part 27

10.1K 565 46
                                    

Hy guyss...
Jangan lupa follow akun wattpad akunyaa 😗

Duh, maaf yaa aku lama up nya lagi sibuk daring nih.
Akhir akhir ini aku juga kekurangan ide, jadi maaf yaa udah buat kalian nunggu terlalu lama 🙏

Buat yang udah  vote dan comen thx yaa ❤

HAPPY READING GUYS ❤

.

.

.

.

.

.

.

.


"Brengsekk!!!"

"Arghh!!"

"Bedebah!!"

Prankk,,,

Bugh...

"Anjing!!"

"Cepat cari bedebah itu SEKARANG JUGA!!!!"

"Baik nona!!"

Sekitar 30 menit yang lalu Aiyla bru saja sampai ditempat yang diyakininya adalah tempat persembunyian orang yang sudah menembak Alfa tadi.

Namun, saat dia sampai tempat ini sudah kosong tidak ada tanda kehidupan di dalam nya. Sepertinya dia telah dinjebak. Brengsek! Dia sama sekali tidak berfikir sampai kesini. Tak dapat dia duga bahwa semua ini hanyalah jebakan untuk nya.

Aiyla melangkah keluar dari tempat itu, dia berjalan menuju mobil nya dan memacu mobil nya menuju rumah sakit yang sudah Aurel kirim kan padanya.

Sekitar 1 jam dia menempuh perjalanan, akhirnya aiyla pun sampai di rumah sakit yang di beritahu asisten nya tadi.

Saat tinggal selangkah lagi dia sampai, aiyla melihat ada kedua orang tua Alfa, clarissa, awan, dan kedua orang tua nya pun sudah ada di sana sedang menunggu didepan ruang operasi.

Di sana dapat aiyla lihat bahwa ibu alfa sedang menangis dalam pelukan suaminya, dan awan bersandaran di dinding yang takjauh dari pintu ruang operasi, sedangkan clarissa berada dipelukan bunda nya.

Aiyla melangkah perlahan kepada mereka, sorot mata nya tetap tajam dan dingin. Aiyla tidak takut di salah kan toh dari dulu dia selalu salah dimata orang yang tidak mempunyai otak jadi buat apa dia takut, dia sudah terbiasa.

Saat tinggal beberapa langkah lagi semua orang yang ada disana pun menyadari akan kehadiran nya, semua nya menatap kearah nya tak terkecuali awan yang rela membatalkan keberangkatan nya keluarnegeri.

Aiyla tidak datang sendiri dibelakang nya ada aurel asisten nya, Aiyla tidak menghiraukan tatapan tajam yang clarissa dan kedua orang tua nya berikan, aiyla tetap berjalan lurus menghampiri kedua orang tua Alfa dan berlutut dihadapan Ibunda alfa.

"Maaf tante, Alfa seperti ini karena menyelematkan saya" Ucap Aiyla dengan menundukkan kepala nya.

Dia benci berutang budi kepada seseorang yang ingin dia lupakan, dia bencin terlihat lemah di depan orang-orang yang telah menyakitinya, dan dia benci pada diri nya yang selalu membawa sial pada orang terdekat nya.

AIYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang