Ch. 9: Ada yang mendekat, Ada yang menjauh

826 210 67
                                    

Tarik napas dulu ....

“Siapa yang menang?”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Siapa yang menang?”

Jisoo spontan mendongak dan membalas, “Belum main kok.” Sambil nerima bungkusan plastik isinya cemilan sama minuman dari Johnny yang sempat mampir ke minimarket di perjalanan sebelum ke Stadion Sakti. Jauh-jauh dari lokasi magang kemari demi dukung Yuta, mana siang jam duaan pas banget lampu merah daerah Jalan Lowaya cuacanya panas. Rasanya tuh, matahari ada di atas kepalanya persis ditambah hitungan lampu lalu lintasnya lemot. 

Cowok jangkung itu segera duduk di samping Jisoo. Merasa ganjil ia mengintip samping kirinya yang masih ada space duduk buat dua orang masih cukup. Sebelahnya lagi ada rombongan supporter dari kampus lain ketara dari jaket almamaternya.

“Katanya sama Hwasa?” tanyanya sadar kalau Hwasa nggak ada di deretan bangkunya.

Jisoo mendongak berpaling sesaat dari isian bungkusan plastik, lalu membalas pandangan bertanya teman laki-lakinya ini dengan gumaman. “Iya sama Hwasa kok.”

“Doi ke mana?”

Lewat dagunya menunjuk ke deretan bangku pemain paling bawah hampir dekatan sama garis lapangan futsal. Johnny kontan berdiri sekadar mencari eksistensi Hwasa di antara para laki-laki berseragam yang punya nomer punggung beda-beda itu, dan langsung menemukannya sedang memberi pijatan ke pundak sang pacar. Kepalanya kian codong ke depan, perhatiannya mengawasi deretan bangku depan yang posisinya dekatan sama bangku pemaian.

Hampir semua bangku terisi penuh banyak penonton yang datang, kirain bakalan sepi kayak tahun lalu gitu yang dukung cuma dari kalangan pemain doang. Mungkin karena lomba kali ini ini panitianya lebih gencar sebar brosur pertandingan ditambah jaman sekarang banyak orang yang mudah terkenal di medsos, jadi panitia memanfaatkan keberadaan mereka. Johnny menemukan sekelompok laki-laki yang dia kenal cukup baik di deretan bangku depan. Ada Taehyung, Bang Ceye, Jimin—minus dua orang saja kelihatannya selebihnya lengkap termasuk Jonghyun pun duduk belakangnya Bang Ceye sama ceweknya. Johnny langsung mengandeng tangan Jisoo, mengajaknya pindah ke bangku penonton yang posisinya lebih dekat sama bangku pemain.

“Eh? Bangkunya pun—lho, Johnny?” sapa cewek ini, Eunbi, pacarnya Jonghyun juga mantan gebetan Taeyong dulu. Emang selucu itu rotasi hubungan mereka. Jonghyun langsung noleh dan agak kaget ketemu Johnny sama Jisoo di sini—tepatnya kaget melihat Jisoo kalau Johnny sih, wajar karena circle mereka sama.

Johnny nyengir balas menyapa. “Gak ada orangnya ‘kan?” Terus menyuruh Jisoo buat duduk meski canggung waktu ketemu mata sama Jonghyun, sementara Johnny memposisikan dirinya antara Eunbi sama Jisoo.

“Aslinya ada orangnya,” kata Eunbi. “Cuma belum datang.”

“Gak papa kalau kalian tempatin,” timpal Jonghyun. “Doi kayaknya juga telat datang, sih. Belum selesai terapinya.”

Biarpun namanya enggak disebutkan, tapi Jisoo bisa menebak siapa orang yang mereka bicarakan sekarang ini. Upayanya memasang ekspresi pokerface sepertinya berhasil karena Johnny tidak menanyainya apa-apa.

Shameless 2.0 | taesoo [✔]Where stories live. Discover now