Ch. 3: Sebenarnya Lo Gimana? (3)

863 230 37
                                    

What's stopping you?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

What's stopping you?

"Maksudku kamu belajar jangan main terus sama teman-temanmu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maksudku kamu belajar jangan main terus sama teman-temanmu itu."

"Kok jadi nyalahin teman gue?" serunya sedikit nyolong kurang terima kalau ceweknya ini asal bawa-bawa teman di hubungan mereka.

"Bukan nyalahin mereka, tapi kamu. Kamu yang aku salahin! Kamu yang nggak bisa disiplin sama dirimu sendiri. Kamu yang nggak becus buat keputusan. Kalau begini terus masa depanmu mau jadi apa?" Dia sudah lelah jika setiap ketemu harus bertengkar begini, padahal janjinya sore ini mereka hanya pergi ngedate nonton bareng setelah dua minggu lalu gagal karena aktivitas sekolahnya padat, habis nonton nanti mampir ke HokBen karena Taeyong tahu betapa sukanya sang gadis dengan menu-menu restauran cepat saji tersebut. Pun di sanalah, tempat pertama kalinya mereka kencan dulu.

"Lucu kamu," balasnya setengah mencemooh. Membuat sang gadis kian berang atas sikap sang pacar yang semena-mena. Seolah apa pun yang disampaikan dari dulu tidak pernah masuk ke hatinya. Cowok ini hanya mendengarkan tanpa benar-benar merasapi. Menganggap semua tuntutan darinya hanyalah lelucon remaja biasa.

"Kamu yang lucu!" tegasnya mendorong pundak Taeyong dengan jari telunjuknya. "Nggak pernah ngertiin gimana posisimu nanti di masa depan. Dengan sikapmu yang begini acuh tak acuh, aku jamin kok, orang-orang kayak kalian tuh bakalan gagal."

"Enteng banget nuduhnya."

"Bukan nuduh, faktanya begitu," balasnya sengit. "Kamu orangnya malas, nggak pernah mikir apa-apa."

"Terus kamu harap aku orang kayak apa? Kayak kamu, gitu?!" Taeyong tertawa sinis, melirik tajam sosok di sebelahnya yang jelas kini sudah muak bersamanya. Kalau sama-sama lelah dengan sifat masing-masing, kenapa harus dilanjut lagi? Toh, dirinya capek jika harus dibeda-bedakan dengan orang-orang rajin di lingkungan pacarnya itu. Harusnya dia pun tahu kalau Taeyong dari dulu memang begini, sesuka hati menjalani hidup selama bukan sosok kriminal.

Shameless 2.0 | taesoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang