part 8

17.1K 1K 5
                                    

Budayakan vote readers ❤️

" Dunia tak seluas yang di lihat            takdir lah yang membuktikan akan hal itu."

                          .

                          .

    
                          .

                           .


         

Sebuah mobil sport hitam telah memasuki halaman  rumah yang bercat putih dengan interior bertemakan eropa tersebut. memarkirkan mobil  di halaman rumah dua tingkat itu.

Dari dalam mobil sport hitam itu keluar seorang gadis yang berwajah dingin namun kali ini siapa pun dapat melihat dari sorot mata gadis itu tidak lagi mengeluarkan aura dingin atau sorot tajam nya. Melainkan menampil kan kecemasan serta ketakutan nya.

Dan di samping gadis itu keluarlah seorang cowok berbadan tinggi dengan tampang cool dan wajah dingin nya sedang menatap sang gadis di samping nya itu dengan sorot mata yang tidak dapat di artikan.

Mereka adalah aiyla dan alfa. Sepanjang perjalanan dari bandung ke jakarta aiyla hanya diam tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Dan itu membuat alfa cemas dengan gadis itu.

Tanpa basa basi aiyla segera masuk ke rumah yang bernuansa Eropa tersebut dengan desain-desain Eropa yang mendominasi nya.

Aiyla berlari menaiki satu persatu undakan tangga menuju kamar sang oma. Alfa tidak mengeluarkan suara dia hanya mengikuti langkah aiyla dari belakang saja.

Saat telah sampai di depan kamar yang bercat gold yang dipadukan dengan coklat itu. Perlahan aiyla memegang gagang pintu tersebut dan membuka nya.

Hal pertama yang di lihat nya adalah seorang wanita paruh baya yang sedang tertidur dengan mata tertutup. Serta selang oksigen yang melekat di wajah nya itu.

Perlahan aiyla berjalan mendekat ke arah wanita tersebut yang tak lain adalah oma nya. Aiyla memposisi kan tubuh nya duduk di samping oma nya.

Aiyla menatap lama wajah tenang oma nya itu. Tanpa dia sadari cairan bening itu sudah tergenang di pelupuk mata nya yang sekali kedipan akan siap untuk jatuh membasahi pipi putih mulus nya itu.

Perlahan mata tertutup tadi mulai terbuka. Aiyla tertegun melihat sorot mata yang dulu memancar kan aura dingin dan mematikan. Sekarang hanya ada sorot mata teduh dan lemah di sana seakan hanya membuka mata saja tidak mempunyai tenaga lagi.

Saat wanita paruh baya tersebut ingin mengatakan sesuatu aiyla langsung memotong nya.

"Istirahat, jangan banyak bicara atau banyak gerak. Dan jangan terlalu banyak pikiran dan saya akan mengurangi jadwal kerja oma di kantor dan juga di markas BD" ujar aiyla dengan nada dingin nya serta aiyla membalik kan badan nya dari hadapan oma nya dia tidak ingin menunjuk kan wajah nya yang basah akibat cairan bening yang sudah sedari tadi dia tahan untuk tidak jatuh di hadapan oma nya.

"Ekhem" deheman seseorang yang berada di ambang pintu menghilangkan keheningan antara dua orang yang memiliki ikatan tersebut.

"Lo boleh balik" ucap aiyla dingin  saat alfa berniat melangkah kan kaki nya untuk masuk lebih dalam keruangan tersebut.

"A---Al--Alfa" ucap seseorang yang terbaring lemah di atas kasur tersebut berhasil membuat gadis di samping nya kaget sekaligus bingung.

"Oma kenal dengan cowok gila ini?" Tanya aiyla pada oma nya itu dengan tatapan tajam kepada sang pemilik nama yang di sebut kan oma nya tadi.

Wanita paruh baya itu tidak bersuara hanya menganggukan kepalanya saja. Sebagai jawaban dari pertanyaan aiyla.

Saat aiyla akan melontar kan pertanyaan lagi, suara alfa menghentikan ucapan nya.

