Ch. 27: Bicara (3)

937 193 65
                                    

Alexa plays Angel Baby by Troye Sivan

Btw aku tuh gatahu kenapa ngerasa lagu ini diciptakan buat jisyong di Shameless. Pas banget soalnya 😭

“Bisa jelasin?” Sumpah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Bisa jelasin?” Sumpah. Sikap tenang bertanya-tanya Taeyong kali ini lebih menyenangkan daripada biasanya yang kadang bisa langsung meledak hebat jika tahu informasi baru dari orang lain hingga akhirnya timbul pertengkaran yang nantinya menyakiti dirinya maupun diri cowok ini. Nggak ada tatapan menuduh ataupun menuntut darinya yang bikin Jisoo jadi merasa bersalah.

Bibir Jisoo masih mengatup rapat. Ingin segera menyangkal kalau ucapan Hwasa barusan cuma omong kosong supaya dia balik kosan, yang sama artinya kalau dialah si pembual itu, yang sedang menjelaskan omong kosong itu sendiri sebagai upayanya menipu Taeyong. Doanya sungguh-sungguh kalau dia berharap Taeyong percaya sama pengakuannya nanti jika serius ingin membual dan berharap cowok ini langsung lupa sama topik sensitif dan gamang yang diungkit Hwasa via telpon.

Jika itu yang dimau kenapa sekarang malah diam seribu bahasa? Garis bibirnya bahkan jadi lurus semenjak celetukan Hwasa, wajahnya datar karena di puncak dilema yang bikin Taeyong langsung melepas tautan tangannya. Mengubah posisi duduk dari di belakang jadi menghadap langsung ke arah gadis yang terduduk dalam tundukan kepala.

Taeyong bisa saja melepas emosi di puncaknya detik ini karena demi apa pun dia sedang mati-matian mengontrol emosi. Rasanya aneh setelah tadi terbuka tentang kisah hidupnya sementara mereka tertawa dan dia bahkan sering menciumnya, kalau mendadak dia jadi marah padanya. Menyalahkan gadis ini lantaran berkat secuil informasi yang didengarnya lewat perantara temannya, yang langsung merusak suasana damai malam ini.

“Jis,” panggilnya sembari menarik dagu si gadis yang menunduk dalam itu agar terangkat dan tatapan mereka berserobok meski Jisoo berupaya terus membuang pandangan ke arah lain. Menghindari dirinya seakan-akan dia adalah disaster-nya.

“Hei,” kali ini dia menangkup wajahnya, mengunci supaya nggak gerak ke arah lain, “I love you, okay? I promise I won’t blame you.”

Gadis itu tetap bungkam namun atensinya tidak lagi berlari menghindarinya. Kali ini mereka benar-benar saling bertatapan.

Taeyong melihatkan senyum tulus, bukan maksud ingin merayu supaya Jisoo mau cerita apa pun yang dipikirkannya sekarang, melainkan ingin membuktikan kalau dia enggak marah padanya. Membuktikan kalau sekarang adalah waktu tepat untuk melihatkan sosok terbaik dirinya sebagai kekasihnya, bukan seorang laki-laki yang besar ego dan berpikiran sempit.

Jisoo terhenyak menilik wajah tenang tanpa emosi Taeyong. Bahkan usapan ibu jarinya di pipi terasa menenangkan yang sudah deg deg degan parah gara-gara celetukan Hwasa. Jarinya yang menyingkirkan helaian rambut, buat Jisoo menahan napas sebelum kemudian menghempasnya dalam satu tarikan.

“Ya,” lirihnya pelan sekali sampai-sampai Taeyong harus menatapnya serius, memastikan kalau barusan dialah yang bicara bukan makhluk ghaib.

Memang Jisoo yang barusan ngomong, bukan setan guyonannya. Taeyong lalu mengangguk, enggan bertanya karena mau Jisoo bercerita sendiri tanpa harus dipaksa. Kalau mau hubungan ini berjalan lebih baik, memang beginilah seharusnya treatment yang diberikan kepada pasangannya.

Shameless 2.0 | taesoo [✔]Where stories live. Discover now