak untuk merasa apa itu cinta"

"Aniyo. Semua orang berhak kok. Mungkin jodoh kamu belum tiba. Mungkin aja kamu jodoh aku"Limario memang sengaja menggoda Chaeyoung dan dia yakin saat ini pipi Chaeyoung merona merah 

"Apaan si"sahut Chaeyoung malu malu dibalas suara tawa Limario

Chaeyoung membulatkan matanya dengan kaget ketika menyadari kalau jam sudah menunjukkan pukul 6.45"Lim,aku sudah telat! Aku harus buru buru pulang!"serunya panik

"Kenapa Chaeng!?"tanya Limario ikutan panik

"Om sama tante aku pulang jam 7 dan sebelum jam 7 aku harus siapin makan malam. Sekarang sudah jam 6.45. Aku pasti akan dihukum"jelas Chaeyoung

"Maaf,gara gara aku kamu telat"ujar Limario merasa bersalah

"Tidak apa apa. By the way,berapa lama kamu liburan disini?"

"10 hari"sahut Limario

Chaeyoung tersenyum"Baiklah,aku akan sering kesini untuk bertemu sama kamu. Aku pergi duluan"dia mengecup pipi Limario sekilas dan berlalu pergi dari sana.

"Bego Chae bego!"umpat Chaeyoung pada dirinya sendiri ketika menyadari kelakuannya yang lancang mencium Limario itu.

Limario pula terbeku ketika menerima ciuman dipipinya. Pipinya bahkan sudah merona merah"Cie adek Noona sudah gede"goda Jennie yang ternyata melihat segalanya itu

"N-Noona lihat?"tanya Limario malu

Jennie tertawa"Iya dong. Bahkan pas kamu mencium dia juga Noona lihat"

"Jangan ngomong sana Mama Papa soal ini. Aku malu"cicit Limario

Jennie sontak tertawa dengan keras"Sayangnya mereka sudah melihatnya Lim"

"Mwo?! Mama sama Papa juga ada disini?!"kaget Limario

"Anak cowok Papa sudah gede hurm?"Nickhun ikutan menggoda anak bungsunya itu

"Kalian apa apaan si!"kesal Limario

Tiffany mengelus kepala Limario"Dia cantik Lim"

"Benaran Ma?"tanya Limario

"Iya sayang. Dia cantik dan kelihatan baik"sahut Tiffany

"Dia memang baik"ujar Limario membayangkan sosok Chaeyoung

:
:

Chaeyoung menghela nafasnya dengan pasrah ketika menyadari kalau om sama tante nya sudah tiba dirumah. Hah~sepertinya dia bakalan dihukum.

"Dari mana aja lo sialan?!!"teriak Joohyuk

"M-maaf om"lirih Chaeyoung

"Dimana makan malamnya?!"tanya Jiun

"A-aku belum masak. Aku masak sekarang ya"baru aja Chaeyoung ingin berganjak kedapur,Joohyuk menarik rambutnya

"Lo itu memang tidak berguna ya!"bentak Joohyuk

Brukkkk

Dia mendorong Chaeyoung membuatkan Chaeyoung terjatuh. Dengan emosinya dia mencambuk punggung Chaeyoung.

Ctakkkk

Ctakkkk

Ctakkkk

"Arghhh hiks sakit"isak Chaeyoung

Joohyuk sama sekali tidak peduli. Dia bahkan terus mencambuk punggung Chaeyoung membuatkan baju Chaeyoung sobek

Chaeyoung hanya mampu menangis. Sekujur badannya sakit dan dia hanya menunggu ajal menjemputnya.

"Sudah yeobbo"halang Jiun"Kalau dia mati,kita pasti sulit untuk mendapatkan hartanya"lanjutnya

"Ck,kalau dia mati,kita lebih gampang untuk mendapatkan hartanya"ujar Joohyuk yang sudah menghentikan cambukannya.

"Nanti polisi pasti curiga! Kita tidak boleh membunuh dia!"jelas Jiun

Joohyuk menghela nafasnya dengan kasar"Ck,sial!"umpatnya berganjak kekamarnya.

"Siapin makan malam sekarang!"arah Jiun sebelum menyusul sang suami

Dengan menahan rasa sakit disekujur badannya,Chaeyoung berlalu kedapur untuk menyediakan makan malam.









:

Chaeyoung meringis ketika Irene mengobati luka cambukan dipunggungnya itu. Selama ini Irene lah yang tahu kisah hidup Chaeyounf bahkan dia yang sering membantu mengobati Chaeyoung.

"Kok bisa kamu pulang telat?"tanya Irene. Sekarang lagi jam makan siang buat para pelayan jadi cafe ditutup untuk beberapa menit.

"Aku ke pantai buat ketemuan sama Limario"sahut Chaeyoung

"Limario?"Irene mengernyit

Chaeyoung tersenyum dan menceritakan awal pertemuannya dengan Limario itu. Irene juga tersenyum ketika mendengar semya cerita Chaeyoung. Dia bahagia karna ada sosok baik yang bisa membahagiakan Chaeyoung.

"Cie,jadi dia first kiss kamu hurm?"goda Irene  membuatkan Chaeyoung mengangguk dengan tersenyum malu malu.










  Tbc

Chaelim Short StoryWo Geschichten leben. Entdecke jetzt