"Aku yang akan jelasin sama kamu" ucap alfa yang tak memutus kan pandangan nya dari gadis tersebut.

Lalu alfa mendekati aiyla dan mengajak nya pergi dari ruangan yang bernuansa Eropa itu.

🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝

Alfa terus memegang tangan aiyla tak pernah melepaskan nya. Seakan-akan gadis itu akan pergi dari nya jika dia melepaskan genggaman tangan nya.

Alfa terus membawa aiyla hingga mereka tiba di taman belakang rumah tersebut yang dimana di taman itu berjejer beberapa bunga yang sangat indah dan juga mempunyai berbagai macam warna.

Alfa mendudukkan aiyla di bangku yang ada di taman itu. Alfa bingung harus mulai dari mana dan apa yang akan dia katakan terlebih dahulu pada gadis di depan nya ini.

Jujur alfa sangat kaget saat melihat peri kecil nya dulu sangat berubah seperti ini hal itu membuat banyak pertanyaan di dalam benak alfa.

Apa sebenar nya yang telah di alami peri angel nya selama dia tidak ada di sisi nya? Kenapa sifat nya berubah seperti ini? Sungguh alfa sangat bingung.

Aiyla melirik alfa dari ekor mata nya.  Dia sangat bingungg bagaimana oma nya mengenali cowok gila seperti dia. Siapa sebenarnya dia? Kalau memang dia bagian dari masa lalu di hidup ku mengapa aku sama sekali tidak mengingat nya.

"Siapa sebenar nya loh?" Tanya aiyla tanpa menengok pada alfa sedikit pun.

"Kamu ingat anak laki-laki tetangga samping rumah mu dulu?  yang dulu  menolong mu saat ada anak-anak nakal yang ingin membuang  boneka teddy mu?" Ujar alfa.

Aiyla menerawang ke depan berusaha untuk mengingat nya. Seketika Aiyla membulat kan mata nya tapi tidak bertahan lama dia langsung mengubah ekspresi muka nya menjadi datar kembali.

Dan sorot mata elang nya masih enggan untuk menatap lawan bicaranya. Dia ingat sangat-sangat ingat akan sosok pangeran cilik nya yang merupakan cinta pertama nya dulu.

Aiyla sangat mengingat nya dan aiyla tidak lupa akan bagaimana pangeran nya yang merupakan cinta pertama nya dulu pergi dan membuat diri nya kesepian dan kehilangan boneka kesayangan nya

Karena tidak ada lagi pangeran nya yang menjaga nya dan juga teddy nya. Sampai anak-anak nakal itu balas dendam dengan membuang boneka kesayangan nya.

Aiyla merasa takdir mempermain kan nya bagaimana tidak, takdir merenggut kebahagiaan nya serta jati diri nya dan sekarang takdir mengembalikan seseorang yang menempati ruang hati nya sejak dulu.

"Aiyla---apa kamu mengingat nya?" Tanya alfa untuk memastikan.

"Iyah---" satu kata keluar dari mulut aiyla sudah cukup untuk membuat alfa merasa lega sekaligus bahagia tapi itu semua tidak bertahan lama saat kalimat selanjut nya yang di katakan oleh aiyla.

"Dulu gue ingat tapi semenjak dia pergi, semua memory kebersamaan kita juga ikut pergi dengan anak kecil itu" lanjut aiyla.

Setelah mengatakan itu aiyla pun beranjak dari tempat nya duduk dan pergi meninggal kan alfa yang terdiam membeku atas ucapan aiyla tadi.

Sungguh dia tidak sanggup jika peri angel nya menghapus memory tentang nya di hidup nya. Dia sama sekali tidak berniat untuk meninggal kan peri angel nya tapi dia terpaksa untuk pergi.

"Maaf kan aku peri angel---- maaf kan pengeranmu ini peri---" batik alfa






                            TBC



Huffttt akhirnya selesai juga part 8 nya...
Sorry kalau alurnya gaje, sumpah aku pas nulis nya ide-ide nya pada nggak ngalir secara lancar hehehhe 😁

AIYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang